Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2024

Kelenteng Fuk Tet Che: Sulaman 12 Dewa

Salah satu tempat tujuan kunjung ketika kami masih berada di Gantung, adalah ke Kelenteng Fuk Tet Che Belitung Timur , yang menurut catatan lokasinya berada di Desa Kebon Baru. Sedikitnya informasi yang tersedia tentang Kelenteng Fuk Tet Che ini tidak menyurutkan niat untuk tetap mencoba mengunjunginya.

Sun Li San: Kelenteng di Puncak Bukit

Kelenteng Sun Li San Belitung Timur berada di puncak perbukitan daerah Parit Tebu, Kecamatan Gantung, dengan panorama cantik dari ketinggian 106 mdpl. Tempat parkir mobilnya sendiri ada pada ketinggian 66 mdpl, sehingga untuk mencapai kelenteng para pejalan masih perlu mendaki sekitar 165 anak tangga lagi.

Pantai Nyiur Melambai: Memandang Laut Jawa

Pantai Nyiur Melambai Belitung Timur , atau lebih dikenal dengan sebutan Pantai Lalang karena terletak di desa dengan nama yang sama, Desa Lalang. Lokasi pantai ini berada di sebelah Barat Daya reruntuhan Oliepier, Kota Manggar Belitung Timur, saya perkirakan berjarak sekitar 1,5 kilometer jika ditarik pada garis lurus.

Vihara Dharma Suci Manggar: Melihat Barongsai

Vihara Dharma Suci Manggar saya kunjungi berkat ekor mata yang tidak sengaja menangkap sebuah gapura bergaya khas kelenteng di sebuah gang menyudut ketika melintas lewat menuju Pelabuhan Manggar, Belitung Timur. Entah mengapa Kelenteng bagi umat Konghucu ini tidak ada dalam catatan rencana perjalanan saya

Pelabuhan ASDP Manggar: Satu Kelok ke Muara

Pelabuhan ASDP Manggar merupakan sebuah pelabuhan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan yang berada di Sungai Manggar, Kabupaten Belitung Timur. Kawasan pelabuhan sungai ini berjarak hanya sekitar 800 meter dari muara sungai yang berujung di Laut Jawa, atau 200 meter saja jaraknya dari Vihara Dharma Suci .

Danau Kaolin: Keindahan Kupasan Tambang

Danau Kaolin Belitung adalah tempat pertama yang saya kunjungi di pulau ini, beberapa saat setelah meninggalkan Bandara H. A. S. Hanandjoeddin, Tanjung Pandan. Saat itu adalah kali pertama saya menginjakkan kaki di Pulau Belitung, dengan menumpang Pesawat Sriwijaya dari Jakarta pada sebuah pagi yang cerah. Cuaca yang baik adalah berkah bagi pelancong yang hendak menyusur jalan mencari sasaran untuk santapan kamera.

Tugu Batu Satam: Berkah Meteor Belitung

Sebuah tugu agak tinggi dengan batu besar berwarna kehitaman di puncaknya, belakangan saya ketahui bernama Tugu Batu Satam Belitung , menarik perhatian saya ketika baru saja turun di depan Mie Belitung Atep, beberapa saat setelah meninggalkan Danau Kaolin . Lokasinya di tengah bundaran di pusat Kota Tanjung Pandan.

Mie Belitung Atep: Kuliner Tanjung Pandan

Mie Belitung Atep Tanjung Pandan , itulah tempat makan yang pertama saya singgahi setiba di Kota Tanjung Pandan, Belitung, selepas memotret Tugu Batu Satam yang letaknya berdekatan. Serombongan orang tengah menyelesaikan santapannya ketika saya tiba di warung yang cukup sederhana itu. Seluruh meja masih penuh.

Masjid Sijuk: Tertua di Belitung

Sebuah masjid kuno di Desa Sijuk yang dikenal sebagai Masjid Sijuk atau Masjid Al Ikhlas Sijuk Belitung merupakan tempat bersejarah pertama yang saya kunjungi di wilayah paling Utara di Pulau Belitung ini. Beberapa saat sebelumnya kami meninggalkan Warung Kopi Ake di Tanjung Pandan, serta Mie Belitung Atep.

Warung Kopi Ake: Warisan Jadul Tanjung Pandan

Adalah Bang Karna yang 'setengah ngotot' mengajak saya mampir ke Warung Kopi Ake , karena katanya warung ini sangat terkenal di Tanjung Pandan, sebagaimana Mie Belitung Atep . Letak kedua warung itu pun berdekatan, hanya saja Warung Kopi Ake masuk ke sebuah gang yang terkenal dengan sebutan kawasan Kafe Senang.

