Masjid Angke

Masjid Angke Jakarta adalah salah satu masjid tua yang masih bertahan, dan kuat, di tengah permukiman padat Kota Jakarta. Masjid Jami Angke, yang nama resminya Masjid Al-Anwar, lokasinya berada di Gg. Masjid No. 1, di selatan Jl Pangeran Tubagus Angke RT 01/RW 05, Kampung Rawa Bebek, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

Kendaraan harus parkir di tepi Jl Tubagus Angke, karena Masjid Jami Angke berada dalam gang kecil. Mulut Gang Masjid pada GPS -6.14264, 106.79609. Setelah berjalan 50 meter dari mulut gang kami sampai ke halaman masjid yang tak begitu luas, namun bersih dan dikeramik. Suasana kampung sangat terasa di tempat ini. Pintu pagar masjid yang berjeruji besi dibiarkan terbuka yang membuat orang bebas keluar masuk area Masjid Angke Jakarta ini.

Kampung Bali dimana masjid didirikan ini dulunya dikenal dengan nama "Kampung Goesti", karena perkampungan ini pernah dipimpin oleh Kapten Goesti Ktut Badulu. Di seberang pagar masjid terdapat papan hijau dengan tulisan putih yang berbunyi "Makam Pangeran Syarif Hamid Bin Sultan Syarif Abd Rahman Al Kadri dari Pontianak. Wafat th 1854"

Bagian depan Masjid Angke Jakarta dibatasi dengan pilar beton pendek dan pagar besi. Halaman Masjid Angke yang luasnya sekitar 500 m2 sebagian besar telah ditutup bangunan tambahan beratap seng yang digunakan untuk tempat sholat jika ruang utama sudah penuh, tempat wudhu, ruang perpustakaan, dan tempat untuk mengaji.

Atap Limasan Tumpang

Atap tumpang susun Masjid Jami Angke Jakarta ini bergaya limasan dengan mustaka kecil di puncaknya. Limasan adalah bentuk rumah adat Jawa yang sederhana dimana konstruksi bangunan bisa dibongkar pasang karena secara keseluruhan memakai konstruksi kayu. Speaker masjid ada di bawah mustaka mengarah ke selatan dan utara. Tak ada menara.

Posisi ruang utama Masjid Angke dibuat lebih tinggi dari halamannya, mungkin untuk mengantisipasi banjir. Pada sisi kanan masjid terdapat ruangan sekretariat dan perpustakaan, dan di sebelah kirinya terdapat ruangan untuk tempat anak-anak mengaji. Dzikir bulanan di Masjid Angke Jakarta biasanya dilakukan setiap minggu ke-empat, setelah sholat dhuha, dan setiap malam Jumat juga diadakan dzikir serta Yasinan yang dilakukan oleh jamaah masjid.

Bentuk dan ornamen menarik ada pada pintu masuk utama ke dalam ruangan Masjid Angke Jakarta, dengan warna coklat tua yang melebar bawahnya, dihias ukiran dan gegaris berwarna keemasan. Sementara lubang anginnya pada tembok diberi ornamen botol-botolan coklat tua bersusun dan berjajar ke samping, dengan garis lingkar berwarna keemasan.

Pintu masuk ini juga dibiarkan terbuka, sehingga bagian mihrab dan mimbar berundak tampak terlihat dari jauh, dengan ornamen kaligrafi pada tembok bagian atasnya. Samar-samar terlihat anak tangga kayu yang menuju ke lantai-2 di belakang lubang angin yang berada di sebelah kiri.

Ruang Utama

Ruang utama Masjid Angke Jakarta sepenuhnya telah dilapisi oleh karpet sembahyang yang tampak bersih dan relatif masih baru. Bagian mihrab, arah kiblat, tampak elok karena mimbarnya yang tinggi sehingga ada sejumlah undakan dan dibuat seperti gapura paduraksa yang anggun. Kisi lubang hawa pada dinding ruangan juga berbentuk botolan.

Bagian dalam puncak atap Masjid Angke yang berbentuk persegi empat semuanya terbuat dari kayu. Di keempat sisinya terdapat kisi-kisi jendela kayu, yang di bawahnya, pada sisi kiri dan kanan, terdapat tulisan Arab dalam kotak yang berjumlah 101. Jumlah 99 mungkin berisikan sifat-sifat Allah, namun entah apa yang berada di dua kotak sisanya.

