Pemandian Alam Kali Petuk Rahtawu Kudus

Sungai adalah salah satu wisata alam yang ditawarkan Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Pemandian Alam Kali Petuk Rahtawu Kudus merupakan satu diantara yang ditawarkan itu. Bagi orang desa, kali adalah tempat bermain sehari-hari, entah untuk mandi sambil bermain air dan ciblongan, buang hajat, mengail, nggethik (menetak) ikan, atau memancing sidat.

Bedanya adalah kali di daerah pegunungan seperti di Rahtawu ini airnya sangat jernih, sejuk dan segar, karena belum melewati banyak permukiman penduduk. Air jernih itu akan semakin berlimpah jika lingkungan alam di pegunungannya masih belum dirusak manusia. Batu gunung besar seperti di Lokawisata Baturraden juga memberi daya tarik tersendiri.

Pada pinggir sungai terlihat ada cukup banyak pohon Randu, yang sebagian sudah dipenuhi dengan buah yang siap petik. Entah apakah penduduk setempat mengolah buah atau bunga randu itu, misalnya menjadi pengisi jok, bantal, atau diproses lanjut untuk dipintal menjadi benang. Baik akar, batang, kulit, daun, hingga buah Randu semuanya bisa dimanfaatkan.

kali petuk rahtawu kudus

Tengara di tepi jalan dekat jembatan, yang memberi petunjuk arah ke Pemandian Alam Kali Petuk Rahtawu dan Kali Tempur yang dibuat Disbudpar Kabupaten Kudus pada tahun 2014. Judul namanya keren mentereng, namun jika diterjemahkan dengan bahasa desa yang sederhana akan menjadi "mandi di sungai terbuka".

Mandi di sungai tentu saja hal yang sangat biasa bagi orang kampung, namun bisa menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan bagi orang kota. Segmen Kali Petuk Rahtawu yang kami singgahi lokasinya berada tepat di seberang titik awal treking menuju ke Petilasan Eyang Abiyoso.

Sebenarnya hanya berjarak sekitar 100 meter dari titik itu ada air terjun Kali Banteng, yang meskipun sepertinya tidak besar ukurannya namun tetap perlu dikunjungi. Mungkin ketika melihat tengara itu saya terlalu fokus pada jarak ke petilasan sehingga tak sempat memperhatikan baris terbawah mengenai air terjun itu.

Pemandian Alam Kali Petuk Rahtawu di Kudus bisa menjadi semacam nostalgia bagi orang kota asal kampung yang di masa kecilnya biasa mandi dan bermain di kedung sungai dekat rumah. Meski sungai di kampung sekitar 40-an tahun lalu pun tidak bisa dikatakan bersih, karena menjadi tempat mck juga, namun bisa dibilang masih jauh lebih bersih ketimbang kondisinya saat ini.

kali petuk rahtawu kudus

Jalan menurun menuju ke Pemandian Alam Kali Petuk Rahtawu melewati sebuah bangunan beratap yang digunakan sebagai tempat penitipan sepeda motor. Bisa juga kendaraan roda empat diparkir dan dititip di tempat ini, namun sangat terbatas. Area itu rupanya memang menjadi tempat penitipan kendaraan bagi pengunjung yang hendak treking ke Petilasan Eyang Abiyoso.

Pada 1 Suro kabarnya Rahtawu dibanjiri pengunjung yang hendak ngalap berkah ke petilasan-petilasan yang ada di desa ini. Pada saat itu akan banyak orang yang mandi di Kali Petuk, dan sebagian menikmatinya dengan mandi cara kampung. Untuk masuk ke kali tidak dipungut bayaran, cukup membayar ongkos parkir. Di tempat itu ada pula gazebo yang bagus.

Selain menyediakan kamar mandi, di tempat ini juga ada warung yang tampaknya menjadi salah satu alasan mengapa pengunjung senang menitipkan kendaraan di sana. Apalagi tempat penitipan motornya beratap sehingga terlindung dari hujan dan panas. Tak bisa tidak, pengelola tempat wisata memang wajib memperhatikan kepuasan dari para pengunjung, karena mulut mereka bisa mendatangkan lebih banyak lagi wisatawan.

Menu makan yang disukai di tempat ini kabarnya adalah itik goreng, namun saya tak sempat mencicipinya. Diperlukan keahlian memasak yang baik untuk bisa menyajikan menu itik, yang biasanya digoreng atau dibakar, oleh sebab daging itik lebih liat dibandingkan dengan daging ayam. Empuk tidaknya daging itik bisa menjadi petunjuk ahli tidaknya si tukang masak.

Pemandangan ke arah hilir cukup menarik, dengan aliran air sungai yang tak begitu besar dan pepohanan serta serakan batu yang tak begitu banyak di Pemandian Alam Kali Petuk Rahtawu. Saat itu memang di ujung musim kemarau sehingga wajar saja jika debit air sungainya kecil. Meskipun demikian pohon di sana itu terlihat subur, mungkin karena dekat dengan aliran sungai.

Sejumlah kedung kecil terlihat di sungai yang rupanya disebut sebagai Pemandian Alam Kali Petuk Rahtawu. Ada tulisan kecil berwarna kuning berbunyi "Pemandian" dan di bawahnya aksara putih berbunyi "Kali Pethuk", ditoreh pada permukaan batu gunung yang menjadi tebing kedung. Ada lagi coretan orang iseng di sebelah bawahnya.

Di seberang batu adalah tatanan batu cukup teratur yang dibuat menjadi semacam bendungan yang menyempit ke hilir. Tentu dimaksudkan agar volume air di dalam kedung cukup nyaman bagi orang untuk terjun, berendam dan bermain di dalamnya. Jika mau meniru orang kampung maka mandi di kedung ini mesti telanjang, dengan tangan digunakan untuk menutupi kemaluan.

Jika setelah orang kampung mandi di kali biasanya mereka membiarkan air di badan kering dengan sendirinya dengan bertelanjang dada di udara terbuka, maka orang kota tentu tak terbiasa dengan cara seperti itu dan perlu membawa handuk, atau disediakan handuk oleh pengelola agar mereka nyaman mandi di sana.

Untuk meningkatkan pengalaman para pengunjung dengan membuat air kali sebersih mungkin, maka warga Rahtawu memang sebaiknya tidak buang air besar di kali, apalagi membuang sampah di sana. Air buangan rumah tangga pun sebaiknya dibuat alur kanal tersendiri dan masuk ke kali setelah jauh melewati kampung. Semoga saja hal itu bisa mereka lakukan.


Pemandian Alam Kali Petuk Rahtawu Kudus

Alamat: Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Lokasi GPS : -6.6459133, 110.8686456, Waze. Hotel di Kudus, Hotel Murah di Kudus, Peta Wisata Kudus, Tempat Wisata di Kudus.

Diubah: November 15, 2019.
Label: Jawa Tengah, Kudus, Pemandian, Rahtawu, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.

aroengbinang,
seorang penyusur jalan.
Traktir BA? Scan GoPay, atau via Paypal. GBU.
« Baru© 2004 - IkutiLama »