Kelenteng Sijuk: Seumuran Masjid

Kelenteng Sijuk Belitung adalah sebutan populer bagi Kelenteng Hok Tek Ceng Sin yang lokasinya berada di Desa Sijuk, Kecamatan Sijuk, Belitung. Kelenteng tua ini berjarak sekitar 350 m dari Masjid Sijuk , arah ke Barat Laut, melewati jalan kecil di samping kiri masjid. Sesuai namanya, tuan rumahnya adalah Dewa Bumi.

Pantai Tanjung Kelayang: Batu Garuda

Yang menarik di Pantai Tanjung Kelayang Belitung ini adalah panorama perahu nelayan di tepi laut, pulau kecil di dekat pantai, dan beberapa pulau berukuran besar. Selain pantainya yang berpasir putih sangat bersih, di pantai ini terdapat susunan batu granit di laut yang dikenal sebagai Batu Garuda, karena bentuknya yang menyerupai kepala burung mitos itu.

Pantai Tanjung Tinggi: Ikon Laskar Pelangi

Pantai Tanjung Tinggi Belitung berada di Desa Keciput, Kecamatan Sijuk, namun ada yang menyebut di Desa Tanjung Tinggi. Hal pertama yang mencolok ketika tiba di pantai adalah batu-batu yang luar biasa besarnya. Batuan di Pantai Parai jelas kalah dibanding yang di Pantai Tanjung Tinggi ini.

Kampung Nelayan Bugis: Keunikan Tanjung Binga

Kunjungan ke Kampung Nelayan Bugis Tanjung Binga Belitung yang berada di Kecamatan Sijuk, tidak ada dalam rencana. Hanya saja ketika setelah meninggalkan Pantai Tanjung Kelayang menuju ke Pantai Bukit Berahu kami melewati perkampungan nelayan dengan lanskap yang menarik ini, saya pun meminta Bang Karna untuk meminggirkan mobil.

Pantai Bukit Berahu: Berkah Batu Besar

Pantai Bukit Berahu Belitung berada agak tersembunyi di kaki Bukit Berahu, yang bisa diakses dengan menuruni 96 buah undakan. Lumayan tinggi memang, namun karena itulah lokasi Pantai Bukit Berahu tampaknya sangat cocok bagi pasangan pejalan yang ingin menikmati suasana pantai yang romantis dan relatif sepi.

Pantai Tanjung Pendam: Pesona Gerombolan Ikan

Pantai Tanjung Pendam Belitung merupakan tempat terakhir yang saya kunjungi di hari pertama saya di pulau ini. Ketika tiba di pantai, matahari masih cukup tinggi. Kabarnya Tanjung Pendam merupakan lokasi terbaik untuk melihat matahari terbenam, dan letaknya di pusat kota Tanjung Pandan. Jadi lebih baik menunggu.

Toapekong Kapten Cina: Rumah Abu Leluhur Ho

Tempat dimana terdapat Toapekong Kapten Cina Tanjung Pandan saya temui secara tidak sengaja sewaktu hendak menyelesaikan urusan pembayaran sewa mobil dengan perusahaan rental kendaraan Belitung Transport yang kebetulan berkantor di lantai di atasnya, yaitu di Kompleks Hotel Billiton, Tanjung Pandan, Belitung.

Air Terjun Gurok Beraye: Di Sepinya Hutan

Air Terjun Gurok Beraye Belitung di pinggang Gunung Tajam adalah tempat pertama yang saya kunjungi pada perjalanan hari kedua saat berada di Belitung. Lokasi Air Terjun Gurok Beraye berada dalam wilayah Dusun Air Pegantungan, Desa Kacang Botor, Kecamatan Badau, sekitar 32 km dari Kota Tanjung Pandan, arah ke Timur.

Gunung Tajam Belitung: Jodoh Ziarah

Satu hal yang membuat saya tertarik untuk berjalan kaki mendaki Gunung Tajam Belitung , setelah meninggalkan Air Terjun Gurok Beraye , adalah karena ada makam Syekh Abubakar Abdullah, seorang ulama terkenal asal Pasai yang menyebarkan Agama Islam di wilayah Buding, Belitung, yang ketika itu masih berstatus Ngabehi. Kisah tentang ulama ini saya temui lagi saat berkunjung ke Museum Badau .

Situs Kota Tanah Cerucuk: Kubur Raja Balok

Hari itu diawali dengan kunjungan ke Situs Kota Tanah Cerucuk Belitung , Kecamatan Badau,  12 km dari Tanjungpandan. Yang menemani adalah Bang Junai, orang Belitung Transport . Ia menyarankan untuk pagi-pagi ke Situs Kota Tanah Cerucuk, yang saya setujui meskipun tidak ada dalam rencana dan tidak tahu pula ada apa di sana.

