Suasana Pelabuhan ASDP Manggar tampak relatif sepi ketika saya datang menyambanginya pada sore itu. Ada beberapa buah kapal tradisional yang tengah tambat di dermaga, namun tidak terlihat sama sekali ada aktivitas bongkar muat barang atau pun naik turunnya penumpang.
Pelabuhan ASDP Manggar ini memiliki dua buah dermaga. Dermaga yang ada di sisi sebelah kiri berbentuk lurus mengikuti alur sungai sepanjang 75 meter dengan lebar 10 meter, sedangkan dermaga yang satu lagi bentuknya seperti huruf L dengan sisi panjang sejajar sungai.
Tidak terlihat ada kapal tambat di dermaga ini. Hanya pagar-pagar beton dan tiang-tiang lampu berjajar yang menghiasi dermaga yang terlihat masih relatif baru itu. Namun pandangan jauh kadang menyesatkan, karena belakangan baru saya ketahui bahwa perahunya sandar dibalik dermaga, sehingga tersembunyi dari penglihatan. Mengapa di belakangnya, mungkin agar lebih terlindung.
Pelabuhan ASDP Manggar ini rupanya baru diresmikan pada 2011 lalu, dimaksudkan sebagai tempat labuh kapal roro dengan rute Manggar ke Ketapang di Kalimantan Barat. Jarak lurus Manggar di sisi Timur Pulau Belitung ke Ketapang di sisi Barat Pulau Kalimantan ini sekitar 200 km, arah ke Timur Laut.
Di seberang dermaga Pelabuhan ASDP Manggar sana tampak sebuah kapal isap Timah yang entah mangkrak atau memang sedang mangkal di sana untuk menyedot lumpur sungai yang mengandung bijih-bijih timah. Sejumlah elemen masyarakat Belitung dikabarkan menolak keras beroperasinya kapal isap Timah, karena mengakibatkan kerusakan hebat pada perairan Pulau Belitung. Mereka berpendapat, cukuplah Pulau Bangka saja yang dirusak, namun Pulau Belitung harus diselamatkan.
Sebuah patok beton besar berbentuk kepala paku di ujung dermaga Pelabuhan ASDP Manggar tengah digunakan sebagai tempat menambatkan tali penahan perahu yang tengah sandar di dermaga dimana saya sedang berdiri, yang jaraknya ada beberapa puluh meter dari dermaga pada foto sebelumnya.
Sebuah kapal lainnya dengan badan memanjang tengah tambat di dermaga Pelabuhan ASDP Manggar, terikat pada patok silinder tanpa kepala, namun ada empat jeruji baja sebesar jempol kaki yang menahan tali agar tidak lepas ke atas.
Ban-ban bekas digantungkan di badan perahu untuk menyerap tenaga benturan antara badan kapal dengan beton dermaga, serta benturan dengan kapal-kapal lain yang juga juga tengah sandar. Permukaan Sungai Manggar terlihat tenang, mungkin karena bentang sungai yang begitu lebar dan tempatnya yang terlindung dari hempasan langsung angin laut.
Ketika melangkah mendekati dermaga yang satunya lagi, dua buah kapal kecil rupanya sandar dibalik dermaga Pelabuhan ASDP Manggar, sehingga tidak terlihat dari kejauhan. Sebuah kapal tua di latar depan tampak sebagian badannya telah tenggelam di bawah permukaan air. Kedua dermaga Pelabuhan ASDP Manggar ini berbentuk seperti huruf L, berjarak sekitar 75 m.
Dermaga beton yang bentuknya seperti bilah arit yang melengkung itu, dilihat dari jarak yang lebih dekat. Bentuk itu sepertinya dimaksudkan untuk membuat dermaga berukuran cukup panjang namun tanpa memakan badan sungai terlalu lebar sehingga tidak mengganggu lalu lintas perahu di sungai.
