Pelataran Taman Pintar Yogyakarta ini sebenarnya cukup luas, setidaknya berukuran sekitar 100x67 meter, namun lebih dari tiga perempat areanya digunakan untuk taman dan berbagai fasilitas permainan luar dan dalam ruang. Salah satu fasilitas yang terpisah dari gedung utama adalah planetarium yang memutar film tentang perbintangan dan alam raya. Pada bibir jalan masuk kompleks terdapat prasasti terbuat dari kuningan yang dipaku ke permukaan beton landai, dengan lambang Garuda Pancasila serta tulisan "Bangsa Yang Besar Adalah Bangsa Yang Menghormati Pemimpin dan Pahlawannya"
Jalan masuk ke dalam Kompleks Taman Pintar Yogyakarta berjarak 270 meter dari perempatan Kantor Pos Besar yang berada di ujung Jl Malioboro, melewati Monumen SO 1 Maret dan kompleks Museum Benteng Vradeburg. Di sisi timur gedung kotak Taman Pintar terdapat tempat penjualan buku murah yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Shopping Centre, Pasar Buku Bekas yang sejak lama menjadi tempat perburuan penggemar buku lawas dan bekas.
Akses jalan yang menuju langsung ke arah gedung oval Taman Pintar Yogyakarta dimana terdapat gong besar yang diberi nama Gong Perdamaian Nusantara. Kekuatan semprot air dari lubang-lubang yang berada di sebelah kanan dibuat sedemikian rupa sehingga membentuk garis-garis lengkung yang menyusun lorong air. Hanya saja sudah banyak lubang yang tak lagi memancarkan air, dan ada pula yang pancar airnya tak lagi kuat sehingga percikannya jatuh ke jalan yang mestinya kering.
Pada gong terdapat lambang lima agama besar di Indonesia dengan tulisan "Sarana Persaudaraan dan Pemersatu Bangsa" di bawahnya. Lalu ada lambang provinsi yang dikelilingi lambang kabupaten kota seluruh Indonesia. Menyusur lorong air hingga ke ujung kami berjalan serong ke kanan sedikit untuk menuju ke antrian pembelian karcis masuk yang saat tidak begitu ramai. Yang tampak ramai adalah banyaknya pilihan tempat yang tersedia untuk dimasuki, yang masing-masing karcisnya terpisah.
Akhirnya pilihan jatuh pada Planetarium dulu karena jam tayangnya sudah dekat. Pemutaran film di Planetarium yang durasinya setengah jam itu diputar empat kali sehari pada Selasa s/d Jumat, dimulai pada pukul 09.30. Sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu ada delapan kali jadwal pemutaran film yang dimulai jam 08.45 dengan jadwal pertunjukan terakhir jam 15.30.
Suasana di dalam ruang planetarium Science Park atau Taman Pintar Yogyakarta terasa cukup nyaman, dengan sandaran kursi yang bisa direbahkan agar kepala menghadap ke setengah bulatan langitan yang berfungsi sebagai layar saat film diputar.
Di dalam ruangan ini penonton tidak diperbolehkan untuk memotret atau merekam saat film telah mulai diputar. Setengah pertunjukan pertama boleh dikatakan amatiran dan membosankan, namun setengah pertunjukan kedua kualitas film-nya bagus, profesional, dan enak ditonton.
Selesai dari planetarium kami membeli karcis masuk ke area utama Taman Pintar, yaitu gedung oval dan gedung kotak yang bersambung. Akses masuknya berupa lorong Aquarium Taman Pintar dengan koleksi sepasang ikan raksasa Pirarucu, Paiche, Arapaima, Bodeco, atau Giant Arapaima (Arapaima gigas), sepasang hiu putih, dan ikan lainnya.
Bagian pertama gedung oval Taman Pintar Yogyakarta diberi nama Zona Kehidupan Purba dengan instalasi patung T-rex, Stegosaurus, sejumlah poster dan dua patung manusia purba lengkap dengan gua serta keterangan dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Kualitas patung dan penataannya bagus, demikian pula keterangan tentang manusia purba dan kehidupan jaman Jurrasic yang berlangsung dari 205 - 140 juta tahun lalu.
Meneruskan langkah, kami sampai di ruang bundar dengan jalan landai melingkar naik ke lantai dua. Di pinggir ruangan ada sejumlah alat peraga seperti terowongan ilusi, rel udara dengan gaya gesek mendekati nol, serta zona cuaca, iklim dan gempa bumi.
