Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Masjid Saka Tunggal Pekuncen Kebumen

Masjid Saka Tunggal Pekuncen Kebumen adalah masjid saka tunggal kedua yang saya kunjungi. Sesuai namanya, masjid di Desa Pekuncen, Kecamatan Sempor Kebumen ini hanya memiliki satu pilar yang menyangga atapnya, berbeda dengan masjid kebanyakan yang lazimnya memiliki empat pilar yang disebut dengan soko guru.

Makam Adipati Mangkuprojo Pekuncen Sempor

Layaknya makam orang penting jaman dahulu, Makam Adipati Mangkuprojo ada di puncak bukit cukup tinggi di Desa Pekuncen, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen. Nama Adipati Mangkuprojo erat kaitannya dengan keberadaan Masjid Saka Tunggal yang lokasinya berjarak sekitar 300 meter di sebelah selatan kaki bukit.

Terowongan Ijo Kebumen

Terowongan Ijo Kebumen secara kebetulan terlihat ketika menunggu di palang jalan perlintasan sebidang kereta api karena saat itu kereta lewat, dan kemudian melihat kereta itu meluncur masuk ke terowongan. Bambang kemudian saya minta untuk menepikan kendaraan, dan saya pun turun dari mobil untuk mengambil beberapa foto.

Cagar Alam Geologi Karangsambung Kebumen

Cagar Alam Geologi Karangsambung Kebumen merupakan salah satu tempat yang paling belakangan saya kunjungi selama berkeliling di wilayah Kebumen beberapa waktu lalu. Selain areanya yang sangat luas jika ingin dikunjungi semua, mungkin juga karena hingga saat ini saya belum tertarik untuk mempelajari segala macam jenis batu.

Situs Watutumpang Karangsambung Kebumen

Situs Watutumpang Karangsambung Kebumen saya ketahui dari Bambang, yang mengatakan tentang situs ini sesaat setelah saya masuk ke dalam kendaraan. Ketika saya berkeliling di area LIPI Karangsambung, Bambang memang tidak mengekor. Ia memilih duduk di dalam warung dan mengobrol di sana. Buahnya ya informasi situs ini.

Bendung Kaligending Karangsambung Kebumen

Setidaknya ada dua hal menarik dari Bendung Kaligending Karangsambung Kebumen ini sehingga saya meminta Bambang untuk berhenti sejenak di sana. Saat itu kami dalam perjalanan kembali ke Kebumen dari Karangsambung. Kedua hal itu menyangkut nama, yaitu Kaligending yang terdengar merdu serta sungai yang dibendung, yaitu Luk Ulo.

Bumi Perkemahan Widoro Kebumen

Sempat mampir ke Bumi Perkemahan Widoro lantaran melihat lapangan rumput sangat luas di halaman bagian depannya yang berada di sisi kiri Jalan Raya Karangsambung, karena kami datang dari Utara. Bumi perkemahan ini letaknya berseberangan dengan Kali Luk Ulo, berdekatan dengan SD Negeri Widoro II, di Kecamatan Karangsambung.

Makam Ki Bodronolo Karangkembang Kebumen

Perjalanan menuju Makam Ki Bodronolo Karangkembang Kebumen terasa cukup jauh. Ini karena pengaturan rute kunjungan yang kurang baik, dan itu disebabkan belum tersedianya informasi koordinat GPS di banyak tempat yang akan saya kunjungi. Itu alasan utama mengapa TAP membuat tulisan Peta Wisata Kebumen untuk memudahkan pejalan.

Beji Kuwarasan Karangkembang Kebumen

Jika saja tak ditemani Rohmat maka tak mungkin saya tahu ada situs Beji Kuwarasan Kebumen di Dukuh Kuwarasan, Desa Karangkembang, Kecamatan Alian, Kebumen. Lokasi situs ini berada di lereng perbukitan Gunung Geyong dimana terdapat Makam Ki Bodronolo. Akses jalan setapaknya hanya beberapa meter dari Bendung Kuwarasan.

