Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

Makam Kyai Hanggayuda Kebumen

Petunjuk jalan untuk menuju ke lokasi dimana Makam Kyai Hanggayuda Kebumen berada saya peroleh dari Munasir, kuncen Makam Pangeran Bumidirjo yang beberapa saat sebelumnya saya kunjungi. Kyai Hanggayuda yang adalah ayah Joko Sangkrib atau Tumenggung Aroeng Binang I, semasa hidupnya menjadi Demang Kutawinangun.

Makam Syekh Abdul Kahfi Lemah Lanang Kebumen

Jarak Makam Syekh Abdul Kahfi Lemah Lanang Kebumen dengan Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu adalah sekitar 1,6 km. Syekh Abdul Kahfi Al Hasani adalah pendiri Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu, dan konon merupakan orang pertama yang dimakamkan di perbukitan Lemah Lanang di Desa Sumberadi, Kecamatan Kebumen, Kebumen.

Makam Tumenggung Kalapaking Kalijirek Kebumen

Kompleks Makam Tumenggung Kalapaking Kalijirek Kebumen berada di perbukitan kecil di Desa Kalijirek, Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Makam ini saya kunjungi hanya beberapa saat setelah meninggalkan area Makam Tan Peng Nio Kalapaking yang berada di tengah sawah kering di Desa Jatimulyo.

Pemandian Air Panas Krakal Kebumen

Kami tiba di lokasi Pemandian Air Panas Krakal Kebumen ketika hari sudah menjelang sore, dengan perut lapar. Oleh sebab sampai sesore itu kami belum juga menemukan tempat makan yang pas di hati, tidak juga di area Air Panas Krakal ini, sehingga kami membeli makanan ringan untuk sekadar ganjal perut yang lapar. Perut kadang juga ada jodohnya sendiri.

Gading Splash Water Kebumen

Secara kebetulan saja saya bisa mampir ke Gading Splash Water Kebumen , sebuah kompleks kolam renang bagus yang berada di pinggir Jalan Raya Soka, Kebumen. Saat itu Bambang tengah bertanya arah. Sambil menunggu, meskipun tempat wisata air tidak pernah menjadi kegemaran saya, namun tak ada salahnya untuk sekadar melihat-lihat.

Kelenteng Kong Hwie Kiong Kebumen

Menutup kunjungan di daerah Kabupaten Kebumen pada hari itu saya memilih untuk mampir sejenak di Kelenteng Kong Hwie Kiong yang letaknya agak tersembunyi di Jl Pramuka, kira-kira 30 meter masuk ke dalam dari pengkolan jalan. Di depan kelenteng ini ada sebuah lapangan terbuka yang luas, yang saat itu sudah tampak sepi.

Makam Syekh Anom Sida Karsa Kebumen

Kunjungan pertama di pagi hari itu adalah ke lokasi Makam Syekh Anom Sida Karsa yang berada di daerah Petanahan, Kebumen. Tempat ziarah ini berjarak sekitar 11,8 kilometer dari alun-alun kota yang ada di depan Masjid Agung Kebumen mengarah ke Selatan, sedikit agak ke arah Barat Daya. Jarak yang cukup jauh dari Kota Kebumen.

Sumur Petilasan Syekh Anom Sida Karsa Kebumen

Adanya Sumur Petilasan Syekh Anom Sida Karsa saya ketahui dari Muhyidin yang menyebutkan tempat ini saat kami berbincang di Makam Syekh Anom Sida Karsa . Karena menurutnya berjarak cukup dekat maka saya memutuskan untuk mampir melihat ke sana, tanpa ditemani Muhyidin yang langsung pulang ke rumahnya.

Pantai Karangbolong Kebumen

Pantai Karangbolong Kebumen saya kunjungi dua kali dalam jarak waktu sangat berdekatan. Kunjungan yang pertama saya lakukan dengan menyeberangi Muara Suwuk di ujung Barat Pantai Suwuk naik perahu yang saya sewa untuk menyusuri Sungai Telomoyo, dan yang kedua lewat jalan darat dengan memutar sejauh 4,4 km.

