Entah mengapa semua hotel di Guci tidak menggunakan nomor telepon tetap, termasuk Hotel Sankita Guci, dan entah mengapa pula tidak satu pun waktu itu bergabung dengan aplikasi pemesanan hotel secara online. Ketika menginap di Hotel Sankita Guci, saya lupa menanyakannya sehingga hanya bisa menduga-duga.
Alasan menggunakan ponsel saya kira adalah agar nomor pemesan tercatat di riwayat panggilan, dan mudah bagi petugas hotel untuk menghubungi balik. Saat itu pemesan tidak diwajibkan untuk mentransfer uang satu rupiah pun, dan hanya dikonfirmasi ulang sehari atau dua hari sebelum tanggal menginap. Kesan saya, tingkat hunian hotel di Guci cukup tinggi, sehingga mereka tak khawatir kamar akan kosong.
Ini adalah pandangan dari depan kamar Hotel Sankita Guci dimana kami menginap. Di sebelah kiri ada sepasang meja kursi untuk bersantai, dengan tebing jurang berujung pada sungai di dasarnya. Sebelah kanan ada kolam ikan kecil. Di ujung sana sana adalah gedung dimana terdapat meja resepsionis dan kamar-kamar hotel lainnya.
Untuk menuju ke Hotel Sankita, sekitar 500 meter setelah Gerbang Retribusi Guci kami belok ke kanan, dan lalu menempuh jarak sekitar 900 meter dari beloken dengan melewati jalan berliku menanjak untuk sampai di hotel.
Lokasi hotel berada persis di sebelah kiri jalan, dengan area parkir di depan kantor penerima tamu yang tak seberapa luas. Namun ada tempat parkir lebih luas di sebelah utara kamar hotel, dimana tamu bisa parkir persis di depan pintu kamar.
Hotel Sankita Guci mungkin bisa dikatakan merupakan salah satu hotel favorit di kawasan wisata air panas di lereng Gunung Slamet ini. Oleh sebab Hotel Sankita Guci memiliki sejumlah fasilitas wisata yang cukup menarik untuk liburan bersama keluarga. Jarak dari hotel ke WAGU (Wana Wisata Guci) juga tidak begitu jauh, sekitar 2,4 km atau 9 menit berkendara lewat jalan utama di Guci.
Di latar depan adalah restoran dimana sarapan pagi untuk para tamu disiapkan. Diantara restoran dan gedung resepsionis merupakan kolam renang air panas yang ukurannya lumayan besar, meski tak sebesar dan sebaik yang ada di Hotel Guci Ashafana di kompleks Wana Wisata Guci.
Harga kamar Hotel Sankita Guci
Di bawah ini adalah harga kamar ketika kami menginap pada November 2017, yang tentu telah berubah saat Anda membaca tulisan ini, selain ada tambahan kamar baru yang harganya kemungkinan juga berbeda. Namun setidaknya harga-harga kamar ini bisa memberi gambaran untuk harga kamar saat ini.Cempaka Executive Family Room, Rp1.000.000 (Rp1.250.000 akhir pekan)
2 kamar tidur, ruang tamu 3 TV Parabola, welcome drink
Melati Deluxe Family Room, Rp750.000 (Rp850.000 akhir pekan)
2 kamar tidur, ruang tamu, TV parabola, welcome drink
Nusa Indah Standard Room, Rp350.000 (Rp400.000 akhir pekan)
1 kamar tidur, kamar mandi air panas, TV Parabola, welcome drink
Fasilitas Hotel Sankita
Kolam renang air panas, restoran, parkir kendaraan gratis. Saat tulisan ini dibuat, kamar tambahan di gedung baru di sisi utara telah selesai dibangun, dengan fasilitas kolam renang yang terlihat cukup elok jika dilihat dengan menggunakan citra satelit.Hotel Sankita Guci Tegal
Alamat : Jl Lingkar Guci Barat No.3, Guci, Tegal. Nomor telepon 0819 1161 3302, 0853 3517 5758. Lokasi GPS : -7.1911525, 109.1597523, Waze. Hotel di Tegal, Tempat Wisata di Tegal, Peta Wisata TegalGantungan baju, bufet, dan LCD TV di kamar yang kami sewa. Kamar ini menghadap ke arah selatan, berpunggungan dengan kamar dimana pengunjung bisa parkir tepat di depan pintu kamar hotel.
Tempat tidur double bed di kamar tempat kami menginap. Jumlah kamar tidur dengan double bed cukup terbatas saat itu, dan kami harus berpindah kamar untuk mendapatkannya. Saat itu dinding kamar sama sekali tidak ada ornamen yang memberi sentuhan seni, mudah-mudahan sekarang sudah ada.
Tak ada lemari, hanya gantungan baju. Tak pula ada AC karena hawa di Guci sudah cukup dingin, bahkan di siang hari sekali pun. Maklum lokasinya berada di lereng Gunung Slamet dengan banyak pepohonan besar yang menyelimutinya.
Pandangan ke arah pintu kamar, dengan LCD TV di sisi sebelah kanan dan kamar mandi di sebelah kiri dekat dengan pintu kamar.