Museum Balla Lompoa Gowa

Museum Balla Lompoa Gowa merupakan museum yang koleksinya sangat mengesankan bagi saya. Museum ini menempati sebuah rumah panggung khas Makassar dan menyimpan benda pusaka dan berharga yang merupakan sebagian dari peninggalan Kerajaaan Gowa masa lalu.

Makam Sultan Hasanuddin Gowa

Saya berkesempatan berkunjung ke Makam Sultan Hasanuddin Gowa di puncak bukit terbuka Tamalate yang ada dari Kelurahan Katangka, Somba Opu, Kabupaten Gowa. Kompleks makam yang cukup luas itu berjarak hanya sekitar 10 menit dari kompleks Makam Arung Palakka .

Makam Arung Palakka Gowa

Kunjungan ke Makam Arung Palakka Gowa terjadi secara sangat kebetulan. Adalah ketika duduk di mobil yang sedang melaju di jalan Sungguminasa-Makassar, secara tak sengaja saya menengok ke arah kanan, dan dalam sekejap mata saya menangkap sebuah tulisan yang menunjukkan jalan masuk ke makam itu.

Puri Saren Ubud Gianyar Bali

Puri Saren Ubud merupakan rumah atau istana bergaya tradisional Bali sebagai tempat kediaman Raja Ubud serta keluarganya yang lokasinya berada di tepi jalan di tengah Kota Ubud, dan saya kunjungi beberapa saat selepas dari Museum Antonio Blanco .

Museum Antonio Blanco Gianyar Bali

Mobil melewati sebuah gapura lengkung dan kemudian menanjak naik ketika memasuki area Museum Antonio Blanco yang berada di daerah Ubud, Gianyar, Bali, menandakan bahwa tempat ini berada di sebuah wilayah perbukitan yang cukup tinggi

Mandala Wisata Wenara Wana Ubud Bali

Tidak begitu lama saya berkunjung ke Mandala Wisata Wenara Wana Ubud , sebuah hutan keramat tempat hunian ratusan kera yang berada di Desa Padangtegal, Ubud, Gianyar, Bali. Namun Mandala Wisata Wenara Wana ternyata bukan hanya sekadar menjadi tempat tinggal kera

Pura Puseh Pura Desa Batuan Gianyar Bali

Pura Puseh Pura Desa Batuan Gianyar merupakan sebuah bangunan cagar budaya yang berada di Desa Batuan, Sukawati, Gianyar, Bali. Area parkir Pura Puseh Pura Desa Batuan berada di seberang jalan, dimana terdapat bangunan panggung tempat pementasan Tari Gambuh

Upacara Ngaben di Gianyar Bali

Adalah karena ajakan seorang teman dekat yang membuat saya bisa menyaksikan salah satu upacara khas Bali yang begitu mengesankan hati. Upacara ini merupakan bagian akhir dari ritual perjalanan seorang penganut Hindu Bali, yang dikenal dengan Upacara Ngaben

Agung Rai Museum of Art - ARMA Gianyar Bali

Beberapa bulan yang lalu, karena rekomendasi dari seorang teman baik, saya sempat mengunjungi sebuah museum yang bernama The Agung Rai Museum of Art - ARMA , satu dari sekian museum yang sepertinya wajib dikunjungi oleh para pejalan jika kebetulan

Pura Kebo Edan Gianyar Bali

Lokasi Pura Kebo Edan Gianyar sebenarnya terletak hanya beberapa meter saja dari tepi jalan di wilayah Pejeng, Gianyar, Bali, namun akses masuk ke dalam pura harus dicapai dengan menyusur tembok samping sejauh beberapa puluh meter ke arah belakang.

Pura Pusering Jagat Gianyar Bali

Pura Pusering Jagat Gianyar masih berada di Desa Pejeng, Gianyar, berjarak hanya 350 m dari Pura Kebo Edan yang kami kunjungi beberapa saat sebelumnya. Lokasi Pura Pusering Jagat sekitar 100 m dari tepi Jalan Raya Pejeng, kiri jalan jika datang dari Selatan.

Pura Penataran Sasih Gianyar Bali

Pura Penataran Sasih Gianyar merupakan sebuah pura tua bangunan cagar budaya yang lokasinya berada di Banjar Intaran, Desa Pejeng, Gianyar, persis di tepi Jl. Raya Pejeng, di sebelah kanan jalan, dan hanya berjarak 300 m dari Pura Pusering Jagat .

Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta

Beberapa waktu lalu saya berkunjung ke Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta , sebuah masjid tua dengan arsitektur khas Jawa yang berada di sisi sebelah barat alun-alun Utara Keraton Yogyakarta. Meski halaman parkir di depan gerbang utamanya tak begitu luas namun cukup untuk menampung belasan mobil, dan bisa menjadi tempat parkir alternatif jika hendak berkunjung ke keraton di saat akhir pekan yang ramai.