Patung yang sudah mulai menua saat kami berada di sana itu menjadi pengingat bahwa perjuangan untuk melepaskan tanah air dari cengkeraman penjajah telah memakan korban yang tak sedikit, di banyak tempat di negeri ini. Karenanya, generasi sekarang dan masa datang harus mau belajar dari sejarah, bahwa pilihan terbaik bagi negeri ini adalah bersatu dalam bingkai NKRI dengan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Tak jauh dari Roong Tondano adalah Benteng Moraya, benteng pertahanan terakhir suku-suku di Tondano dalam melawan penjajah yang telah musnah dihancurkan oleh Belanda. Tiruan benteng itu rupanya telah dibuat, namun entah kapan saya bisa berkunjung lagi ke Roong Tondano. Roong adalah desa dimana terletak rumah Oom Leo Supit, pamannya Lita Jonathans, tempat menginap selama kunjungan kami di Sulawesi Utara beberapa tahun lalu.
Tengara Selamat Datang di jalan masuk ke Kelurahan Roong. Bahwa datang dengan selamat memang patut disambut dengan gembira, lantaran banyak hal tak terduga yang bisa saja terjadi selama dalam perjalanan hingga sampai ke Roong Tondano ini. Maka, musik terindah bukanlah yang diciptakan dan dibawakan oleh dewa musik, namun oleh bunyi pintu pagar yang dibuka oleh orang yang terkasih.
Bagi orang yang ketika kecil hidup di kampung seperti saya, melihat hamparan bulir padi menguning dengan latar gunung yang tinggi bukanlah hal yang baru, namun setelah sekian lama tinggal di tengah belantara beton kota besar maka menjadi sesuatu yang menyenangkan ketika kembali sejenak ke alam kehidupan masa kecil. Itulah Roong Tondano, meski pada saat tertentu mobil berseliweran di jalananannya.
Di kiri kanan jalan utama Roong itu masih berupa persawahan, kecuali 350 meter terakhir di sisi sebelah kiri jalan yang telah menjadi permukiman penduduk yang padat. Namun lambat laun, kiri kanan Boulevard Tondano itu saya akan bertumbuhan rumah dan pertokoan, yang akan meluas terus hingga menelan semua sawah ladang di sana hingga tak bersisa lagi. Moga-moga saja itu tak sampai terjadi.
Pemandangan pada Boulevard Tondano yang membelah pinggir persawahan Roong dilihat dari di depan rumah Oom Leo Supit cukup elok. Jalan lebar mulus dua arah itu panjangnya 1,5 km, berujung pada pertigaan Patung Sarapung Korengkeng, jika ke kiri ke arah pusat Kota Tondano, dan ke kanan menuju ke arah Danau Tondano, melewati tiruan Benteng Moraya di sebelah kiri jalan.
Ketika matahari turun dan bersembunyi di balik bukit, saya sempat menangkap suasana senja di Roong manakala lampu-lampu jalan mulai menyala, dan kendaraan yang melintas meninggalkan jejak seleret sinar putih merah yang ditangkap kamera berkecepatan rendah.
Sebuah villa berukuran tak begitu besar namun sangat indah, dengan kolam dan gazebo, berada di pinggiran persawahan Roong Tondano. Villa itu akan terlihat saat kita menuju ke Danau Tondano. Pemandangan perbukitan berkabut indah di pagi bisa dinikmati dari tempat ini, dengan latar depan gerumbul pepohonan pisang yang rapat. Sulawesi Utara terkenal sebagai penghasil pisang Goroho yang rasanya sangat lezat.
Tanah persawahan Roong Tondano yang letaknya tidak jauh dari Danau Tondano sangatlah subur dan sejauh mata melihat didominasi pemandangan kuning hijau pepadian yang siap dipanen, dengan latar belakang daerah perbukitan yang menjebak awan agar turun ke bumi sebagai hujan untuk memberi kehidupan.
Pada pagi hari kami masih bisa melihat deretan kabut tipis melayang di sepanjang pinggang Gunung Masarang yang memiliki ketinggian 560 meter di atas permukaan laut, jauh di sebelah kanan Roong. Mengenang masa kecil, di pagi itu saya menyusuri pematang hingga sampai ke sebuah gubug bambu sederhana. Di tengah sawah, gubug adalah istana silir nyaman untuk menyeruput kopi dan menyantap bekal makanan ketika sedang bekerja di sawah.
Roong, sebuah tempat indah di Tondano, Sulawesi Utara, yang akan tetap tersimpan lama di dalam ingatan. Roong tidak hanya tempat kami menginap, namun juga tempat dimana kami menikmati masakan rumah khas Minahasa yang pedas membangkitkan selera setiap harinya dalam suasana yang akrab dan hangat. Roong adalah tempat dimana kami berjalan-jalan di pagi hari menikmati sejuk udara pagi yang dingin segar, dengan pemandangan persawahan hijau kuning dan pegunungan membiru di kejauhan.
