Makan malam di warung seperti ini tentu memiliki suasana berbeda dibanding jika berada di dalam restoran, apalagi restoran di dalam hotel. Kadang bukan semata harga dan tempat yang dipersoalkan, namun pengalaman dan suasana keseharian daerah setempat yang dicari oleh para pelancong. Hal terpenting yang tak boleh tidak harus dipenuhi tentu adalah rasa dan selera masakan yang disajikan.
Di bagian depan Warung Kupi & Mie Aceh Baroena juga tersedia beberapa buah meja dan kursi plastik, bagi mereka yang ingin menikmati makanan dengan suasana yang lebih santai sambil melihat lalu lalang orang dan kendaraan. Duduk di luar juga lebih terasa dingin dan segar, sedangkan mereka yang mencari kehangatan lebih suka duduk di dalam ruangan.
Neon Box Warung Kupi & Mie Aceh Baroena yang berada di Jl. Ahmad Karim No. 1A - 1 B, Bukittinggi. Saat itu warung makan ini bisa dibilang cukup sederhana, namun bersih dan suasananya cukup nyaman. Jika Anda ke sana hari ini, mungkin suasana warung sudah berubah, mudah-mudahan menjadi jauh lebih baik.
Kami mendapat tempat yang merapat ke dinding, dengan tempat duduk beton memanjang dengan lapisan seperti karet berwarna hijau. Perhatian banyak orang yang berada di dalam ruangan masih tertuju pada sebuah pesawat televisi kecil yang terletak di tengah ruangan bagian depan warung, tersihir oleh pertandingan sepak bola.
Warung Mie Aceh tampaknya sudah sangat populer dan mudah dijumpai di banyak tempat di berbagai kota, dengan pilihan jenis masakan dan rasa yang berbeda-beda. Meskipun masakan mie bukan aseli Aceh, namun masakan Mie Aceh tampaknya sudah bisa diterima banyak orang meskipun belum sepopuler masakan Padang.
Ruangan tengah Warung Kupi & Mie Aceh Baroena yang diisi meja kayu bundar dengan balok-balok kayu silinder sebagai tempat duduk, yang baru saja ditinggalkan orang setelah pertandingan bola usai. Kebanyakan tamu warung ini datang bersama teman mereka. Minum kopi memang kurang nikmat jika tidak ditemani dengan obrolan, tak peduli ringan atau pun berat.
Di kampung yang umumnya jarang ada taman atau tempat terbuka hijau dimana orang bisa berjalan bersama atau berkerumun untuk bersosialisasi, maka warung kopi menjadi tempat yang paling pas untuk membunuh kebosanan, membuang hawa busuk dan menghirup udara segar di luar rumah, yang kadang terasa sumpek dengan berbagai persoalan tetek bengek.
Ada tempat duduk semi lesehan yang merapat pada dinding warung itu, yang umumnya lebih disukai orang karena bisa menyandarkan punggung dengan nyaman. Tempat duduk seperti ini masih bisa digunakan oleh tamu kelaparan yang datang bertiga atau berempat, meski mungkin agak terasa sedikit sempit jika mereka bertubuh besar.
Tanpa harus menunggu lama, beberapa piring Mie Aceh Baroena yang kami pesan pun telah datang. Ciri khas Mie Aceh yang saya tahu adalah rasanya yang pedas, yang buat saya perlu diturunkan derajat kepedasannya agar bisa aman masuk ke dalam lambung.
Mie Aceh ini biasanya berisi potongan daging kambing atau sapi, juga tauge, dengan ditaburi bawang, kerupuk atau emping, potongan ketimun, dan cabai hijau yang pedas. Rasanya lumayan sedap untuk mengisi perut yang sedang kosong.
Seingat saya baru saat itulah pertama kali mencicipi rasa Mie Aceh. Sebagai orang Jawa yang umumnya lebih suka masakan asin manis, maka bagi lidah saya Mie Aceh agak sedikit terlalu pedas. Walau setelah lama merantau di Bandung dan Jakarta, lidah ini sudah lebih bisa menerima rasa makanan yang agak pedas.
Meskipun perut tidak bisa dikatakan kenyang dengan hanya makan mie, terutama bagi mereka yang biasa melahap nasi dalam jumlah yang cukup banyak, namun selingan makan sangat penting untuk menjauhkan orang dari rasa bosan. Bayangkan apa jadinya jika orang sampai bosan menelan makan,an meski tidak sebahaya dibanding jika orang sudah bosan bernafas.
Warung Kupi & Mie Aceh Baroena Bukittinggi
Alamat : Jl. Ahmad Karim No. 1A - 1 B, Bukittinggi, Sumatera Barat. Lokasi GPS: -0.30508, 100.36808, Waze. Peta Wisata Buittinggi, Tempat Wisata di Bukittinggi, Hotel di Bukittinggi.Kami mendapat tempat yang merapat ke dinding, dengan tempat duduk beton memanjang dengan lapisan seperti karet berwarna hijau. Perhatian orang masih tertuju pada sebuah pesawat televisi yang berada di tengah ruangan bagian depan Warung Kupi & Mie Aceh Baroena.
Mie Aceh ini biasanya berisi potongan daging kambing atau sapi, juga tauge, dengan ditaburi bawang, kerupuk atau emping, potongan ketimun, dan cabai hijau yang pedas. Rasanya lumayan sedap untuk mengisi perut yang sedang kosong.
Baju seragam pegawai Warung Kupi & Mie Aceh Baroena dengan warna yang berani.
Televisi sering menjadi benda ajaib yang menyihir banyak orang, yang meski tengah duduk bersama di satu tempat namun pikiran dan hati masing-masing mereka ada bersama lakon yang sedang mereka tonton, entah itu drama kehidupan hingga pertandingan sepak bola lokal dan internasional.
Di bagian depan Warung Kupi & Mie Aceh Baroena juga tersedia beberapa buah meja dan kursi plastik, bagi mereka yang ingin menikmati makanan dengan suasana yang lebih santai.
Suasana di depan waroeng dengan tanda nama berlampu neon serta tulisan di beberapa tempat untuk menjaring pengunjung yang lewat. Karena lokasinya bisa dibilang cukup strategis, wajar jika warung ini bisa menggaet cukup banyak pengunjung.
Ketika pertandingan usai, maka usai pula sihir yang memaku perhatian penonton ke pesawat televisi, dan mulailah satu per satu meninggalkan warung untuk kembali ke rumah atau melanjutkan jalan ke tujuan lainnya.
Warung ini sepertinya berawal dengan hanya satu petak, dan lalu melebar ke sebelah kirinya sehingga tembok pemisahnya dibobol seadanya hanya agar orang bisa lewat dari petak satu ke petak lainnya.
Diubah: Desember 16, 2024.
Label: Bukittinggi, Kuliner, Sumatera Barat, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.
