Salah satu aktivitas yang saya lihat waktu itu di Situ Gede adalah kegiatan seorang penjala ikan yang menggunakan sebuah rakit kecil sederhana dan bilah bambu untuk mendorong rakit berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain. Bilah bambu untuk menggerakkan rakit oleh penjala di Situ Gede ini mengingatkan pada bilah yang digunakan pada rakit wisata di Rawa Pening pada sekitar pertengahan tahun 60-an.
Arena mainan anak ini ada halaman samping restoran yang berada di tepian Situ Gede. Saat itu restorannya belum buka karena masih terlalu pagi. Namun orang-orang yang sedang bekerja di sana mempersilahkan saya untuk melewati ruangan restoran guna melihat-lihat Situ Gede.
Suasana di dalam restoran di tepi Situ Gede menjelang siang setelah saya berada di tepian Situ Gede Tangerang dalam waktu yang cukup lama. Restoran ini tampaknya memang baru dibuka menjelang makan siang, saat orang-orang kantoran atau keluarga keluar mencari tempat untuk makan.
Sejumlah orang, diantaranya ada anak-anak, tampak tengah memancing ikan di pinggiran Situ Gede Tangerang. Memancing di tempat ini tampaknya bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa harus membayar ongkos. Hanya saja memancing di Situ Gede harus berhati-hati agar tidak tergelincir jatuh ke dalam danau yang sangat dalam ini.
Menggunakan galah bambu untuk mendorong rakit berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya yang diduga lebih banyak ikannya. Rakit adalah pilihan yang baik untuk menjala ikan oleh sebab air situ yang tenang serta lebih stabil dibandingkan sampan yang bisa saja terguling karena gerakan tubuh saat menjala.
Posisi kaki kanan menekuk, badan sedikit memutar, tangan kanan memegang badan jala, tangan kiri memegan ujung jala, siap untuk dilemparkan ke atas air Situ Gede yang terlihat tenang.
Jala pun melayang di udara setelah dilemparkan sekuat tenaga sambil menjaga keseimbangan badan agar tidak oleng. Bukan perkara mudah untuk menjala ikan, dan tidak jarang pula ikan keburu kabur sebelum terperangkap di dalam jaring. Belum lagi kalau jaring tersangkut.
Sejauh mata memandang, hanya satu penjala yang tengah berada di atas rakit sederhana di Situ Gede siang itu. Air danau terlihat sangat tenang, dan karena itu berbahaya dengan kedalaman tak terduga.
Penjala itu terlihat tengah sibuk memetik hasil jaringnya. Lumayan banyak tampaknya. Dibandingkan memancing ikan, menjala memang memerlukan ketrampilan dan tenaga yang lebih besar. Namun jika beruntung maka penjala bisa mendapat ikan lebih banyak dalam waktu yang lebih pendek.
Agak jauh di pinggir kanan danau ada sekawanan bebek berenang membelah Situ Gede, meninggalkan jejak air di belakangnya. Danau dan air yang tenang adalah tempat kegemaran bagi bebek dan angsa, meski mereka juga biasa berenang di sungai.
Diubah: Juni 28, 2020.
Label:
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.
© 2004 -
Ikuti