Perjalanan ke Telaga Sunyi Baturraden melewati pinggir padang rumput milik Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Sapi Perah. Ini mengungkit kenangan sewaktu kelas-3 SMA, menjelang ujian akhir tahun 1977. Bersama seorang teman, kami ke Balai Besar ini untuk melihat proses inseminasi buatan pada sapi perah dan membuat tulisan tentang itu sebagai bagian tugas sekolah.
Setelah melewati padang rumput Balai Besar yang lebarnya tak kurang dari 425 meter itu jalanan mulai berkelok. Tak berapa lama kemudian kami melintas di depan Hotel Queen Garden yang ada di kanan jalan. Selanjutnya Adventure Forest di sebelah kiri sebelum akhirnya sampai di kawasan Telaga Sunyi Baturraden.
Gerbang masuk ke area Wisata Alam Telaga Sunyi Baturraden, dengan loket pembayaran tiket masuk sebesar Rp. 7.000 per orang berada di bilik di bagian kanan gerbang. Area parkir cukup luas, dikelilingi pohon-pohon Damar tinggi yang melindungi pejalan dari panas matahari. Udara pegunungan yang sejuk ramah menerpa ketika saya turun dari kendaraan.
Beberapa pendopo berukuran sedang tersedia di dekat tempat parkir, cukup memadai untuk berteduh ketika hujan turun. Lapangan rumput di bawah pepohonan, dengan beberapa buah permainan anak di dalamnya, tampak bersih dan terawat. Jalan setapak teduh diapit pepohonan tinggi kami lalui ketika menuju ke lokasi utama Telaga Sunyi Baturraden.
Jalan setapak itu kemudian berbelok ke kanan, melipir melawan aliran air di selokan kecil di sisi kanan jalan setapak yang airnya sangat jernih. Sementara di sisi kiri bawah adalah sungai yang meneruskan aliran air dari Telaga Sunyi Baturraden, dengan serakan batu gunung berukuran bberkunjung esar di sepanjang badan sungainya. Air sungai juga sangat bening.
Rekahan batu gunung berukuran besar ini berada di sebelah bawah Telaga Sunyi Baturraden, menjadikannya jalur aliran sungai yang menampung limpahan air dari telaga. Air yang mengalir sungguh jernih, bening tanpa cela, sehingga dasar batuannya terlihat sangat jelas. Bebatuan di sekitar sungai menjadi tempat nongkrong nyaman, dan bagus untuk foto selfi.
Kali kedua pergi ke tepian Telaga Sunyi Baturraden hanya ada sepasang muda-mudi yang tengah bercengkerama di tepian telaga yang berbentuk seperti kantung ini. Tempat yang hening sejuk ini membuat orang betah duduk berlama-lama, mengamati beningnya air di tengah suasana alam sekitar yang hening.
Lumut yang tumbuh di dasar sungai memberi pantulan warna yang elok pada air yang jernih ini. Lumut merupakan tumbuhan dari kelas paling bawah yang sangat tangguh dan ternyata mengandung banyak manfaat. Terbawah karena belum memiliki akar, batang, dan daun yang asli, dan tangguh karena bisa tumbuh pada kondisi alam yang ekstrem dan keras.
Bagian ujung Telaga Sunyi Baturraden yang air sungainya menciptakan bayangan cermin sempurna dan sekaligus tembus pandang sampai ke dasar saking bersih dan jernihnya, diapit serakan bebatuan besar di sisi kiri dan kanannya. Tebing pada ujung foto menjadi dinding curug kecil yang airnya jatuh ke dalam telaga.
Kali ketiga saya datang ke sini tak ada yang berubah, hanya saja tempat ini sedang agak ramai suasananya, oleh karena ada sejumlah penyelam tampak sedang berdiri menggigil kedinginan di tepian telaga. Ini pertama kalinya saya melihat ada orang dengan peralatan selam lengkap berada di pegunungan, bukan di taman laut dengan ikan warna warni dan karang yang elok.
Mereka baru saja menyelam ke dasar telaga yang dalamnya mencapai 5 meter ini, serta mengambil foto yang dipamerkannya ke sejumlah pengunjung. Air di sini memang sangat dingin, membuat pori-pori mengkerut dan seketika menyegarkan wajah saat dibasuhkan. Karena kedalaman dan dinginnya air Telaga Sunyi Baturraden inilah ada tanda larangan mandi di sini.
Kejernihan air bersemu hijau kebiruan ini sungguh luar biasa. Batuan di dasar sungai yang cukup dalam itu, setidaknya lebih dari tiga meter, bisa terlihat dengan sangat jelas. Meski baru saja diselam oleh orang-orang itu, namun air telaga tampak tak berubah, tetap saja begitu jernih dan sangat menawan.