Roong Tondano Minahasa
Alamat : Roong, Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara. Lokasi GPS : 1.2946833, 124.9095458, Waze. Tempat Wisata di Minahasa, Peta Wisata Minahasa, Hotel di Manado.Sebuah villa berukuran tak begitu besar namun sangat indah, dengan kolam dan gazebo, berada di pinggiran persawahan Roong Tondano. Villa itu akan terlihat saat kita menuju ke Danau Tondano. Pemandangan perbukitan berkabut indah di pagi bisa dinikmati dari tempat ini, dengan latar depan gerumbul pepohonan pisang yang rapat. Sulawesi Utara terkenal sebagai penghasil pisang Goroho yang rasanya sangat lezat.
Sekelompok bunga cantik yang berada di halaman rumah Oom Leo Supit yang asri. Ada sejumlah bunga cantik lainnya di halaman itu, namun hasil fotonya tak secantik bunganya karena lupa tak menggunakan lensa macro.
Di pagi hari itu kabut tebal masih manyelimuti perbukitan yang menjadi latar pemandangan persawahan luas di Desa Roong. Jika saja para pemilik sawah itu bersatu dalam bentuk koperasi, menghilangkan sebagian besar pematangnya menjadi sebuah ladang sawah raksasa, maka bisa dilakukan mekanisasi pertanian dan mempersulit konversi menjadi lahan perumahan.
Sebuah alat sederhana pemisah gabah dari jerami telah disiapkan di pinggiran sawah dan tepian jalan di Roong Tondano, menanti saat yang tepat untuk beraksi kembali.
Iring-iringan kendaraan tampak sedang melintas Boulevard Tondano yang membelah pinggiran area persawahan Roong. Saya duga mereka adalah rombongan pejabat pemerintahan Tondano yang hendak kembali ke kota setelah melakukan sebuah kegiatan di sebuah wilayah tertentu.
Suasana senja di Roong saat lampu-lampu jalanan mulai menyala, dan kendaraan yang melintas meninggalkan jejak seleret sinar lampu yang ditangkap oleh kamera berkecepatan rendah.
Ketika matahari mulai menyinari persawahan Roong Tondani, kabut yang menyelimuti pinggang Gunung Masarang terlihat semakin menipis untuk kemudian lenyap sama sekali seiring naiknya matahari, sementara Boulevard Tondano yang tampak di sisi kanan foto tampak masih senyap.
Sawah Roong Tonano di latar depan tampaknya belum lama dipanen padinya. Melihat batang pada yang kebanyakan masih panjang, tampaknya masih menggunakan ani-ani untuk mengambil bulir padinya. Belakangan para petani menggunakan arit untuk memotong seluruh batang padi dan lalu menggebuknya pada ram-raman bambu untuk melepas bulir padinya. Jika skala lahan sudah sangat besar, akan lebih mudah menggunakan mesin untuk melakukan pemotongan dan pengolahan gabah.
Masakan Tante Stien di rumanya di Roong Tondano. Di tengah adalah ikan cakalang yang dibeli sehari sebelumnya oleh Lita Jonathans di Pasar Tondano. Ada satu ketika ia bukannya mengurangi rasa pedas pada masakannya namun malah menambahnya untuk menguji kekuatan mulut dan perut tamunya. Kalau saya sih tinggal mencucinya dengan air matang untuk mengurangi rasa pedasnya sebelum dimakan.
Berada di gubung tengah sawah bisa memberi ketenangan pada pikir, dengan hamparan padi dan panorama pegunungan yang hijau biru. Apalagi jika bisa membawa seceret teh hangat dan goreng pisang atau makanan hangat lainnya.
Bapak berkaos merah dan bertopi itu tidak sedang duduk memancing ikan, namun sesekali ia menggerakkan tali yang membuat kain dan boneka di sawahnya bergerak-gerak untuk mengusir burung yang memakan bulir padinya. Burung, tikus, wereng dan hama lainnya adalah musuh utama para petani, selain banjir yang bisa membuat mereka bahkan gagal panen sama sekali.
Sebatang pohon cemara mati yang tumbang di tepian sawah Roong Tondano menjadi pemandangan tersendiri dengan latar gunung yang di pinggangnya masih melayang kabut.
Gubug bambu sederhana di tengah sawah, sebuah istana yang silir nyaman untuk menyeruput kopi dan menghisap sebatang rokok klobot, setelah menyantap bekal makanan yang terasa sangat nikmat di mulut selepas memeras keringat.
Diubah: Desember 16, 2024.
Label: Minahasa, Sulawesi Utara, Tondano
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.