Selain memang ingin melihat taman, nama Jenderal HM Sarbini juga menarik perhatian saya. Apalagi dari jauh bisa terlihat patung dada sang jenderal yang berukuran cukup besar. Mas Sarbini rupanya lahir di Karanganyar, Kebumen, pada 29 Mei 1914 dan menjadi kebanggaan karena kiprahnya di militer dan pemerintah. Taman Kota Jenderal HM Sarbini Kebumen berjarak sekitar 1,7 km dari Alun-Alun Kebumen, atau 750 meter dari Tugu Lawet arah Tenggara. Lokasinya yang ada di pojok membuatnya taman ini gampang diakses dari segala arah.
Prasasti peresmian taman kota dipasang di bagian bawah patung dada HM Sarbini. Sarbini pernah menjabat Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang ke-2 (1974 – 1978), Menteri Transmigrasi dan Koperasi ke-1 (1968 – 1973), dan Menteri Pertahanan Indonesia ke-13 (24 Februari 1966 – 28 Agustus 1966).
Sebuah gapura menyambut kedatangan kami dengan tulisan dari logam diantara kedua tugunya yang berbunyi "Taman Kota Jend HM Sarbini". Ada siluet burung walet di sana, simbol kejayaan bisnis sarang burung Kebumen di masa lalu, yang menjadi perlambang seolah berat untuk melepaskan kejayaan masa lalu yang entah kapan akan datang kembali.
Keberadaan taman seperti Taman Kota Jenderal HM Sarbini Kebumen layak diapresiasi, apalagi jika perawatan dan peningkatan pemanfaatan serta fasilitasnya terus diperbaiki. Saat itu selain arena bermain anak juga telah tersedia hotspot area, area refleksi untuk kaki, taman lalu lintas, kios, koran dinding dan tempat duduk.
Selain sebagai paru-paru kota, untuk mengimbangi polusi udara dari asap sisa pembakaran bahan bakar fosil yang keluar dari ribuan knalpot kendaraan bermotor, taman kota juga menjadi tempat yang murah dan sehat untuk bersosialisasi dan berolahraga.
Suasana taman cukup asri dengan sejumlah pepohonan yang rimbun. Hanya saja paving blok di sejumlah tempat sudah ditumbuhi rerumputan. Bisa dimengerti bahwa fasilitas luar ruang seperti ini memerlukan perawatan rutin yang telaten, dan tak cukup satu orang untuk merawatnya.
Pembangunan Taman Kota HM Sarbini kabarnya menelan biaya Rp 2,504 miliar dengan dana APBD 2011 Kebumen. Peresmiannya dilakukan Buyar Winarso pada 26 Mei 2012, selaku Bupati Kebumen waktu itu. Namun setelah tiga tahun berjalan, taman ini sudah terlihat kurang mencorong.
Patung dada bertopi dan berseragam militer lengkap dengan tanda kepangkatan, bertulis "Jend Purn H.M. Sarbini" dan kutipan kata-kata Bung Karno "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya" sempat saya ambil fotonya. Di bawahnya tertulis "Penggagas: Edi Boedianto (Eksponen 45)". Sarbini digambarkan dengan tarikan wajah yang sedang tersenyum.
Area bermain anak di Taman Kota Jenderal HM Sarbini Kebumen memiliki jumlah permainan cukup banyak, namun standard. Menjadi inspiratif jika pemkot membuat area bermain dengan tema permainan tradisional yang mulai punah, seperti engklek, gundu, gasing, egrang, bola bekel, gobag sodor, dakon, gandon, dan membidik tumpuk karet gelang.
Di pendopo Taman Kota Jenderal HM Sarbini Kebumen juga perlu dibuat kegiatan kreatif dimana anak bisa belajar membuat layangan, boneka, kapal dan pesawat kertas, melukis atau menggambar, dan kegiatan kreatif lainnya. Menjadi kewajiban pemerintah dan masyarakat untuk menjaga warisan budaya masa lalu, dengan menyediakan sarana untuk itu.
Pada 20 Oktober 1945, Letkol Mas Sarbini memimpin pasukan Resimen Kedu Tengah TKR dalam operasi penyerangan-pengepungan tentara sekutu dan NICA di Desa Jambu, Ambarawa. Karenanya fotonya terpampang di Museum Palagan Ambarawa. Ia juga Bapak Legiun Veteran Indonesia, sehingga Gedung Veteran Balai Sarbini di Semanggi Jakarta memakai namanya.
Taman Kota Jenderal HM Sarbini Kebumen
Alamat : Jl Ahmad Yani, Kebumen. Lokasi GPS : -7.67627, 109.66533, Waze ( smartphone Android dan iOS ). Hotel di Kebumen, Tempat Wisata di Kebumen, Peta Wisata Kebumen.Diubah: September 30, 2019.Label: Jawa Tengah, Kebumen, Taman, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.