Pandangan lebih jauh ke arah belokan sungai di ujung sana, terlihat gerumbul perumahan penduduk yang ada di pinggiran sungai, serta perahu-perahu yang tambat di sana. Bisa dimengerti karena pelabuhan hanya untuk bongkar muat barang dan menaik-turunkan penumpang, tidak sebagai tempat parkir perahu.
Di ujung sebuah perahu, disamping mesin motor bermerk, seorang pria memandang sesuatu di air sungai yang bentangnya sangat lebar ini. Jika saja ia punya peralatan pancing, mungkin sudah mendapatkan ikan cukup banyak sambil berdiri di sana.
Di perahu yang sama dengan orang berkaos merah itu rupanya ada seorang lagi yang juga tengah memandangi air sungai. Mungkin memang ada sesuatu yang menarik perhatian mereka. Saat itu tak ada aktivitas bongkar muat di sana, namun beberapa perahu masih sandar di dermaga.
Sebuah kapal pengangkut juga tampak sandar di dermaga, dengan sebuah tali besar mengikatnya pada beton di dermaga. Jika bukan hasil alam maka kapal itu sepertinya digunakan untuk mengangkut hasil tambang dari Pulau Belitung.
Kapal yang mangkal di ujung sana saya duga adalah sebuah kapal keruk timah yang sering dituduh sebagai perusak lingkungan di sungai dan perairan laut di seputar Pulau Belitung. Kegiatan penambangan memang selalu identik dengan perusakan lingkungan, bukan hanya mematikan tumbuhan namun juga berbagai jenis satwa.
Dermaga Pelabuhan ASDP Manggar itu bisa dikatakan sudah cukup baik, meski selalu ada cukup ruang untuk melakukan perbaikan pada fasilitas yang ada di sana agar bisa pula menjadi tempat tujuan wisata yang mengesankan.
Beberapa orang tampak tengah memancing di pinggir dermaga Pelabuhan ASDP Manggar, dengan peralatan pancing yang terlihat cukup baik. Namun tak saya lihat ada yang tengah menjala di sana.
Kapal yang bernama LM Star ini cukup ramping dan tinggi. Ada begitu banyak ban bekas yang dipasang di sepanang lambung kapal sebagai bantalan benturan dengan dermaga beton dan dengan kapal lainnya. LM sepertinya kependekan dari (Kapal) Layar Motor.
Kapal keruk itu dilihat dari dekat haluan kapal pengangkut yang tengah merapat di dermaga. Jika kekayaan alam yang membuat Pulau Belitung hidup maka matinya akan terjadi ketika tambang telah habis, jika saja tidak disiapkan dengan baik gantungan kehidupan lainnya.
Dari Pelabuhan ASDP Manggar arah ke Muara Sungai Manggar hanya tinggal satu kelokan sungai lagi maka akan sampailah kapal ke bibir muara. Sekitar 700 m arah ke muara, terdapat sebuah dermaga kapal lagi yang seukuran dermaga sebelah kiri Pelabuhan ASDP Manggar. Tampaknya dermaga itu adalah Pelabuhan Manggar yang lama.
Saat itu ada beberapa orang pria tengah memancing ikan di dermaga Pelabuhan ASDP Manggar, namun tidak terlihat ada orang yang menebar jala. Selain sebagai tempat memancing ikan, dermaga Pelabuhan ASDP Manggar ini juga digunakan sebagai tempat nongkrong bagi anak-anak muda setempat.
Mungkin ada baiknya Pelabuhan ASDP Manggar dimanfaatkan juga untuk rekreasi air, apalagi jumlah penumpang yang bepergian ke Ketapang kabarnya tidak sebanyak yang diperkirakan, sehingga pelabuhan ini menjadi kurang bermanfaat. Semoga.
Pelabuhan ASDP Manggar
Alamat : Jl Jenderal Sudirman, Manggar, Belitung Timur. Lokasi GPS : -2.84759, 108.28968, Waze. Tempat Wisata di Belitung Timur, Peta Wisata Belitung, Hotel di Belitung Timur, Hotel di Belitung.Diubah: Desember 10, 2024.Label: Bangka Belitung, Belitung Timur, Pelabuhan, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.