Empat pilar beton yang berada ruang utama masjid tampak kokoh, dengan lekuk garis simetris pada bagian bawah dan atasnya, serta ornamen kaligrafi di bagian atas. Keempat pilar setinggi 9 meter ini konon melambangkan empat sahabat nabi. Masjid Angke Jakarta pernah mengalami beberapa pemugaran, diantaranya adalah pada tahun 1969-1970, 1973, 1974, dan 1985-1987.

Syaikh Liong Tan

Menurut Muhammad Habib, pengurus masjid generasi ke-8, Masjid Angke Jakarta yang didirikan pada 1761 ini arsiteknya adalah Syaikh Liong Tan, dengan dukungan dana Ny. Tan Nio, yang masih ada hubungannya dengan Ong Tin Nio, istri Syarif Hidayatullah. Karena itulah pengaruh arsitektur Tiongkok juga ada pada bangunan Masjid Jami Angke ini.

Adalah di halaman belakang masjid dimana terdapat Makam Syaikh Liong Tan, sang arsitek Masjid Angke. Ada dua kelompok makam di sana, sedangkan satu kelompok pemakaman lagi ada di seberang depan masjid. Di sekitar masjid ini dimakamkan orang-orang keturunan Arab, Bali, Banten, Pontianak, dan Tartar. Ada sejumlah ornamen nisan yang menarik di sana.

Ada pula Makam Sarifah Maryam, dan Makam Syekh Jaffar yang adalah anak Pangeran Tubagus Angke yang diberi pembatas besi dan ditutup dengan kelambu. Setelah melihat makam di bagian belakang Masjid Angke Jakarta, Pak Muhammad Habib menemani saya ke kompleks makam tua lainnya yang berada persis di seberang masjid.

Makam Pangeran Syarif Hamid Al Kadri berada di bawah cungkup, ditutupi kelambu berwarna kuning keemasan di bagian bawah dalamnya. Ayahnya, Sultan Syarif Abd. Rachman Al Kadri, adalah pendiri Kota Pontianak. Konon Pangeran Syarif Hamid Al Kadri memimpin pemberontakan melawan Belanda pada tahun 1800-an, namun tertangkap dan dibuang ke Batavia.

masjid angke jakarta masjid angke jakarta masjid angke jakarta masjid angke jakarta masjid angke jakarta masjid angke jakarta masjid angke jakarta masjid angke jakarta masjid angke jakarta masjid angke jakarta masjid angke jakarta masjid angke jakarta masjid angke jakarta masjid angke jakarta masjid angke jakarta masjid angke jakarta masjid angke jakarta masjid angke jakarta masjid angke jakarta masjid angke jakarta

Di belakang Makam Pangeran Syarif Hamid Al Kadri terdapat Makam Ibu Ratu Pembayun Fatimah, anak dari Sultan Maulana Hasanudin, dari Keraton Surosowan, Banten, yang menjadi isteri Pangeran Tubagus Angke. Bagian luar makam Pangeran Syarif Hamid Al Kadri terdapat tulisan berhuruf Arab gundul yang diukir di atas sebuah batu marmar.

Alamat Masjid Angke berada di Gg. Masjid No. 1, Jalan Pangeran Tubagus Angke RT 01/RW 05, Kampung Rawa Bebek, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Telp. 021-6348768. Lokasi GPS : -6.14339, 106.79607, Waze. Jam buka : sepanjang hari dan malam. Harga tiket masuk : gratis. Nomor Telepon Penting, Hotel di Jakarta Barat, Tempat Wisata di Jakarta Barat, Hotel Melati di Jakarta Barat, Peta Wisata Jakarta Barat, Peta Wisata Jakarta, Rute Lengkap Jalur Busway TransJakarta, Tempat Wisata di Jakarta.

Diubah: November 15, 2024.
Label: Jakarta, Jakarta Barat, Masjid, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.

aroengbinang,
seorang penyusur jalan.
Traktir BA? Scan GoPay, atau via Paypal. GBU.
« Baru© 2004 - IkutiLama »