Tugu Lawet Kebumen

Tugu Lawet Kebumen merupakan tempat yang paling sering saya lewati selama berada di Kebumen. Salah satunya karena saya menginap di sebuah hotel yang letaknya sangat dekat dengan tugu, dan lokasi Tugu Lawet berjarak kurang dari 1 km ke Alun-alun Kota Kebumen . Tugu Lawet juga berada di tengah simpang empat.

Taman Kota Jenderal HM Sarbini Kebumen

Lokasi Taman Kota Jenderal HM Sarbini Kebumen berada di pojok Jl Ahmad Yani dengan Jl Indrakila Kota Kebumen. Taman ini menempati lahan 7.860 m2 di bekas Terminal Bus Kebumen yang terbengkalai sejak 2003 setelah tidak lagi digunakan. Sempat melewati taman ini beberapa kali hingga akhirnya saya putuskan untuk mampir sebentar.

Soto Sokaraja Pusat Kuliner Kebumen

Pejalan dari Banyumas atau penggemar kuliner Banyumas yang sedang berkunjung ke Kota Kebumen ternyata bisa menemukan Soto Sokaraja di Pusat Kuliner Kebumen . Lokasinya berada di dekat Alun-Alun Kota Kebumen di sisi sebelah kiri, jika datang dari arah alun-alun. Ada banyak pilihan masakan yang bisa di temui di sana.

Grojogan Sewu Tawangmangu Karanganyar

Grojogan Sewu Tawangmangu merupakan air terjun alam tinggi dan elok di sebuah area berhawa sejuk di pinggang Gunung Lawu, yang masuk ke wilayah Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Sebelum kunjungan yang sekarang ini, kunjungan sebelumnya

Rumah Makan Tegal Ayem Karang Anyar

Dalam perjalanan pagi itu ke arah luar Kota Solo, Jawa Tengah, menuju ke Curug Jumog kami sempat mampir di sebuah tempat makan sederhana bernama Rumah Makan Tegal Ayem . Warung makan ini tempatnya berada di pinggir jalan besar, jalan provinsi, tepatnya di sebelah Barat Masjid Jaten, Kabupaten Karang Anyar.

Air Terjun Jumog Karanganyar

Air Terjun Jumog Karanganyar ada di Karanganyar, tempat pertama yang saya kunjungi pagi itu. Kendaraan menyimpang ke kanan di pertigaan setelah Pasar Karangpandan, lumayan jauh keluar dari jalur jalan utama ke arah Candi Sukuh yang menjadi sasaran kunjungan berikutnya.

Candi Sukuh Karanganyar

Jalan menuju Candi Sukuh Karanganyar yang berada di Desa Berjo, Karanganyar, kondisinya cukup baik meski tak begitu lebar, dengan sebuah kelokan sangat tajam sekitar 300 meter sebelum loket tiket masuk. Jalan di depan loket kemudian berkelok lagi ke kiri dan naik tajam, berakhir di area parkir candi yang lumayan luas.

Puri Taman Saraswati Karanganyar

Dengan parkir kendaraan di tempat yang sama, saya berkunjung ke tiga tempat yang letaknya cukup berjauhan dan semuanya hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki. Ketiga tempat itu adalah Puri Taman Saraswati Karanganyar , Candi Kethek, dan Candu Cetho. Dalam urutan itulah ketiga tempat di Karanganyar, itu saya kunjungi.

Candi Kethek Karanganyar

Candi Kethek Karanganyar masih berada di lereng Barat Gunung Lawu, dan saya sempat kunjungi dengan meneruskan langkah kaki setelah menyimpang dari jalur jalan ke Candi Cetho. Sebelumnya saya mampir selama beberapa saat ke Puri Taman Saraswati dengan patung Dewi Saraswati yang sangat elok dan sendang berair jernih segar.