Pada tembok di samping jalan landai itu di pasang foto ilmuwan terkenal beserta biografi singkat di bawahnya. Ada Phytagoras dengan teoremanya yang terkenal, Avicenna (Ibnu Sina) dengan ilmu kedokteran dan banyak warisan lainnya, Gregor Mendel dengan ilmu genetikanya, Nicola Tesla, Marrie Currie, Tim Berners Lee, Joe Hin Tjio, Sedijatmo dengan konstruksi cakar ayam, Tjokorda Raka Sukawati dengan Sosrobahu, Khoirul Anwar yang konsep double FFT/IFFT-nya dipakai oleh sistem Uplink 4G, seorang ilmuwan wanita, serta BJ Habibie dengan teknologi pesawat terbangnya.
Di Zona Biologi Taman Pintar Yogyakarta lantai dua terdapat peraga menarik berupa dua buah sepeda kayuh yang roda belakangnya terhubung dengan dua logam silinder, memperlihatkan bagaimana tulang-tulang pada kaki bergerak saat orang mengayuh sepeda. Sebelumnya terdapat poster-poster edukatif besar tentang gerhana bulan, benda-benda langit, nebula, lubang hitam, Galaksi Bimasakti, peraga TMLKH (telinga, mata, lidah, kulit dan hidung), awetan dua ekor ikan raksasa Arapaima dan seekor Penyu Hijau (Chelonia mydas).
Selanjutnya ada Zona Fisika dengan paku ajaib, cermin silindris, peraga Hukum Archimedes, bayangan ganda, berlanjut ke Zona Listrik PLN dengan generator Van de Graaf yang membuat rambut kepala berdiri sehingga ramai dikerubungi oleh anak-anak, genertor pedal, dan sejumlah peraga lain yang dibuat secara profesional dan apik. Sebelum masuk ke Gedung Kotak Taman Pintar Yogyakarta ada pesan dan harapan dari sejumlah tokoh nasional yang dipigura besar dan dipasang diantara pilar-pilar segi empat.
Di Gedung Kotak Taman Pintar penataannya sangat bagus, diantaranya ada Zona Panas Bumi (Geothermal) yang super keren, Zona air, peraga memerah susu, sejumlah permainan, ruang Jelajah Menara Eifel, Memorabilia, Zona Kepresidenan, Zona Nuklir, Zona Robot, Zona SNI, dan area Indonesiaku dimana terdapat miniatur Candi Borobudur, koleksi keris, dan seperangkat gamelan dengan panduan digital. Taman Pintar diresmikan pada tanggal 16 Desember 2008.
Taman Pintar Yogyakarta
Alamat : Jl. Panembahan Senopati No. 1–3 Yogyakarta. Telp 0274-583-631. Lokasi GPS : -7.8013338, 110.3673193, Waze. Jam buka : 09.00 - 16.00. Harga tiket masuk : Gedung oval-Kotak Rp 20.000, anak Rp 12.000; Planetarium Rp 22.000; PAUD Rp 3.000; Wahana Bahari Rp 4.000; Lalu Lintas Rp 12.000; Teater 4D Rp 20.000, anak Rp 15.000; Dino Adventure Rp 25.000, anak Rp 20.000; Hand on Science Rp 10.000; Broadcasting Presenter TV Rp 15.000; Kreasi Batik Rp 13.000; Kreasi Gerabah Rp 10.000; Lukis Kaos Rp 35.000; Lukis Gerabah Rp 13.000. Peta Wisata, Rute Bus Kota, Tempat Wisata, Hotel.Di dalam Zona Biologi di lantai dua terdapat peraga menarik berupa dua buah sepeda kayuh yang roda belakangnya terhubung dengan dua logam silinder, memperlihatkan bagaimana tulang-tulang pada kaki bergerak saat orang mengayuh sepeda.
Sebelumnya terdapat poster-poster edukatif besar tentang gerhana bulan, benda-benda langit, nebula, lubang hitam, Galaksi Bimasakti, peraga TMLKH (telinga, mata, lidah, kulit dan hidung), awetan dua ekor ikan raksasa Arapaima dan seekor Penyu Hijau (Chelonia mydas).
Pada bibir jalan masuk kompleks terdapat prasasti terbuat dari kuningan yang dipaku ke permukaan beton landai, dengan lambang Garuda Pancasila serta tulisan "Bangsa Yang Besar Adalah Bangsa Yang Menghormati Pemimpin dan Pahlawannya"
Di permukaan Gong Perdamaian Nusantara terdapat lambang lima agama besar di Indonesia dengan tulisan "Sarana Persaudaraan dan Pemersatu Bangsa" di bawahnya. Lalu ada lambang provinsi yang dikelilingi lambang kabupaten kota seluruh Indonesia.
