Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2025

Kelenteng Sam Poo Kong: Pemujaan Keteladanan Sang Laksamana

Kelenteng Sam Poo Kong Semarang adalah sebuah Kelenteng besar dan indah yang terletak di Jl. Simongan 129, Semarang, berjarak sekitar 3 km dari Simpang Lima, arah ke barat daya. Kelenteng ini dibuat untuk memuja Laksamana Cheng Ho atau Sam Poo Tay Jien, yang pada suatu ketika beristirahat di sebuah gua di dalam kompleks itu, yang kemudian dikenal dengan nama Gedong Batu.

Vihara Mahavira Graha: 120 Buddha Amitabha

Dengan sebuah taksi pada sebuah pagi berangin kencang yang cerah saya mengunjungi sebuah Vihara di utara kota Semarang yang tampaknya merupakan Vihara terbesar di Jawa Tengah, bernama Vihara Mahavira Graha Semarang . Kencangnya angin bertiup, mungkin karena Vihara Mahavira Graha Semarang ini terletak di Jl Marina Raya VI 1, di kawasan Pantai Marina, Semarang.

Museum Ronggowarsito: Hamenangi Jaman Edan!

Satu-satunya museum di Kota Semarang yang saya kunjungi adalah Museum Ronggowarsito Semarang . Museum lainnya tutup ketika saya berkunjung. Terletak di Jl. Abdulrachman Saleh, museum ini merupakan bangunan dua lantai yang menyimpan koleksi

Pantai Marina: Tempat Menimati Senja di Semarang

Pantai Marina Semarang adalah obyek wisata lain di kota Semarang yang mungkin anda ingin nikmati selagi berada di kota Semarang, Jawa Tengah. Pantai ini berada di sebelah utara kota, atau sekitar 4 km dari Tugumuda, tidak begitu jauh dari lokasi kompleks Pekan Raya Promosi dan Pembangunan dan Puri Maerokoco, yang adalah taman mini Jawa Tengah yang saya belum sempat kunjungi.

Petilasan Joko Tingkir Sangiran: Kisah Kaki Tertusuk Bambu

Setelah ke Museum Manusia Purba Sangiran dan masuk ke kendaraan, Pak Jum tiba-tiba mengatakan bahwa tidak jauh dari lokasi museum ada tempat yang disebut Petilasan Joko Tingkir Sangiran yang mungkin menarik untuk dikunjungi. Entah darimana ia mendapat informasi itu. Barangkali dari satpam selagi menunggu saya berkeliling di museum.

Gardu Pandang Sangiran: Meneropong Situs Purba Sragen

Gardu Pandang Sangiran Sragen adalah tempat terakhir yang saya kunjungi di Sangiran, Sragen, setelah mengobati luka akibat tertusuk batang bambu pada waktu berkunjung ke Petilasan Joko Tingkir di atas perbukitan. Tengara Gardu Pandang Sangiran itu saya lihat di tepi kiri jalan ketika tengah berkendara menuju Museum Purbakala Sangiran .

Makam KH Samanhudi: Sang Pelopor Organisasi Pribumi

Karena berjodoh saya berkunjung ke Makam KH Samanhudi Sukoharjo , oleh sebab nama Makam KH Samanhudi tak ada dalam rencana perjalanan yang saya buat. Secara kebetulan saja mata ini terantuk pada tengara arah ke makam ketika kendaraan tengah melaju pelan melewati sebuah lorong jalan di wilayah Laweyan, Solo.

Situs Batur Agung

Perjalanan blusukan di Banyumas berlanjut untuk menuju ke lokasi Situs Batur Agung , sebuah situs purba dari jaman megalitikum yang lokasinya berada sebuah hutan kecil di kaki Gunung Slamet. Tepatnya ada di Dusun Pondok Lakah, Desa Baseh, Kecamatan Kedungbanteng, sekitar 14,4 km dari Alun-alun Purwokerto.

