Jepang yang menjajah selama 3,5 tahun sepertinya tidak mewariskan satu pun gedung yang menonjol, namun ada cukup banyak gua yang mereka bangun dan ada pula sejumlah dam. Maklum karena berada di masa perang. Berbeda dengan Belanda yang memiliki banyak waktu untuk membangun gedung dan jembatan.
Gedung tua aseli Indonesia yang megah mungkin tidak tersisa satu pun, mungkin dihancurkan semasa perang, atau dibongkar untuk dibangun gedung bergaya Eropa. Mudah-mudahan saya salah, dan masih ada bangunan tua yang benar-benar asli Indonesia.
Gedung Tua Surabaya
Gedung Balai Kota SurabayaGedung tua Surabaya di Jl. Jimerto No. 25-27, dibangun 1923 dan ditempati 1927, dengan arsitek C. Citroen; sebelumnya bernama Staadhuis te Soerabaia.
Gedung Balai Pemuda Surabaya
Gedung tua Surabaya di Jl. Gubernur Suryo 15, Surabaya, yang sebelumnya bernama De Simpangsche Societeit, dibangun 1907 dengan arsitek Westmaes.
Gedung Balai Sahabat Surabaya
Jl. Genteng Kali 89 - 91, dibangun pada tahun 1930-an, namun tidak diketahui arsiteknya, digunakan oleh perkumpulan pecinta dansa.
Gedung Bank Mandiri Surabaya
Jl. Pahlawan dan Jl. Kebun Rojo, dibangun 1911, dirancang Biro Arsitek Hulswit, dengan menara Jam; sebelumnya gedung NV Lindeteves.
Gedung Cerutu
Jl. Rajawali No. 5, dengan menara berbentuk cerutu, dibangun 1916 oleh N.V. Maatschappij Tot Exploitatie van Het Technish Bureau Gebroeders Knaud.
Gedung Grahadi Surabaya
Gedung tua Surabaya yang dibangun 1795 oleh Dirk Van Hogendorp, lalu menjadi gedung Raad Van Justitie; ada peninggalan meja tulis yang dipakai Gubernur Jatim.
Gedung Hotel Ibis Surabaya
Gedung tua Surabaya di Jalan Rajawali No 9-11, di sebelah Gedung Cerutu, yang gedung aslinya berada di bagian depan hotel dan dibangun pada 1915.
Gedung Hotel Majapahit Surabaya
Jl. Tunjungan No. 65, Surabaya, dibangun 1910 dan dibuka 1911 oleh Lucas Martin Sarkies, dengan arsitek James Afprey, bernama “Hotel Oranje”.
Gedung Kantor Gubernur Lama Surabaya
Gedung tua Surabaya di Jl. Pahlawan 110, dibangun 1929 - 1931, digunakan sebagai Gouverneurs Kantoor, Residensi Kantoor, dan CKC, di atas tanah 11.612 m2.
Gedung Kantor Pos Simpang
Gedung tua Surabaya di Jl. Taman Apsari No. 1 yang merupakan gedung kantor pos yang pertama yang didirikan kolonial Belanda di Kota Surabaya.
Gedung Monumen Pers Perjuangan Surabaya
Jl Tunjungan 100, hanya beberapa puluh meter dari Hotel Majapahit dimana terdapat monumen pers perjuangan Surabaya.
Gedung Nasional Indonesia Surabaya
Gedung tua Surabaya yang menjadi Pusat Pergerakan Nasional. Pada 1945 di sini dibentuk KNI dan BKR; dan tempat rapat untuk menentang larangan Kenpetai.
Gedung Penjara Kalisosok Surabaya
Jl. Kalisosok yang dibangun Belanda dan pernah menjadi tempat penahanan tokoh pejuang seperti Soekarno dan Kiai Haji Mas Mansur.
Gedung PTPN XI Surabaya
Jl. Merak 1. Sebelumnya adalah Gedung Handels Vereeniging Amsterdam, Markas AD Jepang, dan markas BKR dibawah Drg. Mustopo.