Pesanggrahan Nyi Roro Kidul Kebumen

Cungkup Pesanggrahan Nyi Roro Kidul berada di sisi sebelah kiri pos penjagaan di gerbang dan pembayaran tiket masuk ke Pantai Karangbolong, Kebumen. Tak ada tujuan lain selain hanya memenuhi rasa ingin tahu mengenai apa yang ada di dalamnya oleh sebab saya bukan penggemar mistik. Kami berhenti dan mampir ke tempat ini selama beberapa menit sekembalinya dari kunjungan ke Pantai Karangbolong .

TPI Pasir Kebumen

TPI Pasir Kebumen adalah salah satu dari sangat sedikit Tempat Pelelangan Ikan yang pernah saya kunjungi dan tulis di catatan perjalanan ini. Mungkin karena ikan laut tak menjadi makanan harian selama puluhan tahun lantaran reaksi alergi kulit, bahkan ikan masih di depan mulut pun kadang kulit sudah gatal.

Pantai Pasir Kebumen

Pantai Pasir Kebumen merupakan pantai selebar sekitar 700 meter yang menjadi tempat awal pelautan dan sekaligus pendaratan perahu para nelayan penduduk Desa Pasir, Kecamatan Ayah. Para penduduk di desa itu, utamanya tentu para pria, kebanyakan memang bekerja sebagai penangkap ikan di perairan Laut Selatan Jawa.

Pantai Pecaron Srati Kebumen

Akses menuju ke arah  Pantai Pecaron Srati Kebumen dimulai dari sebuah sempalan jalur ke jalan kampung di kelokan Jalan Ayah - Karangbolong sekitar 2,3 km dari pertigaan ke arah Pantai Pasir . Jalan desa itu kondisinya boleh dikatakan sangat buruk, berbatu, dan kendaraan harus berjalan sangat pelan untuk mengurangi guncangan.

Makam Keramat Srati Kebumen

Makam Keramat Srati Kebumen saya 'temukan' ketika tengah mengamati jalan saat  menuju ke Pantai Pecaron Srati Kebumen saya melihat ada sebuah undakan memanjang dan meninggi menuju ke atas perbukitan di sebelah kiri jalan Desa Srati. Saya tak ingat benar apakah ada tengara, namun sepertinya tidak. Undakan agak tajam ke atas bukit itu yang menarik perhatian saya.

Pantai Menganti Kebumen

Sejauh ini Pantai Menganti Kebumen adalah pantai paling mengesankan diantara pantai lain di Kebumen yang telah saya kunjungi. Selain pemandangan perahu nelayan yang berjajar rapi di pinggir pantai, jalan menuju Pantai Menganti juga sangat mengesankan. Berliku, dan sempit, namun dengan pemandangan menawan.

Mata Air Sendang Pelus Kebumen

Lokasi Mata Air Sendang Pelus Kebumen tak mudah kami temukan, meski telah berada di kecamatan dimana sendang berada. Kami putar balik beberapa kali karena belokannya terlewati. Kesulitan seperti ini membuat saya berusaha memperoleh data GPS di semua tempat yang saya kunjungi, untuk memudahkan pejalan.

Pantai Logending Kebumen

Pantai Logending Kebumen adalah pantai Laut Selatan berikutnya yang saya kunjungi selagi berkeliling di wilayah ini. Jalan Ayah - Karangbolong yang kami lewati menuju ke pantai memiliki banyak kelok, naik turun, dengan satu kelokan sangat tajam menyerupai huruf V runcing beberapa saat sebelum sampai di lokasi pantai.

Jembatan Kali Bodo Kebumen

Jembatan Kali Bodo Kebumen melintang sepanjang 200 m di atas Kali Bodo menghubungkan  Desa Ayah, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen di sisi Timur dengan Desa Jetis, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap di sisi Barat. Cilacap dahulu masuk Karesidenan Banyumas, sedangkan Kebumen masuk wilayah Karesidenan Kedu.

Gua Petruk Kebumen

Tidak terlalu berlebihan jika menyebut Gua Petruk Kebumen sebagai gua alam terindah yang pernah saya kunjungi. Bukan hanya terindah, namun pengalaman menapaki ratusan undakan untuk sampai ke mulut gua, dan pengalaman selama didalam gua, benar-benar meninggalkan kesan mendalam yang sulit dilupakan begitu saja.