Museum Purbakala Sangiran: Tengkorak Manusia Penjelajah Pertama

Tujuan hari itu adalah Museum Purbakala Sangiran Sragen , sehingga setelah dari Makam Gesang saya meminta Pak Jum mengarahkan kendaraan ke Sragen di daerah Krikilan, Kalijamber. Dari Makam Gesang Solo kendaraan ke Utara, lalu belok kanan ke Jl Ahmad Yani, lanjut belok kiri di pertigaan setelah Universitas Sebelas Maret.

Masjid Hastana Keraton Kartasura: Peninggalan PB X

Masjid Hastana Keraton Kartasura saya kunjungi karena di sisi kanan tengara Benteng Kartasura ada jalan ke kompleks peninggalan Keraton Kasunanan Kartasura. Karena aksesnya terbuka saya pun melangkahkan kaki memasuki kompleks itu. Ada sebuah rumah di sana, namun penghuninya tak keluar ketika saya ketuk pintunya.

Petilasan Keraton Kasunanan: Kisah Sedah Mirah

Apa yang tersisa pada Petilasan Keraton Kasunanan Kartasura barulah jelas setelah bertemu dengan Raden Tumenggung Kertihastanadipura yang bernama asli Haris (71 tahun) di rumahnya yang berada tak jauh dari jalan masuk ke kompleks petilasan. Jalan masuk itu berada di sebelah tengara Peninggalan Benteng Kartasura

Makam Patih KRA Sosronagoro: Sang Patih PB IX

Adalah Pak Jum yang menyarankan saya mampir sejenak ke bangunan Makam Patih KRA Sosronagoro yang berada di daerah Manang, Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Entah karena memang terlewati dalam perjalanan ke lokasi berikutnya, atau memang ia telah mengetahui tentang makam itu sebelumnya. Bagaimana pun perlu diconb.

Pesanggrahan Langenharjo: Keramat Panggung Jonggring

Matahari sudah bergeser ke arah Barat ketika kami sampai di bangunan kuno Pesanggrahan Langenharjo Sukoharjo berada. Cuaca sangat panas, mulut kering, dan cacing perut sudah berontak. Namun hanya ada warung sangat sederhana di tepi jalan yang tak sanggup menggugah minat saya untuk makan.

Situs Baturrana: Punden Berundak Megalitik

Kunjungan kami ke Situs Baturrana Karanglewas Banyumas merupakan salah satu perjalanan yang paling mengesankan ketika berkeliling di wilayah Banyumas beberapa waktu lalu, khususnya sekitar Baturraden di pinggang selatan Gunung Slamet. Mengesankan karena harus berjalan kaki cukup jauh

Dam Jepang Kalipagu: Sisa Jembatan Rel Lori

Dam Jepang Kalipagu Baturraden Banyumas terlihat ketika tengah bertanya arah di sekitar Dusun Kalipagu, Ketenger, Baturraden. Saya tidak tahu bahwa itu adalah Dam Jepang, sampai melihat papan tengara di pinggir Kali Banjaran yang dibendungnya. Di dekat papan nama yang berbunyi "Dam Jepang"

Hotel Sankita: Menikmati Air Panas Guci

Setelah sempat menghubungi beberapa hotel, pilihan jatuh ke Hotel Sankita Guci Tegal . Hingga saat kami menginap, tak satu pun hotel di Guci yang bisa dipesan lewat aplikasi online, semua hotel harus dipesan langsung ke resepsionis hotel yang menggunakan nomor ponsel.

Taman Balekambang: Tanda Cinta Mangkunegara VII

Awalnya merasa kecewa karena gerbang Taman Balekambang Solo di Jl Bypass Krian atau Jl Semarang - Solo tertutup rapat, dan kami hanya bisa melihat poster promosi pertunjukan dari jarak yang agak jauh di tepi jalan. Semula saya kira karena saat itu hari sudah mulai beranjak sore sehingga Taman Balekambang telah tutup.