Candi Ceto Karanganyar

Kunjungan ke Candi Ceto Karanganyar di Provinsi Jawa Tengah ini saya tuntaskan setelah sempat mengambil sebuah jalan simpang ke kiri di dalam kompleks Candi Ceto (Candi Cetho). Itu saya lakukan untuk berkunjung terlebih dahulu ke Puri Taman Saraswati yang elok serta Candi Kethek yang juga berpotensi menjadi candi yang hebat. Agar tidak lupa.

Pura Kalisodo Karanganyar

Sebuah papan nama Pura Kalisodo Karanganyar yang sangat sederhana saya lihat di sekitar pojokan sebuah jalan simpang di lereng Barat Gunung Lawu, Karanganyar, Jawa Tengah. Saat itu kami masih dalam perjalanan menuju ke kawasan wisata Candi Cetho, sekitar 750 meter sebelum sampai di tempat parkir kendaraan.

Air Terjun Parang Ijo Karanganyar

Jam pada gadget, sudah lama saya tak memakai jam tangan, hampir menunjukkan angka 4 di sore hari, dan hujan turun lagi cukup deras ketika kami meninggalkan Pura Kalisodo . Namun masih ada satu tempat lagi yang ingin saya kunjungi sebelum kembali ke kamar hotel, meski tidak terlalu yakin benar, yaitu mengunjungi Air Terjun Parang Ijo Karanganyar .

Astana Randusongo Karanganyar

Selama berkeliling di Solo dan sekitarnya sangat jarang saya menggunakan GPS navigasi. Namun sore itu dalam perjalanan sepulang dari Air Terjun Parang Ijo ke arah Solo dimana saya menginap, GPS navigasi saya pasang dan saya masukkan koordinat Astana Randusongo Karanganyar setelah melihat daftar tempat tersisa yang belum saya kunjungi.

Situs Krendhowahono Karanganyar

Situs Krendhowahono Karanganyar saya ketahui dari Pak Jum dalam perjalanan dari Gardu Pandang Sangiran ke Solo. Karena namanya menarik, saya menyetujui saran Pak Jum untuk mampir dan melihat ada apa di sana. Tepat setelah terminal Gondangrejo kami belok ke kiri masuk ke jalan simpang (jika dari Solo tepat sebelum terminal belok kanan)

Kelenteng Hok Tek Ceng Sin Jepara

Kelenteng Hok Tek Ceng Sin Jepara di Welahan merupakan tempat pertama yang kami kunjungi di sore hari itu setelah memasuki kota semenanjung di pesisir utara Pulau Jawa ini. Waktu sudah hampir pukul enam sore, kurang dua puluh menit lagi, dan matahari sudah turun ke cakrawala. Bagaimana pun kami sudah di depan kelenteng.

Pantai Kartini Jepara

Mengawali hari itu, kami menyasar ke Pantai Kartini Jepara untuk melihat panorama pagi dan apa saja yang ada di sana. Kasmudi, pengemudi Budi Rentcar Jepara 0858 6572 5176, pada awalnya hendak menyasar tempat lain, namun saya tak ingin melihat pantai yang pucat karena berkunjung setelah matahari naik tinggi.

Pulau Panjang Jepara

Kunjungan ke Pulau Panjang Jepara bermula dari seorang ibu yang mendekat saat sedang melangkah menuju ke pantai. Karena menawarkan naik perahu menyeberang ke Pulau Panjang itu, sambil lalu saya tanya ongkos pulang balik dari Pantai Kartini - Pula Panjang. Sebuah angka ia sebut, namun saya tak menanggapinya.

Masjid Astana Sultan Hadlirin Mantingan Jepara

Nama itu sudah lama saya baca, namun baru kali ini saya tahu adanya Masjid Astana Sultan Hadlirin Mantingan Jepara yang berada di dekat makamnya di Mantingan. Jepara, ketika Hadlirin berkuasa, adalah sebuah kadipaten di bawah Kesultanan Demak, sehingga gelar sultan bagi Pangeran Hadlirin agak terasa janggal.

