Sejenak setelah masuk ke halaman gereja yang berada di sebelah kanan gedung, seorang pria berusia sekitar awal 30-an tahun datang mendekat dan menyapa ramah. Setelah mendengar maksud kedatangan saya, ia pun masuk lagi ke dalam ruangan untuk mungkin meminta ijin pada pastor dan tidak berapa lama kemudian ia datang kembali untuk mengantarkan saya masuk ke dalam ruangan gereja.
Sependek pengalaman keluar masuk rumah ibadah berbagai agama untuk memuaskan keingintahuan tentang dalaman bangunan dan riwayatnya, lebih banyak tempat yang ramah bagi pengunjung ketimbang yang sebaliknya. Karena Tuhan semua orang adalah sama, maka sebuah tempat ibadah yang dipakai untuk mendekatkan diri pada Tuhan mestinya memang terbuka buat siapa saja, kecuali jika saat itu sedang ada ibadah dan dikhawatirkan bisa mengganggu.
Bangunan Gereja Katolik Santa Barbara Sawahlunto ini berada di sudut jalan Yos Sudarso, di seberang samping Wisma Ombilin, dan bersebelahan dengan Sekolah Santa Lucia, keduanya saya kunjungi belakangan. Terlihat bentuk simetris bangunan depan dengan lubang-lubang angin berbentuk lengkung berornamen seperti mercu suar di tiga lubang angin di bagian bawah, dan kisi-kisi pada lubang angin di bagian atas.
Jalan masuk ke dalam Gereja Katolik Santa Barbara Sawahlunto yang saya gunakan ketika itu berada di sebelah kanan gedung, tidak terlihat pada foto, yang tembus sampai ke halaman dalam Sekolah Santa Lucia. Pintu masuk utama tampaknya hanya dibuka jika sedang berlangsung acara kebaktian gereja, atau perayaan hari besar lainnya.
Sebuah patung Bunda Maria berpakaian putih krem dengan hiasan pada pinggirannya, diletakkan di sebuah relung yang dibuat menyerupai gua. Ini mengingatkan saya pada kunjungan ke Gua Maria Kaliori di Banyumas dan Puhsarang di Kediri. Sebagai ibu yang melahirkan Yesus, patung Maria selalu ada di setiap gereja yang pernah saya kunjungi.
Mengikuti langkah kaki si mas melewati ruangan yang tak begitu saya perhatikan isinya, karena mata yang jelalatan bisa menjadi tak sopan, akhirnya kami sampai di ruangan utama gereja yang saat itu kosong karena tidak sedang ada kebaktian. Lantaran belum pernah melihat acara kebaktian langsung, hanya pernah sepintas melihat dalam film-film, sesekali nanti menarik juga untuk melihat bagaimana prosesi berlangsung.
Deretan bangku untuk jemaat Gereja Katolik Santa Barbara Sawahlunto yang ditata simetris di sebelah kiri dan kanan ruangan, dengan mimbar, meja, organ, patung Maria dan Yesus di ujung sana. Adanya plafon pada lelangit ruangan membuat pandang mata menjadi kurang lega. Jika saja plafon itu tidak ada maka ruangan ini akan terlihat jauh lebih lega, anggun dan agung serta menambah sirkulasi udara.
Jendela-jendela kaca berbentuk lengkung dengan ornamen garis terdapat di sekeliling tembok Gereja Katolik Santa Barbara Sawahlunto sebagai sumber pencahayaan ruangan. Tembok ruangan tampaknya baru saja dicat dengan warna yang lembut, namun jika boleh memilih maka saya akan mewarnai ruangan dengan cat putih bersih.
Penampakan pada bagian belakang ruang utama Gereja Katolik Santa Barbara Sawahlunto, dengan tangga kayu untuk naik ke balkon. Jendela-jendela kaca memberi cahaya yang cukup terang bagi ruangan ini. Kelir dari kayu dipasang di depan pintu utama untuk membatasi pandangan orang dari luar serta sebagai tempat untuk menempel poster.
Gedung Gereja Katolik Santa Barbara Sawahlunto dibangun pada sekitar tahun 1920-an dan hingga saat itu masih tampak anggun, dengan halaman yang asri ditumbuhi pepohonan perdu dan bebungaan. Bangunan di samping kanan Gereja Katolik Santa Barbara adalah Gedung Koperasi Ombilin Kota Sawahlunto yang juga dibangun pada era yang sama.
Mungkin sekali di dalam gedung gereja ini disimpan juga sejumlah benda yang telah ada di sana dari sejak saat bangunannya berdiri dan digunakan untuk beribadah, namun saya tak menanyakannya. Setelah beberapa saat berada di dalam ruangan, saya pun mohon pamit kepada si mas seraya mengucap terima kasih, dan diantarkan lewat pintu belakang yang tembus ke halaman dalam gedung Santa Lucia.
Gereja Katolik Santa Barbara Sawahlunto
Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Lokasi GPS: -0.68139, 100.77771, Waze. Tempat Wisata di Sawahlunto, Peta Wisata Sawahlunto, Hotel di SawahluntoDiubah: Februari 23, 2018.Label: Gereja, Sawahlunto, Sumatera Barat
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.