Museum Radya Pustaka: Paheman Para Pujangga

Museum Radya Pustaka Solo menempati bangunan kuno bergaya kolonial yang dulu dikenal dengan nama Loji Kadipolo. Lokasi gedungnya berada di jalan Jl Slamet Riyadi No 275. Loji yang semula milik Johannes Busselaar ini kemudian dibeli Paku Buwana X dan diserahkan kepada Paheman Radya Pustaka pada 1 Januari 1913 untuk dijadikan museum.

Petilasan Keraton Pajang: Sisa Rakit Joko Tingkir

Jam menunjukkan sepuluh menit menuju jam empat sore saat kami tiba di Petilasan Keraton Pajang Sukoharjo yang berada di Kartasura. Sebelumnya, di Tugu Lilin Pajang kami belok kiri ke Jl Joko Tingkir, dan lalu ke kanan masuk ke Gang Benowo II, sekitar 75m setelah Hotel Pajang Indah, atau 600m setelah Tugu Lilin Pajang.

Lawang Sewu: dan Sel Bawah Tanah

Lawang Sewu Semarang , yang berarti seribu pintu, adalah nama sebuah bangunan warisan kolonial Belanda yang terletak di sekitar bundaran Tugu Muda, pusat kota Semarang, Jawa Tengah. Saya pasti telah pernah melewati gedung Lawang Sewu ini pada beberapa kali kunjungan ke kota Semarang sebelumnya.

Makam R. Hoedawikarta: Buyut Aroeng Binang I

Sudah lama saya tidak berkunjung ke Desa Masaran, Banjarnegara, tempat dimana Makam R. Hoedawikarta , eyang saya, berada. Jalan menuju ke desa sudah diaspal dan lebar. Sebagian adalah warisan jalan yang dibuat proyek pembangunan Waduk Mrica untuk mengangkut batu yang berasal dari penghancuran Gunung Tampomas.

Waduk Mrica: Berakhirnya Riwayat Gunung Tampomas

Waduk Mrica di Banjarnegara adalah sebutan populer bagi Bendungan PLTA Panglima Besar Sudirman yang ada di Kabupaten Banjarnegara. Waduk Mrica dibuat dengan membendung Kali Serayu, mengubur 32 desa subur di 7 kecamatan, termasuk siphon cantik peninggalan Belanda yang menjadi bagian ingatan masa kecil saya.

Makam Bu Kasur dan Pak Kasur: Kesunyian Kaliori

Adalah sebuah kebetulan bahwa kami bisa mampir berkunjung ke Makam Bu Kasur dan Pak Kasur Kaliori Banyumas . Itu lantaran kami tertarik saat melihat ada sebuah cungkup berbentuk pendopo bergaya Jawa bertembok keliling dengan halaman samping sangat lega, yaitu saat berkendara menuju Gua Maria Kaliori melalui akses berbeda dari yang kami lewati sebelumnya.

Gua Maria Kaliori: dan Pemberkatan Paus Johannes Paulus

Bukan sekali dua saya lewat melintas di depan jalan masuk ke Gua Maria Kaliori Banyumas . Sudah terlalu sering, namun baru kali itu tergerak untuk mengajak beberapa teman untuk berkunjung ke sana. Kunjungan ini sudah berlangsung lama, namun baru sempat menulisnya. Begitu pun jika ada perubahan mudah-mudahan ke arah yang jauh lebih baik.

Petilasan Adipati Mersi: Putera Syekh Makdum Wali

Petilasan Adipati Mersi Purwokerto berada di area Balekambang Desa Mersi, Purwokerto Wetan, Kabupaten Banyumas. Meskipun sejak duduk di kelas 2 Sekolah Dasar hingga tamat SMA saya tinggal di Mersi Lor, dan juga numpang lahir di sana, namun baru beberapa waktu lalu saya mengetahui keberadaan situs, dan akhirnya menyempatkan berkunjung.