Makam Ratu Kalinyamat Mantingan Jepara

Melanjutkan langkah hari itu kami pun menyambangi Makam Ratu Kalinyamat Mantingan Jepara , di dalam cungkup besar bersama makam suaminya, yaitu Pangeran Hadlirin, serta makam sejumlah kerabat. Kompleks makam yang ada di belakang Masjid Astana Sultan Hadlirin itu cukup luas, dan di luar tembok ada lagi kompleks pemakaman umum.

Makam Panembahan Juminah Jepara

Petunjuk arah kecil sederhana ke Makam Panembahan Juminah Jepara secara tak sengaja terlihat saat melintasi jalan yang lumayan sibuk di daerah Mantingan. Petunjuk itu tepat berada di seberang jalan dari area parkir luar lumayan luas yang ada di kompleks Makam Ratu Kalinyamat dan Masjid Astana Sultan Hadlirin.

Pantai Tirto Samodra Jepara

Lewat jam 12 siang saat kami tiba di Pantai Tirto Samodra Jepara . Bukan waktu ideal untuk ke pantai, namun pejalan kadang memilih efisiensi. Kadang tak memilih, hanya ikuti kemana roda kendaraan. Begitu pun, setiap waktu tentu ada daya tarik dan daya dorongnya sendiri.

Benteng VOC Jepara

Matahari mulai ke Barat ketika kami ke Benteng VOC Jepara . Benteng peninggalan VOC itu saya ketahui saat hendak berkunjung ke Museum Kartini Jepara, namun penjaganya sedang istirahat. Istirahat yang cukup panjang karena sudah lewat jam setengah dua siang saat itu.

Museum Kartini Jepara

Ketika tiba di Museum Kartini Jepara lewat jam setengah dua, museum telah dibuka. Sungguh tak mengenakkan museum tutup lantaran petugas istirahat. Hal yang mestinya mudah dengan mengatur giliran jaga, agar museum tidak tutup namun petugas bisa makan siang dan salat.

Masjid Agung Jepara

Jelang sore kami ke Masjid Agung Jepara , yang nama resminya Masjid Agung Baitul Makmur. Masjid kuno ini telah mengalami renovasi. Sebagaimana masjid tua lain, dengan melihat foto lawas, bangunannya sayangnya telah kehilangan ciri awalnya, yang justru tampak lebih elok.

Makam Citrosoman Sendang Jepara

Perjalanan ke Makam Citrosoman Sendang Jepara , makam kuno para bupati Jepara, boleh dikatakan tidak efisien. Makam ini mestinya dikunjungi ketika dalam perjalanan ke Jepara dari Demak atau Semarang, atau dalam perjalanan meninggalkan Jepara menuju Kudus atau Demak.

Masjid Jami Baiturrahman Robayan Jepara

Di wilayah Kalinyamatan, kami sempat mampir ke Masjid Baiturrahman Robayan Jepara . Masjid yang dari luar tembok terlihat cukup megah ini berada persis di tepi jalan kabupaten Demak - Jepara, sehingga sudah kami lewati saat sedang bermobil menuju ke Kota Jepara.

Makam Raja-Raja Demak

Lokasi Makam Raja-Raja Demak atau Makam Raja-Raja Kesultanan Demak berada di sisi Barat Laut Masjid Agung Demak, masih di kompleks masjid. Untuk menuju makam kami berjalan arah ke utara dari serambi masjid, melewati situs kolam wudlu yang ada di sisi kanan halaman. Di ujung halaman itu ada serambi dengan lorong penghubung.