Gedung RRI Surabaya
Jl. Pemuda, sebelumnya bernama Radio Surabaya Simpang weg; pada 28-30 Oktober 1945, terjadi pertempuran sengit pejuang dengan Sekutu.
Gedung Siola Surabaya
Jl. Tunjungan, dibangun 1877 oleh Robert Laidlaw dan dinamai “Het Engelsche Warenhuis”, dan 1960-an menjadi Toko Siola, mal pertama di Surabaya.
Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria
Gedung tua Surabaya di Jl. Kepanjen 4-6, sekitar 1,2 km dari Tugu Pahlawan lewat jalan sedikit memutar, merupakan salah satu bangunan gereja tua yang indah di Kota Surabaya.
Kantor Pos Besar SurabayaJl. Kebonrojo No. 10, dengan arsitek G. Bolsius. Dari 1881 - 1926 digunakan sebagai sekolah HBS, dimana Van Mook dan Bung Karno pernah bersekolah.
Gedung Wismilak
Gedung tua Surabaya di Jl Dr Soetomo No 27, yang dibangun pada tahun 1920-an, yang menjadi markas polisi Jepang (Tokubetsu Keisasutai) pada jaman pendudukan.
Gedung Aperdi
Gedung tua Surabaya di Jl. Jembatan Merah 23, dengan arsitek H.P. Berlage, dibangun 1901, sebelumnya kantor asuransi warga Belanda (de Algemeene).
Gedung Don Bosco
Gedung tua Surabaya di Jl. Tidar No. 115, Surabaya, yang pernah menjadi Gudang Senjata Jepang. Pada 1 Oktober 1945 tempat ini direbut para pejuang.
Gedung Gereja Kristen Indonesia Surabaya
Gedung tua Surabaya di jalan Pregolan yang diresmikan pada 11 September 1881 oleh de Christeijke Gereformeerde Kerk. Semula bernama Gereja Gereformeerd Surabaya.
Gedung Internatio Surabaya
Gedung tua Surabaya di Jl. Taman Jayengrono, dirancang biro AIA pimpinan Ghijsels, dibangun 1927-1931. Sebelumnya bernama Internationale Crediet-en Handelsvereeniging “Rotterdam”.
Gedung Juang DHD '45 Surabaya
Gedung tua Surabaya di Jl. Mayjen Sungkono yang diresmikan Soeharto pada 17 April 1993, dengan patung Kolonel Sungkono, dan ukiran bambu runcing.
Gedung PERTAMINA Surabaya
Gedung tua Surabaya di Jl. Niaga, diduduki Sekutu dibawah Kolonel Pugh pada 25 Oktober 1945. Instruksi Kolonel Pugh untuk merampas senjata pejuang berakhir dengan kematian Mallaby.
Gedung PT Artho Ageng Energi Surabaya
Gedung tua Surabaya berupa bangunan tua di Jl. Veteran, Surabaya. Tidak ditemukan informasi mengenai kapan berdirinya bangunan ini dan siapa arsiteknya.
Gedung Rumah Sakit Darmo Surabaya
Gedung tua Surabaya di Jl. Raya Darmo No. 90. Pada 27 Oktober 1945 dijadikan pusat pertahanan Sekutu. Di depan gedung ini terjadi insiden pertama antara pasukan Mallaby dengan para pejuang.
Gedung Santa Maria Surabaya
Gedung tua Surabaya di Jl. Raya Darmo No. 49, tempat dibentuknya TRIP oleh Mas Isman. Pernah sebagai pusat interniran, dan Markas Kompi-71 dari Resimen-3 Artileri Medan.
Gedung Sekolah St Louis Surabaya
Gedung tua Surabaya di Jl. Polisi Istimewa, yang menjadi Markas Polisi Istimewa pimpinan M. Yasin. Pada 20 Agustus 1945, di sini terjadi penurunan Bendera Hinomaru diganti Bendera Merah Putih.
Terkait Surabaya
Hotel di Surabaya, Tempat Wisata di Surabaya, Peta Wisata SurabayaDiubah: Mei 01, 2018.
Label: Jawa Timur, Surabaya, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.