Sebenarnya yang saya cari adalah Situs Dawangsari, namun alih-alih menemukan situs itu saya malah menemukan Situs Arca Ganesha Dawangsari yang tidak ada di dalam catatan saya. Mestinya kedua situs itu letaknya tidak begitu kauh, karena berada di dusun yang sama. Belakangan saya ketahui bahwa Situs Dawangsari lokasinya sangat dekat dengan Candi Barong yang saya kunjungi kemudian. Mungkin memang tidak sedang jodoh.
Dusun Dawangsari bisa dicapai dari Jalan Raya Yogya - Solo, lalu berbelok ke Selatan masuk ke Jalan Piyungan - Prambanan (di seberang Candi Prambanan, arah ke Situs Keraton Ratu Boko), dan setelah sekitar 700 m belok ke kiri (Timur), pada perempatan belok ke kanan, mentok belok ke kiri, mentok lagi belok kanan. Di pertigaan, jika menggunakan motor bisa lurus masuk jalanan menanjak, namun jika menggunakan mobil bisa di parkir di sekitar pertigaan, atau seperti yang kami lakukan adalah belok ke kanan, di ujung pertigaan belok ke kiri, lalu ada pertigaan belok ke kiri lagi. Jika bertemu perempatan, parkir kendaraan di sini.
Nun jauh di sana adalah panorama di sekitaran Candi Sojiwan yang dilihat dari jalanan menurun dekat akses masuk ke Situs Arca Ganesha Dawangsari. Tidak terlihat ada akses masuk yang 'jelas' ke dalam kebun, dimana Situs Arca Ganesha Dawangsari berada. Sehingga akhirnya, dengan hanya mengira-ira, saya meloncat masuk ke dalam kebun penduduk yang tanahnya lebih tinggi dari jalan.
Sebelumnya, di perempatan dimana kendaraan diparkir kami bertanya kepada seorang ibu, yang menunjukkan jalan masuk ke dalam situs. Jalan masuk tidak kami temukan, namun arca berukuran besar bisa dilihat dari tepi jalan, sehingga kami mencari jalan alternatif.
Dari perempatan kami berjalan kaki mengikuti jalan menurun untuk mencari akses masuk ke Situs Arca Ganesha Dawangsari. Di jalanan menurun itulah kami bisa melihat yang panorama indah puncak Candi Sojiwan (saya kira tadinya adalah Candi Prambanan, dan menara tinggi sebuah masjid berwarna putih.
Akses masuk ke kebun dimana Situs Arca Ganesha Dawangsari Sleman Yogyakarta. Titik ini ada pada GPS: -7.76993, 110.49775. Jelas sekali bahwa akses yang kami lalui sudah cukup lama tidak dilewati manusia. Jika pun ada, tentu sangatlah jarang, atau sudah lama, karena tumbuhan perdu yang tumbuh bebas di jalanan setapak.
Akses menuju Situs Arca Ganesha Dawangsari Sleman Yogyakarta yang kami lalui di beberapa tempat sudah tak lagi ada jejak jalan setapaknya, namun kami terus maju melangkah menelusur diantara perdu dan pepohonan.
Setelah berjalan beberapa puluh langkah lagi, akhirnya kami berhasil menemukan lokasi Situs Arca Ganesha Dawangsari yang kami cari itu. Kunjungan ini terjadi beberapa tahun lalu, sehingga semoga saja akses masuk sudah lebih jelas dan tertata, serta area di sekitar situs sudah dibersihkan dan dirawat denfan baik
Situs Arca Ganesha Dawangsari Sleman Yogyakarta dengan tengara Cagar Budaya yang nyaris tidak terbaca lagi. Akses masuknya ditutup dengan pagar kawat, namun pintunya tidak digembok sehingga kami bisa masuk ke dalamnya. Dari samping belakang, terlihat bekas-bekas pahatan pada punggung Situs Arca Ganesha Dawangsari Sleman Yogyakarta ini, namun sudah tidak jelas lagi ukirannya dan sebagian telah rusak.
Arca ini ukurannya cukup besar, sekitar dua kali tinggi orang dewasa, dan sangat lebar. Di sekeliling Arca Ganesha Dawangsari ini tidak terlihat ada benda lain yang menarik perhatian. Ada beberapa buah batu di samping dan belakang arca, namun tidak jelas bentuknya, dan mungkin hanya digunakan sebagai batu penjaga kestabilan arca.
Jika dilihat dari samping depan barulah bisa dilihat bentuk Situs Arca Ganesha Dawangsari Sleman Yogyakarta ini, namun hanya tersisa bagian perut dan kakinya saja yang masih utuh, sementara kepalanya sudah hilang. Di belakang kepala yang kosong itu ada sebuah batu besar, namun bentuknya tidaklah jelas.