Bebatuan di dasar telaga pun terlihat sangat tajam karena permukaan air Telaga Sunyi Baturraden juga amat tenang. Sungguh mempesona. Suasananya sangat alami, karena jika pun ada sentuhan tangan manusia pada jalan aksesnya namun masih tetap dibuat selaras dengan lingkungan sekeliling.
Sebuah kedung sungai terlihat di bawah aliran Telaga Sunyi Baturraden dengan air yang jernihnya sangat luar biasa, membuat siapa pun yang melihatnya pasti akan berdecak kagum. Keheningan suasana sekitar karena agak jauh dari jalur jalan dan kebeningan air yang mengagumkan merupakan dua diantara sekian kekuatan dan daya tarik tempat wisata alam ini.
Walau pun area di sekitar lokasi utama Telaga Sunyi Baturraden agak sempit, dengan sisi kanan telaga berbatas tebing, namun tersedia cukup banyak bebatuan di seberang sungai yang nyaman untuk nongkrong. Tak terlihat ada warung dan pedagang asong di tempat ini, karena lokasinya memang agak jauh dari permukiman dan sepertinya tak ada layanan angkutan umum reguler. Bagaimana pun lokasinya tak begitu jauh dengan Lokawisata Baturraden dimana terdapat pilihan warung makan yang cukup banyak.
Telaga Sunyi Baturraden
Alamat : Baturraden, Banyumas. Lokasi GPS : -7.3055106, 109.2425779. GPS Parkir: -7.3072026, 109.2431277, Waze. Harga tiket masuk : Rp. 10.000, sepeda motor Rp. 3.000. Hotel di Purwokerto, Hotel di Baturraden, Tempat Wisata di Banyumas, Tempat Wisata Kuliner Banyumas, Peta Wisata Banyumas.Rekahan batu gunung berukuran besar ini berada di sebelah bawah Telaga Sunyi Baturraden, menjadikannya jalur aliran sungai yang menampung limpahan air dari telaga. Air yang mengalir sungguh jernih, bening tanpa cela, sehingga dasar batuannya terlihat sangat jelas. Bebatuan di sekitar sungai menjadi tempat nongkrong nyaman, dan bagus untuk selfi.
Tengara arah ke Telaga Sunyi di pertigaan jalan, yang jika lurus ke arah Bumi Perkemahan, Wanasiwata, Kebun Raya, dan Pancuran Pitu. Sedangkan ke kanan ke arah Baturraden Adventure Park, Telaga Sunyi, dan Curug Ceheng di Kecamatan Sumbang.
Kali kecil dengan airnya yang jernih di sisi kanan jalan, sementara di sisi kiri adalah aliran sungai yang berawal dari Telaga Sunyi, dengan serakan batu-batu gunung berukuran besar di sepanjang badan sungainya. Jalan setapak dari area parkir sampai ke lokasi Telaga Sunyi ini cukup dekat, tidak sampai lima menit berjalan kaki.
Lumut berwarna hijau segar yang tumbuh subur di dasar sungai di sebelah bawah telaga terlihat indah halus seperti beludru dikarenakan airnya yang jernih dan bersih.
Kejernihan air bersemu hijau kebiruan ini sungguh luar biasa. Batuan di dasar sungai yang cukup dalam itu, setidaknya lebih dari tiga meter, bisa terlihat dengan sangat jelas.
Batu-batu kerikil di dasar telaga pun terliha jelas sekali karena permukaan air Telaga Sunyi yang tenang dan airnya sangat bening ini. Jika pun ada keinginan untuk mencebur ke dalamnya, ada rasa sayang jika itu akan merusak keelokan air telaga ini. Lagipula airnya yang dingin akan membuat tubuh cepat menggigil.
Warna air telaga terlihat menjadi lebih kehijauan di tempat yang semakin jauh dari pinggiran telaga. Di bagian kanan telaga lebih banyak terserak bebatuan berukuran besar yang sebagian terendam di bawah air.
Jika saja di telaga yang airnya sangat dingin bening ini bisa hidup ikan-ikan cantik, seperti Koi misalnya, tentu akan menjadi pemandangan yang sangat indah dan menghibur. Hanya saja keamanannya perlu ditingkatkan agar tak ada yang mengambilnya.
Pemandangan dari Telaga Sunyi ke arah kedatangan pengunjung, dengan jalan setapak berpagar untuk melindungi pejalan agar tidak terjatuh ke dalam air telaga yang cukup dalam ini.
Bebatuan di ujung sana yang menjadi batas bawah telaga kedua ini biasa digunakan sebagai area untuk memandang Telaga Sunyi, serta menjadi tempat duduk-duduk yang cukup menyenangkan untuk menikmati suasana sekitar yang masih alami.