Menyusur lorong air hingga ke ujung kami berjalan serong ke kanan sedikit untuk menuju ke antrian pembelian karcis masuk yang saat tidak begitu ramai. Yang tampak ramai adalah banyaknya pilihan tempat yang tersedia untuk dimasuki, yang masing-masing karcisnya terpisah. Akhirnya pilihan jatuh pada Planetarium dulu karena jam tayangnya sudah dekat.
Sebuah robot transformer dipasang di samping lorong masuk ke gedung oval dengan melewati Aquarium Taman Pintar.
Ikan air tawar raksasa Pirarucu dan hiu putih, atau mungkin ikan patin putih, di Aquarium Taman Pintar yang berbentuk lorong setengah lingkaran.
Zona Manusia Purba dengan dua patung manusia dari jaman itu, lengkap dengan gua yang dahulu menjadi tempat tinggal mereka untuk berteduh dan berlindung dari serangan binatang buas.
Patung Stegosaurus dan di ujung sana adalah ruangan bundar dengan sejumlah tempat peraga yang menarik. Dinosaurus ini masih kalah dengan T-rex yang bisa tumbuh sepanjang 13 meter dan beratnya bisa mencapai 6 ton.
Ruangan bundar yang di tepiannya terdapat sejumlah alat peraga sangat menarik dan edukatif. Di ujung sana adalah akses menuju ke lantai dua, dan pada dindingnya ditempel poster ilmuwan terkenal yang sangat berjasa bagi perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi.
Koleksi dari Museum Biologi UGM yang dipamerkan di Taman Pintar Yogyakarta berupa awetan kura-kura hijau. Museum yang beralamat di Jl Sultan Agung No 22 Yogyakarta itu dibuka hari Senin s/d Jumat mulai pukul 07.30.
Alat peraga yang disebut sebagai Terowongan Ilusi di ruang bundar atau dome area.
Seorang petugas tengah menjelaskan alat peraga yang disebut Rel Udara (Air Track) dengan gaya gesek sangat kecil, mendekati nol. Udara bertekanan dipompakan ke dalam rel dan keluar melalui lubang-lubang kecil di sepanjang permukaan rel, sehingga terbentuk lapisan udara tipis diantara rel dan kereta, yang membuat kereta bergerak lurus dengan gaya gesek hampir nol.
Zona BMKG atau Zona Cuaca, Iklim dan Gempa Bumi, masih di dome area.
Pemandangan saat mulai melangkahkan kaki menapaki akses melingkar menuju ke lantai dua.
Pythagoras, lahir di Samos, Aegea Utara, Yunani 570 Sebelum Masehi, meninggal di Metapontum, Basilicata, Italia pada 495 SM. Ia terkenal karena Musika Universalis, Tala Pythagoras, dan Teorema Pythagoras (yang menjelaskan hubungan antar sisi pada segitiga siku-siku). Pada 535 BC ia merantau ke Mesir dan belajar banyak dari para ilmuwan Mesir tentang ilmu Astronomi, Logistik, dan Geometri.
Avicenna (Ibnu Sina) lahir di Afshona, Peshkunskiy, Bukhara, Dinasti Samaniyah pada 22 Agustus 980, dan meninggal di Hamadan, Emirat Kakuyid pada 21 Juni 1037. Ibnu Sina terkenal karena Kitab Al-Shifa dan Qanun fi Thib yang dikenal sebagai "Canon" di Barat dan merupakan kontribusinya yang paling penting, khususnya untuk ilmu kedokteran. Buku Qanun fi Thib merupakan ensiklopedia besar dalam pengobatan medis. Ia juga berkontribusi dalam ilmu psikologi, farmakologi, geologi, fisika, astronomi, kimia, dan filosofi.
Pandangan pada dome area dilihat dari lantai dua, memperlihatkan penataan ruang pamer yang baik.
Serangkaian poster di lantai dua yang memperlihatkan pengetahuan tentang proses gerhana bulan, benda-benda langit seperti komet, asteroid, nebula dan lubang hitam.
Taman Pintar Yogyakarta ini memang sarat dengan informasi dan pengetahuan dalm bentuk poster dan alat peraga yang bisa merangsang minat pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada foto adalah pandangan sebelum masuk ke zona biologi.
Peraga tentang anatomi telinga yang terdiri dari tiga bagian (luar, tengah, dan dalam), mata (bagian pokoknya pupil, kornea dan retina), lidah yang permukaannya kasar karena terdapat ribuan perasa kecil yang disebut papillae, kulit dan hidung yang dilengkapi dengan penjelasannya.
Awetan ikan air tawar raksasa yang bernama Arapaima di Taman Pintar Yogyakarta.
