Oleh karena itu kami mencari hotel yang berada di daerah Jalan Setiabudi, dan memutuskan untuk menginap di Hotel Banana Inn yang lokasinya berada di Jl Setia Budi No 191 ini. Salah satu kata kunci yang saya gunakan ketika sedang mencari hotel, selain lokasinya, adalah adanya kolam renang buat anak-anak, syukur kalau ada kolam renang air panasnya.
Meskipun anak-anaknya sendiri sering tak peduli apakah air kolamnya dingin atau hangat, namun di udara pagi dan malam yang lumayan dingin di Kota Bandung tentu para orang tua akan merasa jauh lebih nyaman ketika menemani anak atau cucunya bermain di kolam renang yang ada air hangatnya.
Di depan lobih hotel ada patung anak gajah yang bagus dan bisa ditunggangi oleh anak-anak dan sebagai tempat untuk berfoto. Di halaman depan juga ada kolam dangkal dengan airnya yang jernih dan sejumlah ikan di dalamnya. Bagian depan hotel dirancang dengan selera yang baik, dihiasi sejumlah tanaman perdu dan pohon palm.
Lobi Hotel Banana Inn-nya sendiri bisa dikatakan lumayan lega, dengan meja resepsionis hotel tampak di ujung ruangan. Cocok untuk menerima tamu dalam jumlah yang cukup besar, seperti misalnya ketika ada family gathering atau annual meeting sebuah perusahaan nasional atau multinasional berukuran sedang. Di lobi ini diletakkan dua buah set angklung yang juga lekat dengan budaya Jawa Barat.
Hanya saja ruang lobinya terkesan agak muram, oleh sebab hampir semua lampu dimatikan, entah hendak menghemat listrik atau untuk menekan pengeluaran. Menghemat energi adalah sesuatu yang baik, seperti yang sering didengungkan pemerintah ketika pasokan listrik masih sangat terbatas, dan listrik masih disubsidi.
Jika pun hendak menghemat biaya operasional baiknya tidak mengorbankan kesan pertama para tamu. Hemat saya, lampu lobi ini harus dihidupkan sepanjang waktu. Berhematlah dari pengeluaran yang lain, tidak dari hal yang bisa mempengaruhi kesan tamu. Agar hemat energi, baik dipasang solar panel di atap gedung untuk mengurangi pasokan listrik dari bahan bakar fosil.
Ketika hendak memilih hotel adalah berguna untuk mengetahui bagaimana kesan dari para tamu hotel ketika menginap di sana. Utamanya adalah review independen tentang kebersihan kamar, menu makanan, serta kolam renangnya sendiri. Harga kamar yang sesuai dengan kisaran wajar tentu juga menjadi pertimbangan.
Tempat tidur double di kamar Hotel Banana Inn Bandung yang kami sewa cukup representative, dengan almari dan kulkas di dalam lemari kecil di sebelahnya. Komplimen dua botol air mineral tampak di atas meja. Seprei kasur terlihat sudah agak kusut karena kami sempat melompat ke atasnya beberapa saat sebelumnya untuk melepas penat perjalanan. Lantai kamar hotel ini menggunakan parket kayu jati.
Selera manajemennya boleh dipuji. Ini juga terlihat dari adanya kursi antik dari kayu jati yang elok di lobi hotel serta di teras belakang pada arah menuju ke kolam renang. Di sebelah teras belakang ada ruang kecil untuk bermain anak-anak balita, yang dihias dengan tokoh-tokoh kartun yang biasa dilihat anak pada buku komik atau film di tv dan di bioskop.
Di teras itu, pada saat kami menginap, di hari Minggu pagi diselenggarakan sejumlah permainan buat anak-anak hingga remaja yang cukup menarik agamnya. Ada pula beberapa hadiah kecil disediakan bagi anak-anak untuk menyemangati mereka agar mau ikut berpartisipasi dalam lomba kreativitas.
Di dekat area bermain anak ini, seingat saya, adalah restoran yang digunakan oleh para tamu untuk sarapan pagi. Kesan saya cukup baik terhadap ragam menu sarapan pagi yang disediakan. Ada menu yang mewakili selera makanan khas Pasundan, nasional maupun internasional.
Saat itu ada seorang petugas hotel membersihkan kolam renang yang ada di halaman belakang Hotel Banana Inn Bandung, yang diakses dari area lobi di lantai dasar. Sementara anak-anak dengan diawasi orang tuanya tampak sedang bermain dengan gembira di kolam dangkal yang bentuknya bulat. Sebuah saung terlihat berdiri di sana.
Tak begitu besar memang ukuran kolam renangnya, namun cukup memadai, apalagi anak-anak juga bisa berenang di kolam yang lebih dalam di ujung sebelah sana dengan ditemani orang tuanya. Adalah kolam renang dengan air hangat yang menjadi salah satu alasan penting mengapa kami menginap di hotel ini, dan ternyata memang cukup baik dan membantu.
Di sebelah kolam renang terdapat toko kecil yang menjual barang-barang yang dibutuhkan oleh anak-anak untuk berenang jika lupa membawa dari rumah, seperti pakaian renang, googles, pelampung, dan mainan serta pernak-pernik barang lainnya. Di sebelahnya lagi adalah ruangan untuk gym bagi yang hendak melemaskan otot dengan berolah raga.
Hotel Banana Inn Bandung berjarak sekitar 6,3 km atau 20 menit perjalanan dari Stasiun Bandung, sekira 4 km atau 10 menit ke Cihampelas Walk, 6 km ke ITB di Jalan Ganesha 10, sekitar 6,3 km atau 17 menit factory outlet di Jl. Riau, dan 6,4 km atau 15 menit ke Museum Geologi Bandung.
Secara umum kesan yang kami dapatkan selama menginap di Hotel Banana Inn Bandung ini bisa dikatakan baik, dari mulai kamar, makanan, kolam renang, dan acara buat menghibur anak-anak. Area di sekitar hotel pun, baik yang ada di depan maupun di belakang hotel, dirancang dengan baik. Jika diminta, saya akan memberi nilai 8,5 dari skala maksimum 10.
Tentang Hotel Banana Inn Bandung
Alamat: Jl Setia Budi No 191, Bandung. Telepon: 022-2005479. Lokasi GPS: Google Maps, Waze.Panduan di Bandung : Rute Bandros / Hotel di Lembang / Tempat Wisata di Bandung / Peta Wisata Bandung / Hotel di Bandung / Hotel Murah di Bandung.Diubah: Desember 07, 2024.
Label: Bandung, Hotel, Jawa Barat, Review Hotel, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.