Pada saat ke Makam Ki Gede Penatas Angin kami sudah melihat bendung ini, namun tidak berhenti. Baru setelah dari Situs Watu Bale, dan sebelum masuk melewati gapura Makam Syekh Wali Agung Rogoselo kami sempatkan mampir sejenak ke Bendung Rogoselo Pekalongan ini.
Bentang Bendung Rogoselo Pekalongan cukup lebar, sesuai dengan lebar sungai yang dibendungnya, dan dengan ketinggian bendung agak lumayan meski sedikit lebih pendek dan lebih curam ketimbang Bendung Bedegolan Kebumen. Debit airnya saat itu tidak begitu besar, namun ketinggian aliran air terlihat cukup merata di sepanjang dinding bendung.
Pemandangan pada area di sekitar Bendung Rogoselo Pekalongan yang saya lihat beberapa saat setelah keluar dari jalan utama di desa itu. Di sebelah kanan bendung terdapat area berumput yang cukup lapang dimana sekelompok pengunjung berusia muda tengah berkumpul di bawah pepohonan yang belum begitu rimbun. Tak ada tempat duduk di sana.
Melihat kumpulan anak muda itu seorang penjaja makanan keliling yang mengangkut barang dagangannya dengan sepeda motor sempat mampir mengadu untung, berharap ada yang memesan. Namun tak ada satu pun dari anak muda itu yang tertarik, sehingga sejenak kemudian pedagang itu pun terpaksa memutar balik sepeda motornya. Mencari rizki kadang tak mudah.
Pamandangan tegak miring pada Bendung Rogoselo Pekalongan yang saya ambil fotonya, memperlihatkan bentang lereng beton yang menjadi rambatan air sungai, serta buih air yang diciptakannya. Tak ada data kapan bendung ini dibuat, namun melihat kondisi rumahan pintu air yang sudah kusam dan terlihat menua maka bendung ini mungkin dibuat setidaknya pada jaman orde baru.
Melangkah lebih dekat ke tepian Bendung Rogoselo Pekalongan terlihat ada kedung memanjang di bawah bendung, yang jika melihat warna kehijauan airnya maka kedung itu sepertinya lumayan dalam. Air sungainya cukup jernih, sehingga orang yang senang bermain air bisa dipastikan akan tertarik untuk mencebur ke kali dan merasakan kesegaran airnya.
Di ujung sebelah sana terdapat rumahan beton dengan dudukan bagi roda pintu air di bawahnya. Dari tempat saya berdiri tak bisa terlihat saluran irigasi yang dipasok airnya dari Bendung Rogoselo Pekalongan ini. Bendung itu sepertinya hanya dibuat untuk meninggikan dasar sungai, agar airnya bisa mengalir ke saluran irigasi untuk mengairi sawah.
Bendung yang dikelola dan dirawat biasanya memasang data teknis, namun tak terlihat data teknis semacam itu di Bendung Rogoselo Pekalongan. Hanya saja bendung ini merupakan salah satu dari dua bendung, dari sebelas bendung di Pekalongan, yang masih terus memasok air di musim kemarau meskipun debit airnya lebih kecil dari yang dibutuhkan petani.
Tak terlihat ada seorang pun yang tengah memancing di sekitar Bendung Rogoselo Pekalongan. Entah karena memang tidak begitu banyak ikan di sungai, atau orang-orang di Desa Rogoselo lebih suka sibuk bekerja di ladang dan tanah persawahannya ketimbang duduk bengong di pinggir kali menunggui ikan menyambar umpan di ujung kail pancingnya.
Sebab lainnya mungkin karena kebun karet yang luas di kampung memberi lapangan kerja yang memadai bagi penduduk setempat, selain adanya wisata religi di desa itu yang cukup terkenal dan diminati banyak orang. Pada dasarnya orang senang bekerja agar memperoleh uang guna memenuhi kebutuhan keluarganya, jika peluang untuk itu memang tersedia.
Area di sekitar Bendung Rogoselo Pekalongan bisa dikembangkan menjadi bumi perkemahan berukuran kecil hingga sedang, oleh karena dekat dengan sumber air yang melimpah dan hutan karet yang berhawa sejuk. Selain penambahan fasilitas, juga diperlukan edukasi serius kepada pengunjung untuk ikut menjaga kebersihan dan kelestarian alamnya.
Bendung Rogoselo Pekalongan
Alamat : Desa Rogoselo, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan. Lokasi GPS : -7.0691968, 109.6655005, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Hotel di Pekalongan, Tempat Wisata di Pekalongan, Peta Wisata Pekalongan.Diubah: November 15, 2019.Label: Bendungan, Jawa Tengah, Pekalongan, Rogoselo, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.