Seorang anak tengah menempelkan tangannya di sebuah peraga yang disebut Paku Ajaib di Zona Fisika. Paku ajaib adalah percobaan fisika yang membuktikan prinsip tekanan (hubungan terbalik antara tekanan dan luas permukaan). emakin luas suatu permukaan, maka semakin kecil gaya tekanannya.
Peraga yang memperlihatkan bagaimana Hukum Archimedes bekerja. Ketika sebuah benda dimasukkan seluruhnya atau sebagian ke dalam zat cair maka zat cair akan memberikan gaya ke atas (gaya apung) pada benda yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan.
Pemandangan di Zona Listrik PLN dengan sebuah poster tentang krisis energi yang terjadi dimana pemenuhan energi listrik di Indonesia menuju ambang krisis sejak tahun 2004. Dengan semakin menipisnya sumber energi fosil dan gas alam, maka percepatan pembangunan sumber energi terbarukan menjadi sangat penting untuk dilakukan. Di ujung sana adalah generator Van de Graaf yang membuat rambut kepala berdiri sehingga ramai dikerubungi oleh anak-anak.
Pemandangan masih pada Zona Fisika yang bukan hanya memberikan pengetahuan namun juga hiburan. Dengan demikian kesan yang ditimbulkan akan bisa bertahan lama.
Sebuah permainan yang memperlihatkan tentang truktur atom.
Di sebelah kanan ada tabung peraga tentang tornado dan sejumlah peraga menarik lainnya terlihat pada foto ini.
Sebelum memasuki Gedung Kotak yang bersambung dengan Gedung Oval, di sebelah kiri terdapat pigura yang berasa kesan dan pesan orang-orang penting di Yogyakarta dan di negri ini, termasuk diantaranya dari presiden.
Zona Panas Bumi yang dibuat dengan sangat elok dan menarik.
Anak-anak pun bisa mencoba memutar roda-roda yang mengalirkan energi panas bumi untuk membangkitkan energi listrik.
Foto-foto berukuran besar dengan detail yang indah yang memperlihatkan ladang geothermal pada zona panas bumi. Video tentang panas bumi juga diputar tanpa henti di tempat ini.
Selanjutnya adalah zona air yang memberi wawasan dan pendidikan tentang pentingnya air sehat dan bagaimana agar sumber air tetap terjaga dengan cara merawat alam secara baik.
Di Taman Pintar Yogyakarta anak-anak bisa mencoba melakukan kegiatan memerah air susu sapi.
Berfoto dengan menggunakan badan peraga seorang petugas membuat anak-anak senang di area yang terkait dengan pangan.
Sebuah ruang yang dikhususkan bagi pengetahuan tentang Menara Eiffel, membuat orang bisa melihat dan merasakan sensasinya tanpa perlu datang ke Perancis.
Di dalam ruangan Jelajah Menara Eiffel terdapat dua buah layar video berukuran besar yang memberikan informasi tentang menara yang menjadi salah satu ikon dunia ini. Tempat ini juga nyaman untuk melepas lelah sejenak setelah berkeliling di area Taman Pintar yang sangat luas.
Ruang Memorabilia, dan di ujung sana ada Zona Kepresidenan.
Zona Nuklir yang memberi informasi tentang seluk beluk tenaga nuklir untuk tujuan damai, serta bagaimana dengan faktor keamanannya.
Zona Robot di Taman Pintar.
Zona SNI atau Standar Nasional Indonesia.
Zona Air untuk kebaikan hidup yang disumbangkan oleh sebuah merk minuman ternama.
Suasana di dalam Zona Air dengan satu alat peraga yang memperlihatkan efek stroboskopik. Frekuensi kedipan cahaya lampu yang sama atau kurang dari kecepatan sesungguhnya dapat membuat suatu obyek terlihat seolah-olah bergerak lebih lambat, berhenti, atau berbalik arah. Pada kejadian ini, air yang mengalir dari atas terlihat seolah-olah berhenti atau bergerak ke atas.
Suasana pada bagian akhir Taman Pintar Yogyakarta yang bernuansa Indonesia.
Miniatur Borobudur pada zona Indonesiaku.
Koleksi keris dengan bermacam lekuk dan pamor serta wrangkanya.
Beberapa contoh wayang kulit asli dengan kualitas yang bagus, bersebelahan dengan koleksi keris.
Seperangkat gamelan dengan petunjuk memainkan secara elektronik. Jika saja ada pemandunya maka akan sangat menarik buat anak-anak belajar memainkan isntrumen adiluhung itu secara benar.
Diubah: Desember 12, 2024.
Label: Museum, Wisata, Wisata Anak, Yogyakarta, Yogyakarta Kota
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.