Pantai Teluk Awur Jepara

Seingat saya Pantai Teluk Awur Jepara tidak masuk ke dalam daftar kunjung yang saya buat, atau memang ingatan ini sudah sangat pendek sehingga begitu mudahnya lupa. Meskipun air dan pantai tak begitu akrab dengan kehidupan saya, namun sering terasa asik melihat tingkah orang, terutama anak, saat bermain pasir dan air laut.

Upacara Adat Nyalin Ngala Indung Pare di Karawang

Upacara Adat Nyalin Ngala Indung Pare di Karawang tepatnya Kecamatan Rengasdengklok adalah ritual yang diadakan menjelang panen padi, sebuah warisan adat dari karuhun Sunda yang digelar kembali oleh sebagian petani mulai beberapa tahun yang lalu, dan tahun 2018 di tempat yang sama Pesta Nyalin sudah berlangsung ke 4 kali. T

Pindang Srani Jobokuto Jepara

Selewat senja kami sempat menikmati Pindang Srani Jobokuto Jepara di pusat kuliner yang berada tepat di ujung utara atau barat daya Shopping Centre Jepara. Tempat ini menjadi tujuan wisata kuliner pelancong yang memeluk malam di sana. Kota Jepara terlalu jauh di luar jalur pantura, sehingga hanya orang yang memang berniat datang yang bakal ada di sana.

Kelenteng Hok Tek Tong Jepara

Kunjungan penghabisan malam itu, sebelum kembali ke hotel untuk beristirahat, adalah ke Kelenteng Hok Tek Tong Jepara . Itu dengan keyakinan bahwa yang namanya rumah ibadah mestinya buka siang malam bagi jamaahnya, karena Tuhan tak pernah tidur untuk menerima panjatan doa umat manusia yang sedang membutuhkan bimbingan dan pertolongan.

Monumen Ari-Ari Kartini Mayong Jepara

Pagi itu, dalam perjalanan menuju ke Kudus, kami sempat mampir sejenak di Monumen Ari-Ari Kartini Mayong Jepara . Mayong, tempat Kartini lahir, kini adalah sebuah kota kecamatan di wilayah Kabupaten Jepara. Dahulu ayah Kartini adalah Wedana Mayong yang lalu diangkat menjadi Bupati Jepara oleh Belanda tak lama setelah Kartini lahir.

Masjid Agung Demak

Masjid Agung Demak menjadi tempat pertama yang kami kunjungi sesampainya di wilayah kabupaten yang disebut sebagai Kota Wali ini. Nama Demak memang tak bisa dipisahkan dari Walisongo yang menopang berdirinya Kesultanan Demak, kerajaan Islam pertama dan terbesar di Pulau Jawa, setelah surutnya Kerajaan Majapahit.

Museum Masjid Agung Demak

Museum Masjid Agung Demak menempati gedung cukup besar di pojok Timur Laut di kompleks Masjid Agung Demak. Tengara namanya bisa dilihat dari jalur pedestrian di depan pagar luar masjid dan juga dari halaman masjid. Sesuai namanya, museum ini menyimpan peninggalan bersejarah terkait dengan Masjid Agung Demak .

Masjid Sunan Kalijaga Kadilangu Demak

Masjid Sunan Kalijaga Kadilangu Demak merupakan bangunan tua bersejarah yang didirikan Sunan Kalijaga dan mengalami perbaikan oleh keturunannya. Lokasi masjid berada di sisi timur Makam Sunan Kalijaga Kadilangu Demak. Karena kebanyakan peziarah masuk lewat selatan maka masjid ini mungkin sering terlewati.

Kelenteng Poo An Bio Demak

Meskipun berada di sekitaran alun-alun, tepatnya di sisi sebelah timur, namun Kelenteng Poo An Bio Demak baru sempat saya kunjungi belakangan sepulang dari Kudus. Nama lokal kelenteng ini adalah Vihara Budhi Luhur, dan adanya nama lokal yang menunjukkan pengaruh kebijakan orba ini memberi indikasi bahwa kelenteng itu juga merupakan tempat ibadah Tri Dharma yang sering disingkat TITD.