Gua Jatijajar Kebumen

Gua Jatijajar Kebumen sudah saya kenal sejak kecil dan telah lebih dari sekali berkunjung ke tempat itu. Namun itu sudah sangat lama, mungkin lebih dari 30 tahun lalu. Jadi kunjungan hari itu adalah pembaruan dan penyegaran ingatan dari apa yang masih tersisa dari gua kedua di wilayah Kebumen yang sempat saya kunjungi.

Waduk Sempor Kebumen

Waktu sudah hampir jam 5 sore saat kami mendekati Waduk Sempor Kebumen . Saya melihat ada jalan simpang ke kanan dengan penanda Jalan Sempor, namun Bambang tetap melanjutkan berkendara di jalan utama. Rupanya ada dua akses menuju ke waduk yang namanya sudah terekam sejak saya masih di kelas 2 SD di Jatinom, Klaten.

Kelenteng Hok Tek Bio Gombong

Sebenarnya sudah dekat maghrib, namun sebelum kembali ke Kebumen kota saya meminta Bambang mengarahkan kendaraan ke Kelenteng Hok Tek Bio Gombong . Kelenteng ini merupakan salah satu kelenteng tua di Kebumen, dan sesuai namanya merupakan tempat sembahyang dengan tuan rumah utama Hok Tek Ceng Sin.

Makam Marga Ewuh Panjer Kebumen

Makam Marga Ewuh Kebumen di Desa Panjer, Kecamatan Kebumen, saya kunjungi secara tak sengaja saat tengah mencari sebuah situs di sekitar tempat ini. Apa yang dicari rupanya tak ingin dikunjungi sehingga tak saya temukan, malahan mendapat petunjuk dari penduduk tentang situs makam yang kemudian saya ketahui bernama Marga Ewuh itu.

Makam Syekh Ibrahim Asmorokondi Kebumen

Makam Syekh Ibrahim Asmorokondi Kebumen secara tak sengaja saya kunjungi ketika Bambang, supir yang menemani saya, sedang bertanya arah dan saya turun karena melihat ada tengara telah lusuh dan huruf-hurufnya sudah tipis, nyaris tak terlihat. Hanya dengan melihatnya dari dekat tulisan itu bisa terbaca. Baris pertamanya berbunyi "Benda Cagar Budaya". Saya tak tahu adanya Makam Syekh Ibrahim Asmorokondi di Kebumen, sehingga ada rasa heran ketika melihat namanya ada di papan tengara itu.

Makam Mbah Blesek Panjer Kebumen

Keberadaan Makam Mbah Blesek Panjer Kebumen saya ketahui dari Sunarto, yang menyebutkan bahwa mBah Blesek adalah salah satu dari tiga nama yang selalu disebut oleh masyarakat Panjer ketika menyelenggarakan acara tahlilan. Ini menunjukkan besarnya pengaruh tokoh ini bagi kehidupan masyarakat Panjer di masa lalu.

Makam Ki Singapatra Kebumen

Makam Ki Singapatra Kebumen berada di cungkup yang belum lama dibangun di tengah kompleks pemakaman umum yang cukup luas di Kelurahan Kebumen, di kecamatan dengan nama sama. Saya masuk ke kompleks pemakaman melalui gang kecil menembus perumahan yang aksesnya berawal dari samping Masjid Darussalam.

Gereja Katolik Santo Mikael Gombong

Karena tertarik melihat bentuk bagian depan Gereja Katolik Santo Mikael Gombong yang menjulang tinggi bergaya klasik ketika lewat di depannya, saya meminta Bambang untuk berhenti. Gereja di Kecamatan Gombong ini berada tepat di pinggir jalan yang diberi nama Jalan Gereja, dan terlewati saat menuju ke Benteng van der Wijk.

Benteng Van der Wijck Gombong Kebumen

Kami tiba di tempat parkir Benteng Van der Wijck Gombong sekitar jam 10 pagi saat matahari mulai meninggi. Bagusnya sudah ada cukup banyak pepohonan besar dan rindang di sekitar area parkir kendaraan cukup luas ini, yang sangat membantu mendinginkan hawa dan melindungi pejalan dari sengat matahari musim panas yang terik.