Situs Lingga Yoni Petungkriyono Pekalongan

Untuk menuju ke Situs Linggayoni Petungkriyono Pekalongan kami terlebih dahulu mampir ke rumah kuncen situs yang bernama Ribut di ujung utara gerumbul dusun di Desa Tlogopakis. Meskipun berada satu desa dengan Curug Bajing dan Situs Gedong, namun ketiganya terpisah cukup jauh oleh persawahan tanpa ada permukiman.

Dari Situs Gedong ke rumah Ribut jaraknya 1,9 km, mengarah ke Barat melewati jalan mulus berkelok dengan tikungan tajam saat hampir sampai pedusunan. Rumah Ribut ada di pojok ujung barat laut dusun, 20 meter dari pinggir kampung yang berbatas area persawahan sangat luas.

Beruntung meskipun Ribut sedang tidak berada di rumahnya, namun istrinya kebetulan ada, sedang memiliki waktu senggang, dan mau pula ia repot mengantarkan kami ke lokasi Situs Lingga Yoni Petungkriyono Pekalongan ini. Kami sempat disuguhi minum dan makanan kecil sebelum kemudian berangkat berjalan kaki beriringan menuju ke situs.

situs lingga yoni petungkriyono pekalongan

Potongan pemandangan yang sangat elok pada jalan menuju ke Situs Lingga Yoni Petungkriyono Pekalongan. Kami mengekor di belakang istri Ribut berjalan di atas pematang sawah, melewati bulir padi yang menguning. Sebelumnya setelah keluar kampung kami berjalan menyusur pinggir kali kecil sejauh 50 meter, lalu belok kanan menapaki pematang berkelok dan menurun ini sejauh 170 meter hingga sampai jembatan kecil.

Setelah melewati jembatan kami berjalan menyusuri jalan setapak melewati gerumbul pepohonan hingga keluar di pinggiran ladang dengan pemandang yang luas ke arah persawahan dan perbukitan. Sesaat kemudian kami sudah melihat gerumbul kecil dengan sebuah pohon tinggi di tengahnya, tempat Situs Lingga Yoni Petungkriyono Pekalongan berada.

Konon lagi ada seorang pemborong gedung SD datang berkunjung Situs Lingga Yoni Tlogopakis Petungkriyono dan tiba-tiba menjadi lumpuh di sana karena tidak percaya pada kesakralan situs. Cerita yang boleh jadi hanya kebetulan itu tampaknya dijadikan semacam cara untuk menjaga agar situs itu tidak diganggu atau dirusak.

situs lingga yoni petungkriyono pekalongan

Penampakan gerumbul di tengah ladang dimana Situs Lingga Yoni Petungkriyono Pekalongan disimpan sungguh cantik, dengan sebatang pohon tinggi berdaun rindang yang memberi keteduhan. Situs ini dikelilingi tembok bata disemen yang sudah mulai menua. Perhatikan lereng bukit menghijau menanjak elok di latar belakang, di kaki bukit yang dipenuhi pohon pinus.

Papan peringatan untuk tidak merubah atau merusak Benda Cagar Budaya dipasang di sebelah pintu masuk situs, dan di sebelahnya ada papan berisi data teknisnya. Pada bidang tegak lantai terdapat torehan "Agustus 2008", yang tampaknya merupakan tanggal renovasi Situs Lingga Yoni Petungkriyono Pekalongan yang luasnya sekitar 40 m2 ini.

Istri Ribut menceritakan bahwa dulu ada petinggi tentara asal Bali yang bertugas di Pekalongan sering datang ke Situs Lingga Yoni Petungkriyono Pekalongan ini, dan menyumbang dana untuk memperbaikinya. Setelah ia naik pangkat menjadi jenderal, suami istri Ribut pernah diundang ke rumahnya di Jakarta dan dibawa keliling pelesir.

Batu peninggalan di Situs Lingga Yoni Tlogopakis Petungkriyono Pekalongan kondisinya masih terbilang baik. Hanya saja bercak jamur tampak tumbuh menyebar hampir di seluruh bagian Yoni, dan sebagian lingga. Yoni adalah simbol kelamin wanita (Parwati), dan Lingga simbol kelamin pria (Siwa). Keduanya melambangkan kesuburan.

Arca naga yang menyangga cerat air pada Yoni mengingatkan saya pada bentuk Yoni di Makam Tumenggung Poesponegoro Gresik. Salah satu gigi taring naga pada Yoni di situs ini sayangnya sudah hilang, yang konon dipatahkan dengan batu oleh anak pengangon sapi. Akibatnya, seperti kena kutuk, anak itu langsung mati. Begitulah cerita isteri Ribut soal mistik di seputaran peninggalan dari periode klasik Hindu Buddha abad IV - XII M ini.

Panorama lembah persawahan, ladang hijau, dan perbukitan kebiruan yang indah bisa dinikmati di belakang area situs. Pada tembok situs tampak diletakkan berjajar batu-batu kecil tipis tegak peninggalan dari jaman megalitikum. Sumber air di daerah ini tampaknya sangat bagus, karena saat kunjungan masih berada di akhir musim kemarau.

Kebiasaan masyarakat di dusun ini adalah melakukan semacam ritual sebelum berlangsungnya musim tanam jahe atau padi. Selamatan dilakukan dengan menyiapkan sesaji ayam putih ingkung, beras hitam, dan pakis, agar tanaman subur, jauh dari hama, dan hasil berlimpah. Tanaman jahe memang banyak terlihat ditanam di lahan perladangan yang luas.


Situs Lingga Yoni Petungkriyono Pekalongan

Alamat : Desa Tlogopakis, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Hotel di Pekalongan, Tempat Wisata di Pekalongan, Peta Wisata Pekalongan.

Diubah: Desember 11, 2019.
Label: Jawa Tengah, Pekalongan, Petungkriyono, Situs, Wisata
Bagikan ke: WhatsApp, Email. Print!.

aroengbinang,
seorang penyusur jalan.
Traktir BA? Scan GoPay, atau via Paypal. GBU.
« Baru© 2004 - IkutiLama »