Lampu rumah sudah dinyalakan, namun pintu pagar tertutup rapat, dan tidak terlihat ada penjaga di depan. Memunggungi Rumah Dinas Bupati terlihat panorama lepas ke arah Laut Jawa. Rumah Dinas Bupati ini menghadap tidak persis ke arah Timur, namun Timur Laut.
Tampaknya memang disengaja agar menghadap ke dermaga (Oliepier) yang berjarak sekitar 1 km, jika ditarik garis lurus, untuk mengawasi kegiatan yang berlangsung di sana. Sayang saya tidak sempat pergi ke dermaga itu, yang berada di sebuah tanjung berbentuk setengah badan kura-kura.
Di sisi sebelah kanan dari Rumah Dinas Bupati Belitung Timur terdapat mess penjaga. Pintu pagar keliling di sisi itu terbuka lebar, sehingga saya bisa masuk ke dalam, dan menyapa para penjaga yang tengah bertugas. Setelah berbincang-bincang sejenak, saya pun dipersilahkan masuk untuk melihat bagian dalam rumah ini.
Di bagian sebelah kiri Rumah Dinas Bupati Belitung Timur terlihat ada bangunan berbentuk segi enam beratap limasan yang mengerucut ke atas. Belakangan saat masuk ke dalam baru saya ketahui bahwa ruangan yang berada di dalam bangunan segi enam ini digunakan sebagai ruang tamu.
Waktu itu masih ada pohon besar yang menaungi bagian depan rumah ini. Di kawasan Bukit Samak ini memang terlihat banyak pohon besar rindang yang memberi keteduhan dan suasana nyaman kepada pejalan yang melewatinya. Bisa dimengerti karena ranpa adanya pepohonan besar maka puncak bukit akan terpanggang oleh sinar matahari.
Rumah Dinas Bupati Belitung Timur dibangun pemerintah Kolonial Belanda untuk kediaman Kepala Administrator di Manggar, dan dikenal sebagai Rumah Tuan Kongsi. Rumah ini sempat digunakan sebagai tempat tinggal Kawilasi (Kepala Wilayah Produksi) PT. Timah, sebelum akhirnya menjadi Rumah Dinas Bupati Belitung Timur.
Bagian teras Rumah Dinas Bupati Belitung Timur terbuat dari kayu dan letaknya masih lebih tinggi beberapa meter dari jalan. Tengara yang menggantung itu berbunyi "Rumah Dinas Bupati Belitung Timur". Tiang teras terbuat dari semen cor yang diberi ornamen kelopak bunga di bagian bawah, dedaunan simetris di bagian tengah, serta ornamen persegi dan lengkung di bagian atasnya.
Terlihat ada kursi dan meja di teras, serta pintu utamanya terpentang lebar. Belakangan saya ketahui bahwa lantai keramiknya masih asli, termasuk yang terlihat di tangga. Cukup banyak foto-foto hitam putih dipajang di Rumah Dinas Bupati Belitung Timur yang merekam situasi jaman kolonial di tempat-tempat di sekitar wilayah Manggar.
Sebuah foto kuno memperlihatkan sebuah mesin diesel motor 4-tak stasioner 10-silinder Stork-Hesselman buatan Belanda untuk Billiton Centrale, pusat pembangkit listrik tenaga diesel di Manggar. Pada jamannya, PLTD Electrische Centrale yang dibangun sekitar 1909 oleh perusahaan pertambangan swasta Belanda Billiton Maatschappij ini konon merupakan PLTD terbesar se-Asia Tenggara. Bangunan ini lolos dari pengemboman Jepang pada Perang Dunia II, namun kini tinggal puing dan fondasinya saja.
Foto berangka tahun 1933 yang memperlihatkan Oliepier, dermaga minyak yang dibangun Billiton Maatschappij untuk memasok kebutuhan minyak diesel bagi PLTD Electrische Centrale, bagi bahan bakar kendaraan, dan untuk kebutuhan lainnya. Kondisi Olipier saat itu tampaknya tengah terlantar, kehilangan fungsi dan kecantikannya.
Pandangan tegak pada teras Rumah Dinas Bupati Belitung Timur yang lebih jelas dibandingkan foto sebelumnya. Cahaya matahari sudah lemah, sehingga tak mudah untuk mendapatkan foto bagus karena tidak menggunakan tripod.
Pohon palm dan sejenis pohon melati tampak ditanam di halaman rumah dinas, namun masih kecil sehingga tentu belum lama ditanam. Namun ada pohon besar dan tinggi yang sudah berumur puluhan tahun di dekat jalan.
Sisi kanan Rumah Dinas Bupati Belitung Timur, dengan mess penjaga berada di sebelah kiri. Pintu pagar keliling di sisi itu terbuka lebar, sehingga saya bisa masuk ke dalam, dan menyapa para penjaga yang tengah bertugas. Setelah berbincang-bincang sejenak, saya pun dipersilahkan masuk untuk melihat bagian dalam rumah ini.
Meja dan kursi di ruang utama Rumah Dinas Bupati Belitung Timur. Kursi tunggal paling kanan tentu diperuntukkan bagi bupati atau orang paling penting yang ada di ruangan saat ada pertemuan. Warna ungu pada gorden terlihat bertabrakan dengan warna kursi dan bunga. Keramik pada lantai rumah sepertinya masih asli.
Sebuah foto kuno di Rumah Dinas Bupati Belitung Timur yang memperlihatkan sebuah mesin diesel motor 4-tak stasioner 10-silinder Stork-Hesselman buatan Belanda untuk Billiton Centrale, pusat pembangkit listrik tenaga diesel di Manggar.
Sebuah dokumentasi di Rumah Dinas Bupati Belitung Timur yang memperlihatkan kesibukan pekerja saat berlangsungnya pembangunan Bendungan Piche di Belitung Timur pada 1928. Bendungan Pice ini sampai sekarang masih ada, dan saya kunjungi pada hari yang lain.
Ada pula dokumentasi di Rumah Dinas Bupati Belitung Timur bertahun 1920-an, yang memperlihatkan bangunan PLTD Electrische Centrale pada masa jayanya, saat sebuah mobil melintas. Masih ada beberapa foto kuno lagi untuk anda lihat sendiri pada waktu berkunjung ke sana nanti.
Meja di teras depan Rumah Dinas Bupati Belitung Timur pun telah disiapkan dengan botol-botol mineral, piring dan perlengkapannya. Saat saya berkunjung, Rumah Dinas Bupati Belitung Timur rupanya tengah mematut-matut diri, karena malam itu akan ada jamuan makan malam di tempat ini. Entah siapa saja yang akan hadir.
Kursi di ruang tamu yang berada di dalam bangunan segi enam Rumah Dinas Bupati Belitung Timur tampaknya tidak asli, demikian juga bagian dalam bangunan ini telah mengalami beberapa perubahan.
Keluar dari Rumah Dinas Bupati, mengelilingi Bukit Samak, saya bisa melihat pemandangan di sisi lain yang mestinya tidak kalah indahnya, juga menghadap ke laut. Sayang malam telah lebih dulu jatuh.
Rumah Dinas Bupati Belitung Timur
Alamat : Bukit Samak, Desa Lalang, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur. Lokasi GPS : -2.88072, 108.28587, Waze. Jam buka : sepanjang hari. Harga tiket masuk : gratis. Tempat Wisata di Belitung Timur, Peta Wisata Belitung, Hotel di Belitung Timur, Hotel di Belitung.Diubah: Desember 09, 2024.Label: Bangka Belitung, Belitung Timur, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.