Delapan stasiun lainnya adalah Stasiun Ijo, Gombong, Karanganyar dengan 5 jalur, Sruweng, Soka, Wonosari, Kutowianganun, dan Stasiun Prembun. Diantara Stasiun Ijo dan Stasiun Gombong ada Terowongan Ijo sepanjang 580 meter di Desa Bumiagung, Rowokele. Kedekatan ke pusat kota terlihat dengan banyaknya hotel di Jalan Pemuda yang sangat dekat dengan Stasiun Kebumen. Jarak dari hotel ke Alun-alun Kota Kebumen juga terbilang dekat.
Kereta berangkat dari Stasiun Gambir pukul 09.05 pagi dan tiba di Stasiun Kebumen sedikit terlambat dari jadwal pukul 15.04 karena setidaknya ada dua sesi menunggu kosongnya jalur yang cukup lama. Jika saja jalur rel ganda kereta api lebih cepat selesai dikerjakan, bukan hanya jadwal jereta akan lebih tepat dan dapat diandalkan, waktu tempuhnya pun akan lebih cepat.
Tampak muka Stasiun Kebumen dengan area parkir kendaraan roda empat ada di sebelah kiri, dan area parkir kendaraan roda dua ada di sebelah kanan. Loket parkirnya sederhana dan seadanya. Ada baiknya loket dirancang tak sekadar fungsional, namun konsisten dengan arsitektur bangunan stasiun.
Masalah pertama yang saat itu saya alami ketika baru saja tiba di Stasiun Kebumen adalah terpaksa harus melompat keluar dari gerbong kereta, tentunya setelah kereta benar-benar berhenti, karena tidak semua gerbong diberi undakan. Idealnya memang bukan undakan, namun peron yang mestinya sudah ditinggikan.
Bisa saya pahami bahwa perbaikan di setiap stasiun mesti dikerjakan secara bertahap karena keterbatasan anggaran. Di Stasiun Klender Jakarta, misalnya, sekalipun peron tinggi sejajar lantai gerbong kereta sudah ada namun kurang panjang, sehingga masih merepotkan penumpang ketika turun.
Selain masalah itu, secara umum Stasiun Kebumen sudah memiliki fasilitas pendukung yang memadai dan bersih. Selain ada ruang tunggu executive berpendingin dengan toilet di dalam dan TV, juga ada pula toilet umum yang terawat dan musholla.
Bagian dalam Stasiun Kebumen yang tampak bersih dan rapi, berbeda dengan bagian luar yang masih agak kurang teratur dalam hal angkutan penumpang dari stasiun, terutama becak. Saya tak tahu apakah ada atau tidak, tetapi saya melihat ada angkot atau pun taksi mangkal di stasiun ini.
Interkoneksi stasiun dengan angkutan dalam kota tampaknya masih belum menjadi standar operasi. Namun setidaknya revolusi pelayanan serta sterilisasi ruang tunggu dan gerbong kereta dari pedagangan asongan yang dilakukan PT KAI juga sudah sampai di Stasiun Kebumen.
Tak bisa dibantah bahwa PT KAI telah berhasil mengembalikan fungsi utamanya, yaitu sebagai penyedia jasa transportasi yang relatif cepat, murah, nyaman, bersih, aman, dan "berbudaya". Tangan dingin serta keberanian Jonan untuk membuat perubahan drastis yang didukung penuh oleh Dahlan Iskan ketika itu patut diapresiasi. Dan Jonan, saat tulisan ini dibuat, baru saja dilantik menjadi Menteri Perhubungan di Kabinet Kerja Jokowi.
Langkah PT KAI memang fenomenal dengan menghilangkan potret buruk yang menjadi ciri khas angkutan umum di negara berkembang, yaitu jejeran penumpang liar yang duduk seenaknya di atas gerbong, penjualan karcis tanpa tempat duduk, adanya penumpang liar yang berkolusi dengan petugas, serta stasiun yang semrawut seperti tempat tak bertuan.
Ada tiga jalur rel kereta api di Stasiun Kereta Api Kebumen, dengan jalur 2 merupakan jalur utama yang sering dilalui oleh rangkaian kereta jarak jauh. Jalur 1 sepanjang 330 m dan jalur 3 sepanjang 360 m kadang dipakai sebagai jalur silangan.
Terlihat bahwa tinggi peron dan rel kereta api hampir sejajar, ini yang membuat penumpang agak repot karena saat itu tangga untuk naik turun dipasang tidak di semua pintu gerbong kereta. Apalagi jika ada penumpang yang membawa barang bawaan berupa koper atau pun bawaan lain yang cukup berat.
Bisa dimengerti bahwa masih banyak hal lebih penting dan lebih mendesak untuk dilakukan oleh PT KAI dalam meningkatkan mutu pelayanannya kepada para penumpang. Diantaranya adalah menyelesaikan secepatnya pekerjaan pembuatan jalur rel ganda di seluruh Jawa, dan membuat jalur kereta api di Sumatera serta pulau lainnya, ketimbang meninggikan peron.
Seorang petugas menyebutkan bahwa saat ini petugas masih mengalami kesulitan untuk menolak para pengantar yang ingin sholat di musholla, lantaran belum tersedianya musholla di luar untuk pengantar. Persoalan ini tampaknya kecil, namun bisa menjadi serius jika dipakai sebagai alasan oleh orang tak bertanggung jawab untuk bisa masuk ke dalam peron.
Stasiun Kebumen
Alamat : Jl. Pemuda, Desa Panjer, Kecamatan Kebumen, Kebumen. Lokasi GPS : -7.68146, 109.662, Waze. Hotel, Tempat Wisata, Peta, Transportasi.Diubah: November 19, 2019.Label: Jawa Tengah, Kebumen, Stasiun Kereta Api, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.