Tempat ibadah dari kepercayaan apa pun menarik perhatian, dan selalu ada keinginan mampir dan melihat isinya. Begitu pula yang saya rasakan saat melintas di di depan Gereja Katolik Santo Petrus Pekalongan. Hanya baru beberapa hari kemudian kunjungan itu bisa terlaksana.
Penjaga keamanan yang berada di gardu depan mempersilahkan saya masuk ke dalam ruangan pengurus gereja yang berada di sisi kanan bangunan untuk memintan ijin masuk ke dalam. Memasuki ruangan itu saya bertemu dengan seorang wanita ramah, yang kemudian meminta seorang pria untuk menemani saya masuk ke dalam ruangan gereja yang cukup besar ini.
Bagian depan Gereja Katolik Santo Petrus Pekalongan dengan patung Santo Petrus di halamannya. Empat pilar tinggi menyangga bangunan dengan ornamen indah di puncaknya. Meskipun bangunan ini tampak anggun dan megah, namun ketika melihat foto bangunan aslinya sebelum direnovasi, saya lebih memilih aslinya yang terlihat sangat klasik.
Santo Petrus, nama yang digunakan sebagai nama gereja ini, bernama asli Simon, dan Petrus atau Kefas yang berarti batu karang adalah nama yang diberikan Yesus. Ia dan Andreas adalah rasul pertama yang dipanggil oleh Yesus. Santo Petrus menulis 2 buah surat, yaitu Surat 1 Petrus dan Surat 2 Petrus yang termasuk dalam Perjanjian Baru di Alkitab.
Riwayat gereja ini mungkin dimulai pada 1 November 1930, saat Romo Nico Van Oers MSC yang sebelumnya tinggal di Tegal mulai menetap di Pekalongan. Buku baptis Pekalongan pun mulai mencatat nama Leonardus Fredy Maramis sebagai yang pertama, dan Maria Kustilah Lebdati sebagai yang kedua. Tanggal itu dijadikan sebagai patokan peresmian paroki pekalongan.
Sebuah ceruk di halaman samping Gereja Katolik Santo Petrus Pekalongan, dengan patung seorang wanita anggun dalam posisi berdiri dan bunga berwarna ungu dalam pot diletakkan di depannya. Tulisan di atas ceruk dan di bawah pot bunga berbunyi "Bunda Ratu Surga", gelar bagi Perawan Suci Maria yang diberikan khususnya oleh umat Katolik dan Ortodoks.
Di ruangan utama Gereja Katolik Santo Petrus Pekalongan terdapat deretan bangku panjang tempat duduk bagi umat yang tertata sangat rapi. Seperti pada umumnya gereja, langit-langit ruangan ini sangat tinggi. Di ujung sana adalah panti Imam atau sanctuarium, tempat diletakkannya kursi pemimpin, ambo (mimbar) dan meja altar.
Semula gereja ini hendak dibangun di Jalan Imam Bonjol (sekarang ruko) yang berbatasan dengan klinik gula (sekarang Kodim 0710), namun masyarakat keberatan. Pada 11 Januari 1933 Mgr BJJ Visser, prefektur Apostolik, melobi Bupati Pekalongan dan akhirnya mendapat tanah di sebelah Barat Daya Kali Loji dengan membayar fl 1.788,25 ke Kotapraja Pekalongan.
Patung Bunda Maria, bayi Yesus, dan Santo Yusuf berada di sisi kanan depan ruangan utama Gereja Katolik Santo Petrus Pekalongan. Ada sejumlah patung berukuran besar lainnya di area Panti Imam ini, serta ada pula ukiran kayu Perjamuan Terakhir. Kaca-kaca patri elok menghias banyak bagian atas dinding ruangan dengan lukisan, motif dan warna memikat.
Yang terlihat cukup unik, dan patut diapresiasi, di dalam ruangan utama gereja ini adalah adanya sebuah gong di sisi kiri depan, serta seperangkat gamelan lengkap yang ketika sedang tidak digunakan ditutupi dengan kain putih. Tak jelas pada kesempatan apa gamelan di ruangan itu dibunyikan, namun agama memang mestinya mendekatkan umat dengan budayanya.
Peletakan batu pertama pembangunan gereja dilakukan oleh Rm J Van Rooyen MSC pada 4 Agustus 1935. Kontraktor Fermon-Kuypers mulai membangun gedung dengan kapasitas 250 orang pada 6 Juni 1936 dengan biaya fl 25.800. Pemberkatan gedung dilakukan oleh Mgr BJJ Visser MSC pada 15 Desember 1935 dengan pemindahan sakramen mahakudus dari kapel susteran ke gereja. Misa mingguan di Gereja Katolik Santo Petrus Pekalongan diselenggarakan setiap Sabtu pukul 17.00, Minggu 07.00, dan Minggu Sore pada 17.00.
Gereja Katolik Santo Petrus Pekalongan
Alamat : Jl. Blimbing No. 1, Pekalongan Kota, Jawa Tengah. Telp 0285-421039. Lokasi GPS : -6.8799137, 109.6751082, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Hotel di Pekalongan, Tempat Wisata di Pekalongan, Peta Wisata Pekalongan.Diubah: Desember 17, 2019.Label: Gereja, Jawa Tengah, Pekalongan, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.