Taman Mangrove Morosari Demak

Kasmudi mulai mencari jalan putar untuk menuju ke Taman Mangrove Morosari Demak setelah sekitar 16 km meninggalkan pusat Kota Demak menuju arah ke Semarang. Jalan masuk ke tempat itu rupanya cukup banyak, dan karena buta arah maka kami sempat salah arah dan berkendara lumayan jauh. Jika dari Demak, jalan terdekat mestinya belok ke kiri di Alfamart setelah Jembatan Morosari, lewat jalan kecil lalu belok kiri menyeberang di bawah jalan besar.

Warung Pesisir Wisata Bahari Morosari Demak

Lewat beberapa menit selepas tengah hari tibalah kami di Warung Pesisir Wisata Bahari Morosari Demak , untuk mengisi perut sekadarnya sambil melihat pemandangan yang ada di sana. Warung ini berada di ujung area Pantai Morosari yang belakangan dikenal sebagai Wisata Bahari Morosari, dimana terdapat dermaga perahu bagi pejalan yang ingin menikmati wisata mangrove dari jalur laut.

Pantai Congot Cilacap

Pantai Congot Cilacap di batas timur Kabupaten Cilacap juga dikenal dengan nama Pantai Jetis, karena berada di Desa Jetis, Kecamatan Nusawungu. Di Desa Jetis ini dipromosikan adanya Desa Wisata Karang Banar yang terdiri dari Pantai Congot, Pantai Bunso , dan Pantai Cemara Sewu, yang berurutan dan bersebelahan dari Timur ke arah Barat.

Pantai Bunso Cilacap

Pantai Bunso Cilacap adalah pantai berikutnya yang saya kunjungi lantaran letaknya dekat dengan Pantai Congot dalam satu deretan pantai Laut Selatan Jawa. Di Pantai ini sama sekali tidak ada talut, sehingga ombak Laut Selatan dengan bebas menghempas bibir pantai, menyajikan pemandangan yang elok untuk dinikmati mata.

Pantai Cemoro Sewu Cilacap

Menilik namanya, Pantai Cemoro Sewu Cilacap tentu memiliki banyak pohon cemara di pinggirannya, sehingga mendapat sematan nama kehormatan itu. Sewu bagi orang Jawa merupakan jumlah banyak, dulu. Tidak terlalu salah memang, karena ada dua gerumbul Pohon Cemara Udang cukup padat di sisi Utara dan Barat pantai.

Soto Seger Mbok Giyem Boyolali

Tak ada rencana mau sarapan apa dan di mana untuk memulai hari di pagi itu, namun entah memang sudah ada dalam pikiran Pak Jum atau hanya secara kebetulan saja ia akhirnya membawa kami berhenti di halaman parkiran di depan Soto Seger Mbok Giyem Boyolali , arah ke Barat dari Kota Solo sesuai rute jalan hari itu.

Masjid Cipto Mulyo Pengging Boyolali

Lokasi Masjid Cipto Mulyo Pengging masih berada di wilayah Pengging, Boyolali. Masjid ini terletak beberapa puluh meter sebelum gerbang masuk ke Makam R.Ng. Yosodipuro, sehingga terlewati ketika orang berziarah ke makam pujangga Keraton Surakarta Hadiningrat yang terkenal itu. Meski demikian, saya kunjungi belakangan.

Makam Ki Ageng Pengging Sepuh Boyolali

Ada rasa gembira ketika berkat pencarian yang dilakukan oleh Pak Jum maka saya bisa menemukan Makam Ki Ageng Pengging Sepuh Boyolali yang nama "resminya" Makam Sri Mangkurung Prabu Handayaningrat Hing Pamungkas, atau Makam Ki Ageng Pengging Handayaningrat. Lokasi makam berada di wilayah Pengging Kamardikan, Banyudono, Boyolali.