Batuan yang terbentuk dari aliran lava Gunung Slamet yang membeku ini seperti seekor binatang raksasa yang tengah tidur. Keindahan bebatuan yang kita nikmati hari ini adalah kengerian aliran lava panas mematikan yang terjadi pada ratusan atau ribuan tahun lalu.
Jalan setapak teduh diapit pepohonan yang saya lalui ketika menuju ke lokasi Telaga Sunyi. Jalan setapak ini kemudian bercabang, dan saya mengambil arah ke kanan, melipir melawan aliran air di kali kecil di sisi kanan jalan setapak.
Beberapa buah pendopo atau gazebo berukuran sedang dan kecil tersedia di dekat tempat parkir Telaga Sunyi, cukup memadai sebagai tempat berteduh bagi pejalan ketika hujan turun. Lapangan rumput di bawah pepohonan, dengan beberapa buah permainan di dalamnya, tampak bersih dan terawat.
Air kali kecil yang jernih dan mengalir deras dari Telaga Sunyi ini membuat siapa pun ingin merasakan kesegaran airnya. Dasar kali yang berpasir dan berbatu tidak menjadikannya keruh ketika orang masuk mencelupkan kaki ke dalamnya.
Air gunung sebening kristal ini sebenarnya cukup dalam, namun jika saja tak ada bayang-bayang karena riak air yang bergerak, maka sepertinya tak ada air sama sekali di sana, hanya batu kerikil saja. Air sebening ini di perkotaan sudah menjadi barang yang amat langka.
Dua orang gadis tengah selfi di atas bebatuan raksasa yang ada di pinggiran telaga, beberapa meter di bawah lokasi utama Telaga Sunyi. Ada banyak tempat elok seperti ini di sana, sehingga tak perlu khawatir kekurangan ruang meski pada saat ramai pengunjung sekalipun.
Seorang gadis berbaju pink tampak tengah mengisi kotak plastik yang dibawanya dengan air gunung. Entah untuk apa. Aliran sungai yang diapit bebatuan lava beku membentuk kolam-kolam kecil yang cukup dalam.
Yang bergeletakan di sebelah kiri adalah sebagian perlengkapan dan barang-barang kepunyaan orang yang baru saja menyelam di Telaga Sunyi. Air telaga yang bening terlihat mengalir deras melewati bebatuan.
Di ujung sana ada relung Telaga Sunyi yang melebar menyerupai mulut gua dengan batuan lava beku di atasnya. Kecuali penyelam yang kami lihat, pada kali ketiga saya sini itu, saya tak melihat ada orang yang berani berenang di telaga.
Dua orang penyelam yang tampak masih kedinginan itu di tepian Telaga Sunyi. Pakaian mereka tampaknya belum cukup canggih untuk menjaga kehangatan suhu tubuh mereka selagi menyelam di air yang sangat dingin ini.
Aliran air jernih yang deras bisa terlihat gerakannya pada cekungan sungai yang dalam ini. Selain warna hijau bebatuan karena suburnya lumut, airnya juga terlihat bersemu hijau kebiruan.
Tebing di sebelah kanan Telaga Sunyi menjadi tempat yang cukup asik untuk duduk-duduk menikmati suasana sekitar. Batuan berwarna kelabu di atas telaga menjadi curug ketika debit air membesar saat musim hujan tiba.
Larangan mandi di telaga terlihat dipasang di tebing sebelah kanan, dengan informasi kedalaman telaga yaitu sekitar 5 meter. Dari cerita si mas penyelam, pemandangan di bawah sana sepertinya sangat menarik. Foto-foto bawah airnya tengah dilihat oleh seorang pengunjung.
Pemandangan yang diambil dari ujung telaga yang kedua. Perhatikan orang yang berada di atas sana. Entah dari mana mereka bisa sampai ke tempat itu, mungkin dengan merayap melewati tebing di sisi kiri telaga.
Bentuk batuan lava beku ini sangat menarik, dan entah bagaimana caranya sehingga ada cekungan yang dalam diantara batuan lava beku ini. Batuan semacam ini tersebar dalam radius yang sangat luas di wilayah Baturraden, yang bisa menjadi indikasi betapa dahsyatnya letusan Gunung Slamet pada ratusan atau ribuan tahun yang lalu.
Tanda arah ke lokasi Telaga SUnyi yang dipakukan ke sebuah pohon damar yang batangnya sudah cukup besar dan tinggi. Terjaganya kawasan hutan, termasuk hutan pinus dan damar, di lereng Gunung Slamet adalah kunci selamatnya kota Purwokerto dan sekitarnya dari bencana banjir dan longsor.
Diubah: Desember 18, 2024.
Label: Banyumas, Baturraden, Danau, Jawa Tengah, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.