Air Panas Ciparay Bogor berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Setelah tertunda beberapa kali, sampai juga akhirnya kami di Air Panas Ciparay, yang letaknya lebih ke dalam area TNGHS ketimbang Curug Cigamea. Kendaraan yang kami tumpangi berbelok ke kiri dari jalan utama pada GPS: -6.688880, 106.676500, Waze.
Setelah berkendara 600 m dari belokan, kami pun tiba di depan akses masuk ke area air panas namun tak ada tempat parkir khusus untuk kendaraan di sana. Turun dari mobil kami pun berjalan kaki sejauh beberapa meter untuk sampai di gerbang masuk Air Panas Ciparay Bogor, dan waktu itu membayar tiket masuk sebesar Rp.4.000,- per orang.
Gerbang masuk Air Panas Ciparay Bogor yang terlihat cukup rapi dan terawat saat itu dijaga oleh seorang wanita yang melayani pengunjung untuk pembelian tiket masuk. Tidak terlihat ada banyak pengunjung pada hari itu. Mungkin hari masih terlalu pagi. Hanya saja di sepanjang jalan kami berpapasan dengan penduduk setempat dengan barang bawaan di punggungnya yang sepertinya cukup berat. Lokasi Air Panas Ciparay berada di dasar lembah, di tepi Sungai Cikuluwung.
Di dasar lembah itu terdapat beberapa warung relatif sederhana yang menjajakan minuman dan makanan, mulai dari mie rebus, mie bakso, serta makanan berat dan ringan lainnya. Meski terlihat sederhana dan terbuat dari kayu dan bambu, namun warung-warung itu cukup bersih, dan nyaman untuk meluruskan kaki serta punggung sambil menikmati hawa segar pegunungan. Kesederhanaan yang baiknya tetap terjaga, agar tetap terjangkau bagi kebanyakan orang.
Keberadaan air panas di lereng Gunung Salak menjadi petunjuk bahwa gunung ini masih aktif, selain juga bisa dilihat dengan keberadaan Kawah Ratu di puncak gunungnya. Gunung yang relatif tua ini puncak tertingginya diberi nama Puncak Salak I dengan ketinggian 2.211 mdpl. Kata Salak bukanlah berasal dari nama buah yang bersisik kasar itu, namun dari kata salaka dalam bahasa Sanskerta yang berarti perak.
Pemandangan serakan batu-batu vulkani besar yang ada di tengah aliran Sungai Cikuluwung terlihat setelah hampir sampai di dasar lembah yang cukup dalam ini. Air Sungai yang mengalir deras diantara bebatuan besar itu terlihat cukup jernih, dan tampaknya akan terasa menyegarkan di badan jika mencebur ke dalamnya. Lokasi aliran air panasnya berada di sisi kiri aliran sungai ini.
Rimbun pepohonan menaungi jalan menurun yang tertata rapi menuju lokasi Air Panas Ciparay Bogor, sementara panorama perbukitan hijau biru tampak terlihat di kejauhan. Lebih dari 200 anak tangga yang harus dilalui untuk sampai di Air Panas Ciparay. Dengan undakan rapi dan tidak begitu terjal, perjalanan ke Air Panas Ciparay relatif cukup mudah.
Deretan batang-batang bambu menjadi pancuran air panas yang terletak persis di samping Sungai Cikuluwung, di udara terbuka, tanpa penutup, seperti laiknya suasana pemandian alami di pedesaan. Kepulan asap Air Panas Ciparay ini menandakan suhu air cukup tinggi yang mengalir tanpa henti melalui pancuran-pancuran bambu sederhana ini. Suasana yang hijau teduh dan tenang terlihat di sekeliling pancuran. Batuan yang berada di sepanjang aliran sungai ini warnanya terlihat sudah berubah menjadi agak putih kekuningan.
Perubahan warna batuan itu tampaknya disebabkan oleh paparan selama bertahun-tahun terhadap kandungan belerang yang mengalir dari air panasnya. Saat itu beberapa orang pekerja terlihat tengah membersihkan kolam terbuka dari kotoran lumut-lumut hijau yang menempel di lantai kolam. Di sebelah kiri kolam terbuka terdapat beberapa kamar rendam air panas yang tertutup yang bisa dipakai oleh mereka yang menginginkan sedikit privasi.
Ada sebuah jembatan bambu antik berada di dekat lokasi Air Panas Ciparay Bogor yang melintas di atas Sungai Cikuluwung. Buih air Sungai Cikuluwung yang jernih, terlihat membuncah tiada henti ketika jatuh menumbuk bebatuan. Panorama sepanjang sungai serta lingkungan yang asri, memberi kesan tersendiri bagi pengunjung Air Panas Ciparay
Selesai berjalan berkeliling kami pun beristirahat di salah satu warung di pinggiran sungai untuk meluruskan punggung, dan memesan mie rebus serta segelas minuman hangat tanpa gula. Maklum, asupan gula harus dijaga lantaran ada faktor resiko keturunan. Bersantai di warung Air Panas Ciparay Bogor bisa menenangkan pikir dan hati, dengan ditingkahi suara gemercik air sungai dan silir angin lembah yang berhawa sejuk.
Akses yang tidak terlalu sulit untuk mencapai lokasi, dan suasana alam yang nyaman di perjalanan membuat Air Panas Ciparay Bogor menjadi tempat yang perlu anda kunjungi ketika sedang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Berendam sejenak di air panas akan menghilangkan penat dan pegal yang mendera badan.
Lokasi Air Panas Ciparay berada di Kampung Ciparay, Desa Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan, Bogor Kabupaten. Lokasi GPS -6.69704, 106.67688, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Jam buka : 08.00 - 17.00. Harga tiket masuk : Rp 4.000. Hotel di Bogor, Hotel di Bogor Kota, Peta Wisata Bogor, Tempat Wisata di Bogor.Diubah: November 14, 2024.
Label:
Air Panas,
Bogor,
Jawa Barat,
Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.