Curug Belot: Kedung Air Rempoah Baturraden

Curug Belot Rempoah Baturraden merupakan sebuah curug di aliran Kali Belot di Desa Rempoah, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, dengan ketinggian yang mengesankan hati. Meskipun demikian ketika berkunjung ke sana debit air curug tidaklah begitu besar karena masih berada di ujung musim panas, belum lagi turun hujan.

Setelah masuk sekitaran 100 m dari Jalan Raya Baturraden ke gang diantara rumah penduduk, kendaraan kami parkir di tepian jalan bercabang. Lanjut jalan kaki ke jalan sebelah kanan, melewati empang dan brug (jembatan) di atas kali kecil dimana ada tiga anak kecil tengah mandi telanjang bulat sambil bermain di air yang jernih.

Setelah itu jalan cukup lebar yang disemen mulus mulai menurun. Kemiringan jalan tidak tanggung-tanggung, sekitar 45 derajat, tanpa undakan. Di musim kering saja harus berhati-hati menapaki jalan, bisa dibayangkan bagaimana pada musim penghujan. Bisa sangat licin yang membuat orang was-was untuk melewatinya.

curug belot rempoah baturraden

Penampakan jalan semen menurun tajam menuju ke arah Curug Belot itu, dilihat dari bawah, dan sebaliknya akan mendaki tajam saat berjalan pulang. Mudah-mudahan saja undakannya sudah dibuat saat Anda berkunjung ke sana agar berasa lebih aman dalam melangkah, tidak lagi takut jatuh terpeleset terutama di musim penghujan.

Boleh jadi pertimbangan membuat jalan tanpa undakan ini adalah agar bisa dilewati sepeda motor, oleh karena lintasan jalan itu bukan hanya berhenti di Curug Belot Rempoah Baturraden namun juga berlanjut ke desa yang ada di seberang kali. Begitu pun tak bijak membuat jalan tanpa mempertimbangkan kenyamanan dan keselamatan pejalan kaki, yang mestinya menjadi prioritas.

Jika pun perlu lintasan untuk jalan sepeda motor dari ke dan dari kampung sebelah, maka baiknya dibuat jalur khusus yang terpisah dari jalur jalan untuk para pejalan kaki. Mengikuti jalan ini, kami kemudian berkelok ke kiri melipir disamping kali, dan menurun sampai ke dasar sungai di dekat lokasi Curug Belot Rempoah.

Air Kali Belot yang mengalir di bawah curug terlihat masih cukup jernih. Jika saja dibuat kedung buatan agak ke sebelah hilir maka bisa menjadi tempat bermain air yang menyenangkan. Jarak yang cukup jauh dari hilir akan lebih baik, sehingga jika ada air datang dalam jumlah besar dari atas maka masih ada cukup waktu untuk menepi.

curug belot rempoah baturraden

Sepotong pemandangan kali yang airnya sedang surut dilihat dari samping. Lokasi Curug Belot Rempoah masih beberapa puluh meter lagi di sebelah kirinya arah ke hulu. Di ujung atas sana pada foto adalah lintasan jalan ke desa yang ada di seberang sungai, yang juga berupa jalan rata, tidak dibuat undakan.

Sementara agak jauh di sebelah kanan terdapat jembatan yang menghubungkan lintasan jalan yang kami lalui untuk ke curug dan jalan ke atas ke desa sebelah. Saat kami berkunjung, jembatan dan jalan itu tampak belum begitu lama dibangun, mungkin setahun atau dua tahun sebelumnya.

Dengan adanya dana desa yang cukup besar selama beberapa tahun terakhir ini, warga setempat mudah-mudahan menggunakan sebagian dana itu untuk memperbaiki akses ke Curug Belot dan membangun sejumlah fasilitas pendukung yang bisa menarik lebih banyak pengunjung untuk datang ke sana.

Sayangnya penampakan Curug Belot Rempoah Baturraden saat itu terlihat kurang begitu mengesankan karena debit airnya sedang kecil. Musim penghujan memang waktu itu belum lagi tiba, baru sekitar tiga atau empat bulan lagi dari kedatangan kami untuk bisa melihat debit air sungai yang cukup besar.

Dari jarak lumayan jauh di tebing sungai sudah terlihat Curug Belot Rempoah Baturraden yang ketinggiannya saya taksir tidak kurang dari 30 meter. Kedung yang terbentuk karena hantaman air jatuh bisa memberi gambaran tentang tingginya curug dan besarnya debit air yang turun ketika musim penghujan tiba.

Pada dinding tebing curug di sebelah kiri tampak lekuk-lekuk lubang kehitaman yang menyerupai mulut gua, namun tampaknya bukan sebuah lubang yang dalam. Jika pun pernah ada orang yang menggunakannya untuk bertapa atau bersembunyi, tak tampak ada bekas lintasan menuju ke lubang itu. Apalagi kedung air di bawahnya cukup dalam.

Batu-batuan yang ada di dekat kedung sebelah kanan Curug Belot saya kira akan terendam air Kali Belot saat hujan mulai turun, dan pada saat itu suara gemuruh air jatuh dan tempias airnya yang melayang jauh akan terlihat. Semoga lintasan jalan setapak melipir tebing kali menuju ke kedung air terjun yang belum dibuat dengan baik sekarang sudah diperbaiki agar lebih nyaman.

Curug Belot sangat potensial untuk dikembangkan menjadi tempat wisata unggulan, selain Lokawisata Baturraden. Oleh karenanya akan jauh lebih baik jika pemerintah setempat membantu menyediakan lahan untuk tempat parkir kendaraan, mengganti jalan polos menurun dengan undakan agar lebih aman dan nyaman dilewati, serta menyediakan sejumlah gazebo, warung makanan, musholla dan tempat bilas.

