Bangunan sederhana Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi Belitung Timur yang saya kunjungi ini merupakan lokasi baru. Bangunan kayunya dipindahkan dari halaman SD Negeri 9 Selingsing, yang menjadi tempat syuting film Laskar Pelangi.
Bangunan aslinya sendiri sudah tidak ada bekasnya. Untuk ke lokasi Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi, mobil belok kanan di ujung perkampungan di Gantung, masuk jalanan tak beraspal dan lalu belok kiri menyusur tepian danau.
Berhenti di tepian danau, Replika SD Laskar Pelangi terlihat bertengger di atas bukit bertanah putih, mengingatkan saya pada warna putih tanah di Danau Kaolin. Selain menjadi buku terlaris sepanjang masa, novel Laskar Pelangi juga diterjemahkan dan diterbitkan di sedikitnya 20 negara di empat benua.
Di atas bukit itu berdiri Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi. Nama SD Muhammadiyah Laskar Pelangi bukan hanya dikenal berjuta orang lewat novel Laskar Pelangi karangan Andrea Hirata, namun telah pula dilihat sedikitnya 2,7 juta orang lewat Film arahan sutradara Riri Riza yang diputar di bioskop seluruh Indonesia pada 2008.
Melangkah mendekati bangunan Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi, terlihat jelas bahwa bangunan mirip gubug itu sudah doyong, dan harus disangga kayu agar tidak roboh. Sayangnya, sekolah menyerupai gubug masih banyak di pelosok di negeri ini, sementara anggaran negara banyak yang dibakar habis untuk subsidi BBM bagi orang mampu.
Memunggungi Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi, terlihat sebuah danau yang tampaknya masih belum lagi dikembangkan sebagai sebuah sarana rekreasi. Hanya rumput liar, semak dan pepohonan tanggung di sekitar danau yang terlihat di sana.
Saat melangkahkan kaki ke ujung kanan area Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi, terdapat sepotong tembok dan gapura terbuat dari tiga potong batang kayu gelondongan kecil. SD Muhammadiyah Gantung yang asli kini telah digantikan bangunan sekolah yang permanen dengan dinding terbuat dari tembok bata yang disemen.
Di SD Muhammadiyah Gantung ini dulu belajar 10 anak kampung miskin, yang disebut Laskar Pelangi oleh Ibu Mus, guru pendamping mereka sampai kelas 3 SMP. Mereka adalah Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek alias Samson, Trapani, dan Harun. Belakangan ada Flo, satu-satunya anak orang kaya di sekolah itu.
Kisah Laskar Pelangi juga dibuat drama musikal yang dipentaskan di Taman Ismail Marzuki melibatkan 150 pemain dan beberapa pemain inti, disutradarai oleh Riri Riza. Musik & Komposer ditangani Erwin Gutawa, Naskah & Lirik Lagu dikerjakan Mira Lesmana, Jay Subyakto sebagai Pengarah Desain Artistik, dan Koreografi oleh Hartati.
Saya sempat menikmati sejenak pemandangan dari teras Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi dengan sebuah kursi tergeletak kesepian sendirian, dan sumur di ujung sana, serta memperlihatkan halaman luas di depan bawah sana tempat kendaraan diparkir.
Salah satu ruang kelas Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi, yang menyisakan meja dan beberapa kursi. Terlihat dua lubang besar pada atap seng, yang akan mengirim berember air ke dalam kelas ketika hujan turun. Ruangan kelas di sebelah nyaris melompong, hanya ada sebuah kursi bobrok, meja kecil di sudut, dan bilah papan.
Memunggungi Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi, terlihat sebuah danau yang tampaknya masih belum lagi dikembangkan sebagai sebuah sarana rekreasi. Hanya rumput liar, semak dan pepohonan tanggung di sekitar danau yang terlihat di sana.
Jika umumnya museum menyimpan benda di dalam gedung, maka ini bangunannya yang dijadikan museum, bendanya sendiri tidak penting. Lokasi Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi yang saya kunjungi ini merupakan lokasi baru. Bangunannya dipindahkan dari lokasi sebelumnya yang berada di halaman SD Negeri 9 Selingsing, tempat syuting film Laskar Pelangi dilakukan.
Pandangan panorama Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi dengan perdu dan tumbuhan muda berjarak cukup jauh dari bangunannya. Secara fisik, tak ada yang elok pada bangunan yang nyaris bobrok ini. Namun orang datang karena terinspirasi oleh kisah yang pernah terjadi di dalamnya.
Jika saja ada beberapa buah gazebo di tempat ini, tentu akan sangat menyenangkan bagi pejalan untuk duduk-duduk di sana, menikmati suasana, memandangi Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi dari kejauhan, dan menikmati heningnya suasana di tepian danau.
Melangkah mendekati Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi saat matahari bersembunyi dibalik awan, terlihat lebih jelas bahwa bangunan yang lebih mirip gubug itu sudah doyong, dan harus disangga oleh dua buah batang kayu agar tidak roboh.
Papan nama yang bergantung pada listplang teras bangunan Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi yang berbunyi "SD Laskar Pelangi" berlatar anak-anak Laskar Pelangi tengah duduk di tepian pantai saat matahari terbenam, dan di sebelah kanan papan berbunyi "SD Muhammadiyah Gantong".
Ruangan yang berada di bagian sebelah kiri bangunan Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi yang nyaris kosong melompong. Hanya tersisa sebuah kursi bobrok, sebuah meja kecil di sudut, dan bilah-bilah papan.
Di ujung sebelah kanan Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi terdapat sebuah replika sumur, dan di ujung kanan bangunan ini adalah ruangan yang dulu digunakan oelh Kepala Sekolah SD Muhammadiyah yang bernama Pak Harfan. Ia adalah seorang guru yang digambarkan memili sifat sangat baik hati dan penyabar menghadapi persoalan.
Pemandangan dari teras Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi dengan sebuah kursi tergeletak kesepian sendirian, dan sumur di ujung sana, serta memperlihatkan halaman luas di depan bawah sana tempat kendaraan diparkir.
Supir yang menemani saya tengah melongok dari sela pintu untuk melihat ruangan yang kosong. Nilai bangunan ini memang pada kondisinya yang buruk, namun di bangunan yang buruk ini pernah belajar orang-orang yang menjadi inspirasi bagi banyak orang di negeri ini.
Papan nama satu lagi yang berbunyi "SD Muhammadiyah Gantong" yang menjadi nama resmi dan asli dari sekolah dasar ini. Lambang Muhammadiyah di sebelah kiri tulisan sudah nyaris tak telrihat lagi saking pucatnya.
Peresmian Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi di tempat yang baru ini dilakukan pada 27 November 2010, sebagai bagian Festival Laskar Pelangi, sebuah acara yang digagas Andrea Hirata dan berlangsung selama bulan November tahun itu.
Replika SD Muhammadiyah Laskar Pelangi Belitung Timur
Alamat : Desa Gantung, Kecamatan Gantung, Belitung Timur. Lokasi GPS : -2.96345, 108.15299, Waze. Jam buka : sepanjang waktu. Harga tiket masuk : gratis. Tempat Wisata di Belitung Timur, Peta Wisata Belitung, Hotel di Belitung Timur, Hotel di Belitung.Diubah: Desember 09, 2024.Label: Bangka Belitung, Belitung Timur, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.