Lokasi Gua Kreo berada di Desa Talun Kacang, Kecamatan Gunungpati, Kabupaten Semarang, berjarak sekitar 10 km dari pusat Kota Semarang. Ada yang menyebut bahwa nama Kreo ini berasal dari kata "ngreho", sebuah ungkapan permintaan dalam bahasa Jawa yang berarti "rawatlah", yang diucapkan oleh Sunan Kalijaga agar orang menjaga tempat itu.
Cuaca sangat terik dan lembab ketika saya sampai di sana pada siang hari itu. Tak ingat benar apakah karena hujan hendak turun, karena begitulah biasanya kecuali di musim kemarau. Sekelompok kera ekor panjang (Macata fasicularis) menyambut dengan pandangan yang menyelidik ketika saya turun dari mobil. Mata dan penciuman monyet itu umumnya sangat tajam, yang dengan mudah bisa membedakan apakah seorang pengunjung membawa makanan atau tidak buat mereka.
Pemandangan pada jalur undakan yang naik turun menuju ke arah lokasi Gua Kreo yang berada beberapa puluh meter jaraknya dari tempat parkir kendaraan. Di sekitar area parkir terlihat ada sejumlah warung makanan dan minuman, namun kamu tidak sempat mampir ke sana untuk melihat apa yang mereka tawarkan.
Jalur ini juga menuju ke Air Terjun Kreo yang berada jauh di bawah jurang yang dalam, lewat jalan simpang dan undakan yang saya duga cukup tajam dan karenanya tak saya kunjungi lantaran tak siap secara fisik, sudah keburu lelah. Curug atau air terjun yang debur suaranya terdengar sangat jelas itu merupakan bagian dari Sungai Kaligarang.
Kawasan Gua Kreo memang menjadi tempat tinggal monyet yang cukup banyak jumlahnya dan bisa dilihat dalam jarak sangat dekat di sepanjang jalan yang menuju ke arah gua. Ini mengingatkan saya pada bos monyet yang ada di Plangon yang membuang makanan yang diberikan kepadanya sampai ia mendapat sogokan teh botol.
Panorama elok terlihat pada sebuah pohon berbatang besar dan berdaun rimbun dengan tebaran akar di atas permukaan tanah, membentuk mosaik yang indah. Beberapa ekor monyet tampak 'mangkal' di sini, menanti setoran kacang atau makanan kecil lainnya dari para pengunjung.
Tebing dimana Gua Kreo berada dicapai dengan menaiki sejumlah undakan pendek. Jika dilihat pada arah kedatangan pengunjung, pada sisi sebelah kiri adalah jurang curam yang menuju ke Air Terjun Kreo yang sebenarnya akan asik juga dikunjungi, jika saja kami datang ke tempat ini ketika hari masih pagi dan badan masih segar.
Lintasan di dalam kawasan gua ini bisa dikatakan sangatlah teduh dan cukup membantu untuk melindung saya dari sengat matahari yang sanggup membakar kulit. Untuk mencapai tempat ini saya harus berjalan dengan pelan menuruni ratusan anak tangga dan lalu naik turun sepanjang lintasan berbukit.
Pemandangan pada dalaman Gua Kreo Semarang cukup menarik, bisa dilihat dari mulut gua yang cukup lebar. Sayang tidak ada pemandu yang bisa menemani saya untuk masuk ke dalam gua, dan tidak ada pula sewaan senter untuk melihat stalaktit dan stalagmit-nya. Gua itu aslinya gelap, dan bisa terlihat pada foto karena diambil dengan kecepat shutter yang rendah, sehingga tanpa senter akan sulit berjalan di dalam sana.
Kawanan monyet terlihat bebas berkeliaran di mana-mana di sekitar lokasi Gua Kreo, namun tak ada yang usil mengganggu saya. Setelah sempat menikmati suasana di sekitar gua selama beberapa saat, kaki mulai saya ayun lagi menuju ke arah tempat parkir kendaraan.
Meski merasa sangat lelah dan keringat mengucur di seluruh wajah dan badan ketika melompat masuk ke dalam mobil, namun Gua Kreo merupakan kunjungan yang baik. Pemandangan bayi kera yang tengah menyusu, sesaat sebelum masuk ke dalam mobil, sangatlah menghibur. Akan merupakan pengalaman yang sangat baik, jika saja saya punya cukup tenaga, untuk turun ke dasar jurang dan melihat Air Terjun Kreo yang sepertinya besar itu.
Gua Kreo Semarang
Alamat : Desa Talun Kacang, Kecamatan Gunungpati, Semarang. Lokasi GPS : -7.038649, 110.350285, Waze. Hotel di Semarang, Tempat Wisata di Semarang, Peta Wisata Semarang.Diubah: Desember 27, 2019.Label: Gua, Jawa Tengah, Semarang, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.