Kedua tangan Situs Arca Ganesha Dawangsari Sleman Yogyakarta ini sudah terlihat tidak lagi utuh, demikian juga belalainya yang hanya tersisa sedikit di bagian tengah perut. Tepat di atas kaki, terdapat relief sabuk yang melingkari perut arca yang gendut ini, dengan ornamen bulatan seperti matahari di tengahnya.
Tidak diketahui kapan Arca Ganesha ini ditemukan, dan kapan pula dibuatnya, namun bisa jadi arca ini dibuat pada jaman Mataram Kuno, sekitar abad ke-9, seumuran dengan Candi Sambisari.
Situs ini jelas sudah memerlukan perhatian dan perawatan dari dinas terkait, baik untuk memperbaiki akses masuk ke dalam situs, memasang petunjuk arah, maupun penataan yang lebih baik di area sekitar situs. Begitu pun, Situs Arca Ganesha Dawangsari Sleman Yogyakarta masih tetap menarik untuk dikunjungi.
Situs Arca Ganesha Dawangsari Sleman
Alamat : Dusun Dawangsari, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Lokasi GPS : -7.76979, 110.49682, Waze. Rujukan : Tempat Wisata di Sleman, Peta Wisata Sleman, Hotel di Yogyakarta.Inilah akses menuju Situs Arca Ganesha Dawangsari yang kami lalui, dengan Pak Agus tengah mengamati area sekitar berupa tegalan yang menjadi lahan garapan warga setempat.
Pandangan dari samping belakang arca, terlihat bekas-bekas pahatan pada punggung Arca Ganesha Dawangsari. Cuaca yang tak ramah, dan ketiadaan pelindung, membuat arca batu sekali pun lambat laun akan rusak dengan berlalunya waktu.
Wajah arca sudah hilang, dan kedua tangan Situs Arca Ganesha Dawangsari telah terlihat tidak lagi utuh, demikian juga belalainya yang hanya tersisa sedikit di bagian tengah perut. Di atas kaki, terdapat relief sabuk yang melingkari perut, dengan ornamen seperti matahari di bagian tengahnya.
Posisi arca terlihat miring, yang menjadi indikasi bahwa telah terjadi perubahan dari posisi aslinya. Bisa karena adanya gempa yang membuatnya bergeser, atau karena tanah di bawahnya yang menjadi gembur karena hujan.
Agak sulit untuk mengatakan apakah landasan arca Situs Dawangsari ini merupakan batu yang terpisah, atau kesatuan dari patungnya. Namun susah dibayangkan bagaimana cara meletakkan patung di landasannya jika kedua batu itu memang bukan kesatuan, kecuali teknologi pada waktu itu sudah cukup maju.
Pandangan dekat pada Arca Ganesha Situs Dawangsari, dengan lumut hijau cukup tebal yang tumbuh di bagian bawah patung, sementara badannya dan sebagian kakinya tumbuh “panu” yang hampir rata.
Arca Ganesha, baik berukuran kecil maupun raksasa, biasanya dibuat sendirian dengan bagian punggung yang terlihat jelas. Namun pada patung ini tidak bisa dilihat bagian belakangnya karena ada batu tebal setinggi patung, dengan bagian atas yang terpisah. Bentuk yang tidak lazim sepertinya.
Pandangan dekat lainnya pada arca Ganesha di Situs Dawangsari. Meski dengan kondisi yang sudah separuh rusak ini baiknya tetap dilakukan langkah konservasi, setidaknya dengan membuat peneduh agar arca tidak semakin parah rusaknya, dan lumut serta panu-nya dibersihkan.
Lekukan yang ada di belakang tangan dang paha belakang arca, yang menjadi pemisah antara patung dengan batu yang ada di belakangnya.
Pandangan dekat pada bagian belakang Arca, dengan bekas-bekas tatahan yang masih terlihat jelas namun tidak memberi bentuk yang bisa dikenali. Kadang di bagian punggung arca semacam ini ada guratan rambut gimbal panjang hingga sampai ke pinggang.
Akses jalan bersemen yang sudah menua namun masih bisa dilewati oleh kendaraan roda empat. Di sebelah kiri adalah akses untuk menuju ke Situs Arca Ganesha Dawangsari, tanpa ada undakan atau tengara di sana.
Foto yang dipotong ini bisa memperlihatkan Candi Sojiwan di kejauhan sana dengan lebih baik, serta menunjukkan pula secara jelas perbedaan ketinggian posisi Arca Ganesha di Situs Dawangsari dibandingkan dengan posisi candi.
Diubah: Desember 15, 2024.
Label: Arca, Situs, Sleman, Wisata, Yogyakarta
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.