Di luar pintu kamar, hanya beberapa langkah kaki adalah tebing jurang cukup dalam, dimana di dalamnya terdapat aliran sungai yang debit airnya cukup besar dan menjadi pemandangan ekstra bagi tamu hotel.
Kamar mandi di kamar tempat kami menginap di Hotel Sankita. Lumayan bersih meski bisa dikatakan fungsional saja. Setiap kamar dialiri dengan air panas alam, yang berasal dari perut Gunung Slamet.
Tebing jurang yang telah dibeton ini membatasi area yang dipunyai oleh Hotel Sankita Guci. Mungkin untuk alasan keamanan, tidak ada akses untuk turun ke sungai yang ada di bawah sana.
Pagar yang membatasi tebing dengan area aman dimana tamu bisa melihat pemandangan jurang dan perbukitan hijau di seberangnya.
Pandangan ke arah hulu sungai dari pinggiran area Hotel Sankita.
Pandangan ke arah hulu, dimana di ujung atas sana lamat-lamat terlihat ada sebuah air terjun yang jika mempertimbangkan jaraknya dari tempat saya berdiri maka ketinggiannya cukup lumayan.
Kolam renang air panas Hotel Sankita Guci yang sebagian besarnya bisa digunakan untuk seluruh keluarga, hanya di ujung sebelah kanan yang agak dalam. Sebelah kanan adalah restoran.
Ada dua buah patung wanita dengan guci di tangannya yang mengucurkan air panas ke dalam kolam. Air panas yang berasal dari perut Gunung Slamet itu panasnya sangat terasa di kulit, dan nyaman di udara pegunungan yang dingin.
Deret tugu lengku di bagian atas yang memancarkan air panas ke dalam kolam renang. Keberadaan air panas membuat tamu Hotel Sankita bisa berenang kapan saja mereka mau, dari pagi buta hingga malam gelap.
Pandangan ke arah bangku-bangku beratap fiber yang menjadi tempat cukup nyaman bagi tamu yang menunggui anak atau keluarganya berenang di kolam air panas.
Luncuran di ujung kolam renang air panas yang memberi tambahan kesenangan bagi tamu yang membawa anak-anaknya menginap di hotel ini.
Pandangan ke arah restoran yang bersebelahan dengan kamar-kamar tempat tamu menginap, dan bangku-bangku kayu tempat duduk di pinggiran kolam renang air panas di latar depan.
Sungai dan perbukitan hijau yang kelestariannya perlu terus dijaga, agar manusia yang hidup di kaki pegunungan bisa terlindung dari bencana banjir bandang ketika musim hujan tiba.
Di seberang sungai ternyata ada jalan tanah yang cukup lebar, entah menuju kemana dan darimana, namun jejak manusia di area sekitar hotel memang sudah sangat kentara.
Perbukitan di sebelah kiri sana sudah terlihat ada bangunan, demikian juga di sisi sebelah kanan. Tampaknya tinggal menunggu waktu untuk melihat ada bangunan di perbukitan yang ada di bagian tengah area.
Batu gunung yang berukuran besar tampak terserak di sepanjang aliran sungai, yang menjadi pertanda bahwa aliran lahar Gunung Slamet pernah mengalir deras hingga sampai ke tempat ini dan entah sampai sejauh di bawahnya.
Masih pada bebatuan gunung dan aliran sungai yang airnya terlihat masih sangat jernih. Semua batu gunung asalnya adalah dari lahar gunung berapi.
Pandangan pada kolam renang Hotel Sankita Guci yang terlihat masih sangat sepi oleh sebab belum banyak tamu yang datanhg. Di ujung sana adalah restoran.
Pandangan ke arah sisi sebelah kanan kolam renang air panas dengan patung wanita memegang guci air dan luncuran di ujung sana.
Pandangan dekat pada bangku dan kursi kayu di pinggiran kolam renang air panas Hotel Sankita Guci.
Pepohonan dan puncak perbukitan di lereng Gunung Slamet yang terlihat elok dari area di sekitar Hotel Sankita Guci.
Sejenis pohon pakis gunung yang sudah cukup besar meski belum begitu tua. Daun mudanya yang berbentuk melengkung terlihat elok di mata.
Matahari baru saja kaluar dari balik punggung bukit di lereng Gunung Slamet. Sepanjang tahun di lereng gunung ini matahari biasanya malas memancarkan sinarnya setelah lewat tengah hari.
Sarapan pagi yang disediakan untuk tamu Hotel Sankita yang bisa dikatakan sangat standar, cenderung sederhana. Namun saya kira dengan semakin lama akan semakin baik menu yang disajikan di hotel ini, jika persaingan hotel semakin keras dan mutu layanan menjadi kunci untuk mendapatkan loyalitas tamu.
Meja tempat minum, panggangan roti, sereal di restoran Hotel Sankita. Teh, kopi, air putih, dan jus buah ada di sini..
Diubah: Desember 18, 2024.
Label: Guci, Hotel, Jawa Tengah, Review Hotel, Tegal, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.