Curug Belot Rempoah Baturraden

Alamat : Desa Rempoah, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Lokasi GPS : Google Maps, Waze. Jam buka : sepanjang waktu. Harga tiket masuk : gratis. Hotel di Purwokerto, Hotel di Baturraden, Tempat Wisata di Banyumas, Tempat Wisata Kuliner Banyumas, Peta Wisata Banyumas.

Dari jarak lumayan jauh di tebing sungai sudah terlihat Curug Belot Rempoah Baturraden yang ketinggiannya saya taksir tidak kurang dari 30 meter. Kedung yang terbentuk karena hantaman air jatuh bisa memberi gambaran tentang tingginya curug dan besarnya debit air yang turun ketika musim penghujan tiba.

curug belot rempoah baturraden

Air Kali Belot yang mengalir di bawah curug terlihat masih cukup jernih. Jika saja dibuat kedung buatan agak ke sebelah hilir maka bisa menjadi tempat bermain air yang menyenangkan. Jarak yang cukup jauh dari hilir akan lebih baik, sehingga jika ada air datang dalam jumlah besar dari atas maka masih ada cukup waktu untuk menepi.

curug belot rempoah baturraden

Tri dari Arbi Rental tengah berjalan mendekati kedung Curug Belot yang dari warna airnya terlihat cukup dalam. Di musim penghujan mungkin bisa berbahaya jika berada di dekat kedung.

curug belot rempoah baturraden

Tri dengan bayangannya di air jernih yang ada beberapa meter di depannya. Batuan besar di sana bisa menjadi tempat duduk nyaman dan tempat berfoto yang baik.

curug belot rempoah baturraden

Tri dengan tinggi badan sekitar 1,8 meter yang saya minta mendekati Curug Belot sebagai skala pembanding terlihat kecil di dekat kedung air.

curug belot rempoah baturraden

Pemandangan tegak lainnya pada arah Curug Belot yang mestinya akan jauh lebih indah ketika musim penghujan tiba, jika saja bagian hulu sungainya masih terjaga, yang akan membuat aliran airnya tetap jernih.

curug belot rempoah baturraden

Jika melihat debit airnya yang kecil di musim kemarau seperti ini, maka mestinya akan cukup aman jika mandi dan berenang-renang pada kolam kedung yang berada tepat di bawah curug.

curug belot rempoah baturraden

Bagian atas Curug Belot diapit oleh bebatuan yang membentuk sudut yang menyerupai huruf V jika dilihat dari tempat saya mengambil foto.

curug belot rempoah baturraden

Pandangan pada bagian tengah Curug Belot dengan air yang mengalir tipis. Semak cukup rimbun tampak tak terpengaruh banyak dengan adanya musim kemarau.

curug belot rempoah baturraden

Lubang-lubang hitam yang tampak di sebelah kiri pada foto mungkin saja sebuah gua, entah dangkal entah dalam, namun tinggi lubangnya setidaknya setengah tinggi orang dewasa. Tak jelas apakah ada orang yang pernah mencoba masuk ke dalamnya.

curug belot rempoah baturraden

Air Kali Belot yang mengalir di bawah curug terlihat masih cukup jernih. Jika saja dibuat kedung buatan agak ke sebelah hilir maka bisa menjadi tempat bermain air yang menyenangkan.

curug belot rempoah baturraden

Pandangan pada sisi kanan kedung Curug Belot dengan tumpuk batuan, serta relung hitam pada dinding tebing. Entah ada apa di sana.

curug belot rempoah baturraden

Kondisi Curug Belot relatif masih alami, dengan sedikit sentuhan tangan manusia di sana. Pengembangan curug ini ke depannya mestilah mempertimbangkan keserasiannya dengan alam.

curug belot rempoah baturraden

Jalan desa yang telah diperkeras dengan semen, dan tampaknya bukan hanya menjadi lintasan para pejalan kaki, namun juga untuk jalan sepeda onthel dan sepeda motor, dan itu saya kira yang menjadi alasan mengapa jalan itu tidak dibuat berundak, yang mestinya lebih aman dan nyaman bagi pejalan kaki.

curug belot rempoah baturraden

Pandangan pada jembatan di atas Kali Belot yang menghubungkan dua desa yang dipisahkan oleh kali. Karena jaraknya yang cukup jauh dari curug serta sungainya yang berkelok membuat jembatan itu tak bisa dijadikan sebagai dek pandang.

curug belot rempoah baturraden

Pandangan tegak pada jalan menanjak tajam saat pulang meninggalkan area dimana Curug Belot berada. Lubang-lubang bulat di sisi sebelah kanan jalan sepertinya dimaksudkan sebagai tempat menancapkan tonggak untuk pagar pegangan tangan orang.

curug belot rempoah baturraden

Air kali yang bening, dan anak-anak yang mandi bertelanjang bulat, menjadi pemandangan saat datang menuju ke dan pergi meninggalkan area Curug Belot. Kali dan masa kecil sering merupakan kenangan yang terlalu manis untuk dilupakan.

curug belot rempoah baturraden

Diubah: Desember 25, 2024.
Label: Air Terjun, Banyumas, Baturraden, Jawa Tengah, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.

aroengbinang,
seorang penyusur jalan.
Traktir BA? Scan GoPay, atau via Paypal. GBU.
« Baru© 2004 - IkutiLama »